Dikala mentari telah berlalu membawa sinarnya
Itu berarti malam telah datang…
Sedikit demi sedikit suara mulai hilang
Satu per satu kebisingan mulai berhenti,,
Detik demi detik berlalu,,hingga tinggallah aku sendiri
Semua mata telah tertidur....
Semua tubuh telah rebah mungkin karena mereka merasa lelah
Tapi mata ini sedikitpun enggan terpejam
Tubuh ini sudah sangat lelah,,tapi enggan untuk rebah
Satu wajah kembali terbayang......
Wajah yang s’lalu berikan kehangatan
Wajah yang tiada berhenti mendekapku.
Tiada pernah lelah menemaniku
Namun.......
Malam ini wajah itu hanya tinggal bayangan
Semuanya telah menjadi kenangan....
Wajah yang s’lalu ku sentuh itu, kini telah jauh
Dan takkan pernah kembali..
Ibu..........
Kata-katamu adalah semangatku
Perjuanganmu adalah taudalanku
Kasih sayangmu adalah hidupku
Senyumanmu adalah kebahagiaanku
Namun kini kau telah jauh
Kau pergi menjauh dan terus menjauh....
Ku coba raih tanganmu, tapi ku tak mampu
Ku coba kejar langkahmu tapi ku tak tahu
Kini.....
Kau tinggalkan aku disini seorang diri
T’lah ku coba berdiri, tapi terasa ku tak punya kaki
Ku buka telinga ini tapi suaramu tak ku dengar lagi
Kau tinggalkan aku hanya bersama kenanganmu
Mungkin hanya malam sunyilah yang tau betapa aku merindukanmu.....
Mungkin hanya lamunankulah yang mengerti betapa aku harapkan kehadiranmu......
Ibu.........
Andai engkau bisa kembali
Peluklah diriku lagi
Walaupun hanya satu kali...
Biarkan aku kembali tidur dalam pelukanmu, ibu.....
Aku yang s’lalu menanti kehadiranmu
berharap kau berada lagi di sampingku.
Tapi aku sadari....
Semua itu hanyalah khayalanku
Khayalan yang takkan pernah terwujudkan
Ibu.....
Kini alam kita sangat berbeda
Engkau di syurga sedangkan aku di dunia
Semoga engkau berbahagia disana......
Harnita Novia
09 Mei 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar