Sabtu, 16 Oktober 2010

Mengapa Kecerdasan Kita Menciut

Mengapa Kecerdasan Kita Menciut

Oleh : Marjohan M.Pd

Guru SMAN 3 Batusangkar



Hidup ini sering terasa unik, khusus yang berhubungan dengan kisah-kisah belajar di sekolah. Ada yang mengatakan bahwa saat belajar di SMP, SMA dan di Perguruan Tinggi termasuk orang yang cerdas. Natanya setelah dewasa menjadi orang biasa-biasa saja. Ada pula yang mengakui bahwa ketika belajar di SD dan SMP termasuk anak yang nakal, namun berubah jadi baik saat belajar di SMA dan di Perguruan Tinggi sehingga potensi dirinya bisa jadi melejit. Sementara itu ada pula yang mengaku termasauk orang yang kurang beruntung saat belajar di SMP dan SMA, malah kuliah di Perguruan Tinggin terancam D.O (Drop Out), namu setelah dewasa bisa sukses dalam berbagai lini kehidupan.

“Dulu ketika aku sekolah di SMA, aku tergolong pintar, tetapi sekarang ya biasa- biasa saja. Teman ku ketika di SMA termasuk bandel sering berurusan dengan guru, sering kena hukum, namun sekarang mereka semua menjadi orang gede”. Ternyata untuk berhasil kelak dalam kehidupan tidak ditentukan semata-mata oleh kepintaran otak , tetapi juga ditentukan oleh kepintaran yang lain- yaitu kepintaran emosional, kepintsaran sosial dan kepintaran spiritual. Pernyataan seperti ini sering terdengar dalam percakapan antar teman setiap hari. Dan inilah realita kehidupan kita.

Tulisan ini tidak berbicara tentang sukses atau tidak sukses secara umum, tetapi berbicara tentang prilaku akademik kita. Salah seorang teman saat bersekolah di SMA dan Perguruan Tinggi termasuk orang yang gemar membaca dan menulis, namun di usia dewasa kebiasaan belajarnya menjadi menurun. Teman yang lain mengatakan bahwa saat ia belajar di SD, SMP danSMA selalu menjadi bintang kelas, malah kuliahnya bisa selesai sesuai target. Namun di usia 40-an ia merasa sebagai orang yang bodoh, menjadi gatek- gagap teknologi. Tidak tahu dan tidak berani dalam mengoperasikan barang-barang elektronika. Ia kemudian merasakan kecerdasannya menjadi menciut.

Memang banyak orang kita yang merasakan bahwa dengan bertambahnya umur maka kecerdasan terasa menciut- menurun dratis. Padahal sebagian ada yang tamatan dari Perguruan. Tinggi- Kim Kyung (2010) mengakui tentang fenomena ini. Ia sendiri telah menulis artikel dengan judul “Berjalan mencegah otak menciut di hari tua”. Judul artikelnya terasa tepat dengan kenyataan yang dirasakan sebagian orang. Bila kita hubungkan dengan kebiasaan orang Eropa, seperti yang diceritakan dalam buku pertualangan, yang memang senang berjalan kaki- hiking atau menjelajah. Ternyata mereka diakui lebih cerdas.

Tidak merendahkan diri bahwa kita kadangkala malas berjalan kaki, terlalu memanjakan diri. Menempuh jarak setengah kilometer saja kita cenderung pakai sepeda motor atau buru-buru mencari ojek. “Ojek…sini dong antarkan aku ke persimpangan…!” Akhirnya tubuh kita kurang bergerak. Kita kurang keringatan, akibatnya suplai oksigen yang dibawa aliran darah ke otak kurang lancar. Maka lambat laun otak kita menjadi tidak fit and fresh (segar dan bugar). Itulah termasuk penyebab kalau akhirnya fikiran kita jadi mandeg.

Berjalan kaki sampai badan kita jadi keringatan setiap hari, mungkin berjalan untuk 2 atau 3 km, adalah salah satu cara paling mudah untuk mencegah otak cepat menyusut/ menciut di hari tua. Untuk melakukan hal ini kita tidak perlu menghabiskan banyak uang. Penyusutan ukuran otak pada orang lanjut usia dapat menyebabkan masalah memori pada otak mereka akibatnya mereka mudah lupa. Maka kebiasaan berjalan kaki dapat mencegah kepikunan.

Kita tidak perlu mencari contoh terlalu jauh. Mari kita amati orang tua yang ada di seputar kita. Mereka yang segera memutuskan untuk pensiun dalam usia yang belum terlalu tua. Apalagi kemudian mereka juga tidak melakukan aktivitas fisik, berpotensi akan cepat jadi pelupa dan pikun. Sementara mereka yang masih aktif hingga tua dan suka beraktivitas, mereka terlihat masih segar bugar hingga usia 70 dan 80 tahun (Dengan catatan bahwa mereka punya gaya hidup yang cukup istirahat dan cukup mengkonsumsi makan yang sehat).

Tidak bermaksud berlebih lebihan bahwa kakek dan nenek penulis dahulu yang tinggal di pedesaan Lubuk Alung , hidup bertani dan pola hidup sederhana: banyak melahap makanan yang serba alami, memiliki umur hingga 80 dan 90 tahun. Sementara kerabat penulis yang lain, berada di perkotaan- kurang banyak bergerak, kurang keringatan dan banyak mengkonsumsi fast food- akibatnya sering sakit sakitan di usia 60-an.

Selain kebiasaan berjalan kaki , kebiasaan mengkonsumsi makanan yang alami juga bisa mencegah merosotnya kecerdasan kita. Anna Heart (2009) juga menulis artikel tentang “makan versus vitamin untuk mencegah penyusutan otak atau alzeimers”. Dikatakan bahwa mengkonsumsi vitamin dan bahan makanan yang banyak mengandung bahan kimia, apakah itu atas nama supplement, bisa membahayan kesehatan. Mengkonsumsi vitamin dan bahan makan yang banyak mengandung zat kimia tentu tidak sebagus vitamin yang langsung dikonsumsi dari bahan alami, seperti buah buahan dan biji bijian. Sekali lagi bahwa Mengkonsumsi vitamin dari bahan makanan yang mengandung bahan kimia- penyedap dan pewarna yang terlalu berlebihan berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan, seperti gangguan pada ginjal, hati dan jantung.

Mengkonsumsi vitamin D (vitamin yang hanya larut dalam lemak) akan bisa menjadi racun bagi tubuh dan menyebabkan gangguan ginjal. Sebaliknya, kekurangan vitamin D dalam tubuh bisa mengganggu kesehatan tulang dan otak, sehingga lambat laut kesegaran otak juga akan terganggu. Sebagaimana vitamin D banyak terkantung dalam susu, maka mengkonsumsi susu untuk kesehatan dan kecerdasan otak, tereutama selama masa anak-anak dan masa remaja, sangat dianjurksa. Kalau boleh kebiasaan minum susu berlanjut hingga usia dewasa.

Kemudian bagaimana pola makan kita ? kemiskinan membuat kita dan banyak orang tidak bisa menyediakan hidangan yang ideal buat keluargsa. Ungkapan tentang kebiasaan makan yang sehat yaitu empat sehat lima sempurna sering menjadi ungkapan sekedar pajangan saja.

Hidangan empat sehat lima sempurna sering sulit untuk kita penuhi. Alasan klasik adalah karena kesulitan finansial. Bukankah banyak famili dan tetangga kita yang sulit memenuhi kebutuhan pangan, tidak mampu membeli lauk pauk dan susu. Ada yang makan nasi, tetapi lauk pauknya terbuat dari jengkol kerupuk jengkol atau kerupuk singkong . Bagaimana kebutuhan gizi dan vitamin akan terpenuhi. Bagaimana asupan gizi untuk otak akan mencukupi. Inilah alasan mengapa otak kita menjadi kurang segar dalam berfikir.

Hal yang kontra bahwa ada yang memiliki kelebihan finansial, namun kurang mengenal gaya hidup sehat. Mereka mengkonsumsi fast food dan makanan kaya kolesterol hingga mengganggu kesehatan otak dan jantung. Ya, mana mungkin orang yang kesehatannya kurang prima bisa berfikir dengan segar dan bugar. Ini pun termasuk penyebab mengapa kecerdasan cepat menciut.

Kognitif kita akan cepat mengkerut/ menciut, ini bisa terjadi karena otak itu sendiri jarang dipakai atau jarang diasah. Bagaimana cara menggunakan atau mengaktifkan otak ? secara umum bahwa otak atau fikiran banyak dipakai dalam bentuk kegiatan membaca, menulis, bertukar fikiran. Malas membaca dan menulis adalah fenomena negatif di kalangan kita.

Ayat pertama yang diturunkan Allah Swt adalah tentang Iqra’ atau membaca. Ini memberi isyarat bahwa kita (pemeluk Islam) harus senantiasa membaca dan menjadikan membaca sebagai bagian dari hidup. Ini memberi isyarat bahwa dalam masyarakat, mulai dari rumah, hingga sekolah dan di tempat pendidikan lain musti ada perpustakaan. Namun kenyataannya belum demikian. Bahwa yang mudah ditemukan pada banyak rumah adalah rak atau lemari sekedar memajang keramik, boneka, fasilitas hiburan atau home theatre. Ini tidak salah, namun porsi untuk sarana bacaan keluarga belum berimbang dengan fasilitas lain. Kemudian di berbagai sekolah, terutama di Sekolah Dasar, begitu banyak perpustakaan yang ditutup dan terlihat cuma sebagai gudang buku. Sehingga murid murid belum merasakan betapa indahnya membaca itu. Kebiasaan tidak suka membaca berlanjut hingga pendidikan selanjutnya sehingga bagaimana kita mau cerdas dan bagaimana otak akan berfungsi otminal.

Kebiasaan menulis juga belum jadi budaya kita. Kita lebih terbiasa dengan budaya oral atau lisan yaitu kebanyakan ngobrol dan ngerumpi. Manakala kita tidak terbiasa dalam menulis, maka menulis menjadi suatu hal yang berat. Begitu kita duduk di perguruan tinggi, harus menulis proposal, laporan penelitian untuk skripsi, tesis dan disertasi. Ini menjadi satu hal yang sulit. Kalau begini caranya maka D.O (Drop Out) dari Perguruan Tinggi akan menjadi fenomena yang jelek bagi sebagian mahasiswa.

Menciutnya kecerdasan kognitif atau kecerdasan otak perlu kita atasi. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah membiasakan diri untuk banyak berjalan- kalau perlu hingga badan jadi keringatan, aliran darah dan aliran oksigen dalam tubuh begitu lancar. Otak akan jadi segar. Kemudian kita perlu menghindari gaya hidup yang berlebihan mengkonsumsi kurang sehat- fast food, makanan berkolesterol, banyak zat pewarna dan penyedap mrasa. Untuk asupan vitamin D buat otak, segelas susu hangat sangat baik untuk dikonsumsi. Last but not least (akhir kata) bahwa kita perlu membudayakan gemar membaca, menulis dan gemar bertukar fikiran (http://penulisbatusangkar.blogspot.com).

(Note: 1) Kim Kyung-Hoon (2010). Berjalan Mencegah Otak Menciut di Hari Tua. London : reuters (http://www.tempointeraktif.com), 2) Anna Heart (2009). Makanan Versus Vitamin Untuk Mencegah Penyusutan Otak dan Alzeimers. Sacramento : UCLA)

Kamis, 14 Oktober 2010

Perasaan Ditolak Yang Melukai Harga Diri

Perasaan Ditolak Yang Melukai Harga Diri
Oleh: Marjohan, M.Pd
Guru SMAN 3 Batusangkar

Mencari perhatian atau butuh perhatian merupakan ciri khas manusia. Sekaligus ciri khas ini membedakan manusia dengan makhluk lain. Perasaan itu ada dalam hati. Bentuk perasaan itu cukup bervariasi seperti: adanya rasa senang, susah, sedih, marah, dan lain-lain. Tergantung pada “mood” atau suasana hati. Ada orang yang mengatakan bahwa dia dalam keadaan good mood atau bad mood. Seseorang menjadi good mood kalau suasana hatinya lagi bahagia dan ceria. Sebaliknya bahwa seseorang dalam keadaan bad mood kalau hatinya lagi kurang enak, gelisah, murung, berduka, dan lain-lain.
Faktor keadaan bad mood bisa terjadi oleh kondisi diri sendiri, misalnya, harapan dan target hidup atau kegiatan kita yang belum tercapai. Juga bisa disebabkan oleh faktor luar, seperti karena perbedaan pendapat dengan orang lain yang menyakitkan hati. “Aduh mak…kenapa ia memandang sepele terus padaku”. Atau karena kehadiran diri kita yang kurang diterima oleh teman dan lingkungan.
Pujian dan pengakuan dari seseorang bisa menjadi indikasi bahwa keberadaan kita diterima atau ditolak orang lain. Rasa diterima dan keinginan untuk dipuji adalah kebutuhan emosional kita sejak kecil hingga dewasa, bahkan hingga tua. Memuji dan menerima kehadiran anak apa adanya bisa menjadi prasyarat agar anak bisa tumbuh menjadi cerdas dan sehat secara jasmani dan rohani.
Sangat ideal kalau orang tua tidak pilih-pilih kasih pada anak. Apakah anak cantik/ ganteng atau tidak, apakah anak pintar atau bodoh, aktif atau pasif, berani atau pemalu/ penakut, baik atau nakal. Mereka adalah anak kita, dan belahan hati kita. Membeda bedakan mereka (pilih kasih pada anak) merupakan awal dari malapetaka bagi kehidupan mereka, karena hal tersebut bisa menghancurkan harga diri dan perkembangan anak di masa depan.
Anak-anak balita (usia sekitar lima tahun) mereka berada dalam masa egosentris. Pusat kehidupan dalam pandangan mereka berada pada diri mereka. Dalam usia ini mereka memaksa semua orang mengakui bahwa apa saja yang ada di sekitarnya adalah milik dirinya. “Ini papaku, ini mamaku, ini mobilku, ini pohonku…, itu bulanku, itu lautku, itu sungaiku..!” Semua benda yang ia sebut berakhiran dengan kata “ku” sebagai kata posesif- sebagai kepunyaanya.
Semua orang dewasa, orang tua dan guru taman kanak-kanak (walau dengan berpura-pura) memberi pengakuan untuk menyenangkan dan menentramkan hatinya. “Iya benar, Ini papa dedek, ini mama dedek, ini mobil dedek, ini pohon dedek …, itu bulan dedek, itu laut dedek dan itu sungai dedek ..!”. Ungkapan itu pun diekspresikan dengan lembut.
Sungguh sang balita merasa riang gembira karena memperoleh pengakuan. Sebaliknya anak akan merasa terluka bila mendengar respon orang dewasa yang kurang memahami perkembangan jiwa balita tersebut. “Wah enak saja ya mengaku semuanya milik mu…!”. Tidak apa-apa karena egosentris pada balita akan berkurang dan menghilang dengan bertambahnya umur dan betambah pula penrgaulan/ pengalaman hidup mereka. Begitu anak masuk ke sekolah dasar dan SMP, maka egosentrisnya segera melebur.
Rasa diterima dan rasa pengakuan juga jadi kebutuhan remaja dan orang dewasa. Khususnya anak anak usia SD, SMP dan SLTA, mereka sangat butuh rasa diterima dan penghargaan. Oleh sebab itu rasa diterima dan dihargai perlu tumbuh dan membudaya sejak di rumah, terus di sekolah, dalam organisasi dan dalam lingkungan masyarakat. Rasa diterima dan pengakuan ini selanjutnya akan mempengaruhi harga diri, percaya diri, motivasi dan semangat hidup mereka dalam belajar dan beraktivitas (bekerja).
Problema terbesar dalam hidup sekarang adalah rendahnya kualitas pendidikan kita. Penyebabnya ada sejak dari rumah. Pemerintah cukup peduli tentang hal ini. Pemerintah menghabiskan dana milyaran rupiah untuk melatih dan menatar guru, seharusnya juga para orang tua agar juga tahu tentang ilmu mendidik, atau paling kurang orang tua melakukan otodidak agar menjadi orang tua ideal- tahu cara memotivasi anak- sehingga anak memiliki motivasi dan rasa percaya diri.
Sekali lagi, bahwa penyebab awal kehilangan motivasi, semangat belajar dan percaya diri pada seseorang ada sejak dari rumah- juga mungkin dari sekolah itu sendiri. Karena kita, para orang tua, sering kikir dalam memberikan perhatian dan pujian pada anak. Andaikata anak telah melakukan aktivitas positif seperti mencat pagar, menyapu halaman, mencuci motor, membuat pekerjaan rumah, membaca buku, maka kita berfikir hal itu sebagai hal yang biasa. Anak tidak perlu dipuji lagi. Namun kalau anak melakukan kesalahan kesalahan kecil- tidak mau cuci piring, menyapu rumah, membuat PR, apalagi kalau melakukan kesalahan besar (memecahkan piring, menumpahkan susu) maka kita jadi meledak dan malah bisa naik pitam. “Pakai matamu…pakai hati mu….dasar dungu…kerja mu merusak terus!”.
Mengapa bangsa Barat bisa lebih maju dalam hal kualitas hidup/ kualitas pendidikan ? Penyebabnya adalah karena mereka merasa enteng memuji dan minta terima kasih pada siapa saja, terutama pada anggota keluarga. “Oh ..it is very good,…you are great,…how can you do it,…thank you…!”. Sekali lagi bahwa ungkapan terima kasih dan pujian sudah membudaya dalam kehidupan mereka.
Penulis sendiri mempunyai seorang anak perempuan yang masih duduk di kelas empat SD. Biasanya dia amat rajin beraktivitas di rumah seperti melipat pakaian, merapikan kamarnya, dan menyapu lantai rumah. Kebiasaan positive tersebut menghilang. Namun tiba tiba penulis menemui anak penulis tersebut berlaku sangat manis di rumah tetangga. Di sana ia menyapu teras, membersihkan debu jendela dengan duster, “Ada apa gerangan…?” Ternyata anak penulis telah memperoleh perhatian, pujian dan penghargaan dari tetangga- sehingga kehadirannya merasa berarti, “Duh…pintar sekali anak ibu…bisa menyapu teras…!”. Akhirnya penulis introspeksi diri dan kembali mememberikan kebutuhan emosinya - memberi pujian, perhatian dan penghargaan.
Selanjutnya bahwa mengapa banyak remaja yang tidak betah berada di rumah sendiri, pada hal rumahnya cukup megah dan nyaman. Begitu pula, mengapa ada siswa yang enggan pergi ke dalam kelas/ ke sekolah, enggan menemui guru. Atau mengapa ada karyawan enggan pergi bekerja, para buruh enggan menemui boss atau sang kepala. Tentu saja banyak faktor penyebabnya. Salah satu penyebabnya adalah karena tidak ada perasaan diterima, alias mereka merasa ditolak.
Edo, bukan nama sebenarnya, akhir akhir ini tidak merasa betah lagi berada di rumah. Ia merasa tidak diterima oleh mamanya sendiri. “Wah Edo,…kamu asal di rumah bercanda kayak kuda terus,…menganggu adikmu terus,…lebih baik kamu pergi jauh ke luar rumah ini”. Apa lagi hardikan dan bentakan ibu diikuti dengan wajah serius/ wajah kesal. Itulah alasan yang membuat Edo bahwa kini tempat yang paling damai adalah berada bersama teman teman meskipun berkumpul di emperan warung orang. Untuk selanjutnya sang remaja akan menutup diri terhadap orang tuanya sendiri. Kemudian sang orang tua pun akan kehilangan kharismatik di mata anak.
Banyak remaja/ siswa yang tiba-tiba jadi enggan pergi ke sekolah, malas mengikuti proses pembelajaran. Mereka memilih untuk kongkow-kongkow (bermalas-malas) di halte bus, di persimpangan jalan. Mengapa ini terjadi ? Banyak penyebabnya dan salah satu penyebab adalah merasa ditolak oleh guru atau bisa jadi oleh teman dalam kelas. “Edo…., kalau kamu dalam kelas matamu melek melulu…, atau ngobrol melulu,…..atau mencontek melulu” Itu artinya bahwa Edo lebih baik minggat saja dari ruang kelas dan kelas akan menjadi aman.
Rasa ditolak memang menyakitkan. Ada siswa baru yang belum bisa beradaptasi dengan suasana kelas yang baru. Bila ia mendekat pada teman, temannya menghindar- pokoknya ia merasa tidak diterima. Akhirnya ia mengeluh di rumah. “Papa …aku tidak mau sekolah di sini, aku mau pindah ke sekolah yang lama saja…!” Ada kalanya seseorang merasa mules atau sakit perut itu gara-gara ia merasa kurang di terima oleh teman se kerja atau oleh atasan. “Wah aku jadi migrain (sakit kepala sebelah) setiap kali terbayang teman yang bersikap sinis padaku”.
Dalam pekerjaan atau kehidupan di sektor informal, seperti di pasar,di rumah, di pelabuhan, di pabrik, dan di perkebunan, bahwa perasaan tidak diterima/ ditolak juga sangat menyakitkan. Malah bisa berakibat fatal. Dalam sebuah berita televisi swasta dikabarkan bahwa ada pengunjung kafe yang membakar kursi, sehingga menjalar membakar seluruh gedung. Penyebabya cukup sepele yaitu gara-gara tidak diterima oleh pelayan kafe. Tawuran antar pelajar atau tawuran antar mahasiswa bisa terjadi oleh gara gara sepele- merasa dilecehkan alias tidak dihargai atau kurang diterima oleh kelompok lain. Seorang remaja pria sengaja ngebut dan menabrakan sepeda motornya di depan rumah kekasih yang telah menolak cintanya. Sungguh begitu dahsyat dan berbahaya efek dari perasaan ditolak. Banyak pria atau wanita menjadi lajang sampai tua, salah satu penyebabnya karena pernah ditolak kehadirannya dan dikecewakan oleh mantan idamannya.
Perasaan diterima atau ditolak ada dimana-mana dalam pergaulan sosial. Perasaan ditolak memang sangat fenomena, bukan berarti tidak boleh ada (penolakan). Bagi yang lagi memegang kartu truff (penentu) untuk menolak, seperti dari orang tua terhadap anak, guru terhadap siswa, boss terhadap karyawan, dan dalam pergaulan antar teman dan antar yang saling mencintai, Kalau mau menolak tolaklah dengan cara bijak dan cara sehalus mungkin. “Mama tidak senang kamu mengganggu…lebih baik kamu belajar di kamarmu sendiri”. Atau pedagang berkata “Wah mas kasihan kalau begitu…nanti saya bisa rugi”. Atau calon kekasih berkata “saya senang bersahabat dengan kamu….baiknya kita berteman saja”. Dan tentu ada jutaan ungkapan penolakan halus yang perlu kita budayakan. Namun yang perlu dijaga dalam menolak adalah menolak dengan ekspressi yang kurang bersahabat sehingga melukai harga diri orang lain.

Minggu, 27 Juni 2010

Ilmuwan Hebat Yang Membangun Dasar Peradaban Dunia

Ilmuwan Hebat Yang Membangun Dasar Peradaban Dunia
Oleh: Marjohan, M.Pd
Guru SMA Negeri 3 Batusangkar

Dari zaman -500 sampai 1500 setelah masehi ada lebih kurang 26 ilmuwan hebat yang telah memberikan kontribusi dalam ilmu pengetahuan, seperti filsafat, fisika, astronomi, matematika, biologi/ ilmu alam dan kedokteran. Mereka berasal dari Yunani, Roma, Cina, India, Turkey, Arab, Persia dan Inggris. Namun negara atau bangsa yang paling banyak menyumbang tokoh ilmuwan adalah Yunani (Greek) dan Islam (Arab, Persia dan Kordoba/Spanyol). Mereka semua adalah para ilmuwan yang hebat yang berjasa dalam membangun pilar ilmu dan peradaban dunia.

Ilmuwan dari Yunani adalah seperti Pythagoras, Hippocrates, Aristocrates, Euclid, Archimedes, Eratosthenes, Hipparchus, Ptolemy, Galen, dan Diophant. Sementara tokoh hebat dari Islam (Arab, Persia dan Spanyol) adalah seperti Al-Kindi, Al-Karismi, Al-Rasi, Al-Battani, Ibnu Sina, Al-Hassan, Abu Kasim, Al-Biruni, dan Al-Khayyami. Berikut profil mereka secara sekilas.

1. Ilmuwan dari Yunani
Pythagoras terkenal sebagai tokoh filsafat dan matematik. Ia menemukan teori matematik yang dikenal dengan “Teorema Pytagoras” yang menyatakan bahwa “kuadrat sisi miring pada segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kedua sisi lainnya”. Ia mengatakan bahwa susunan dunia ini dapat dipahami dengan bantuan matematika, fisika, akoustik dan astronomi.

Hippocrates dikenal sebagai “Bapak Kedokteran”. Ia mengatakan bahwa penyakit merupakan kasus dalam alam. Kemudian Aristocrates, ia adalah ahli astronomi pertama dan menyatakan bahwa bumi melakukan rotasi dan bumi bukanlah pusat jagat raya. Ia menulis buku tentang “jarak, ukuran bulan dan matahari”.

Euclid menulis buku klasik tentang “unsur”, yaitu kumpulan dari teorema geometri yang menjadi buku standar dan dipakai selama 2000 tahun atau 20 abad- luar biasa….!. Ia menemukan bilangan prima, yaitu bilangan yang tidak bisa dibagi kecuali dengan bilangan itu sendiri dan angka satu.

Archimedes adalah penemu matematik Yunani paling banyak menemukan teori atau ilmu. Ia menemukan kalkulus, hukum lever and pulleys- tuas dan katrol. Ia menemukan mesin perang, water screw, dan prinsip hukum Archimedes. Ia menemukan katapel dan cermin untuk memfokuskan sinar matahari.

Eratosthenes adalah sarjana sejarah alam, matematik dan geografi. Ia menghitung lingkaran bumi dengan tepat berdasarkan perbedaan sudut sinar matahari yang jatuh pada dua kota yang jaraknya 500 mil. Ia mengasumsikan bahwa jarak matahari menjadi begitu besar sehingga sinar praktis sejajar ketika mereka mencapai bumi.

Hipparchus adalah sarjana astronomi yang pertama kali melukis tentang katalog bintang. Ia juga menemukan trigonometri. Dia menemukan bahwa sementara bujur langit sedikit meningkat maka garis lintang tidak berubah.

Ptolemeus, ia melakukan observasi astronomi di Alexandria, Mesir. Dia mendirikan sistem astronomi matematika yang dipakai sampai abad ke-16. Ptolemeus menulis tentang geometri, sebuah risalah (lima-buku) tentang fenomena optik, sebuah risalah (tiga-buku) tentang musik, dan delapan buku teks geografis dan peta. Di dalamnya ia salah tafsir tentang ukuran laut, kesalahan ini yang kemudian mendorong Columbus melakukan pelayaran yang terkenal itu.

Galen, ia adalah seorang ahli anatomi dan fisiologi dan ahli medis yang paling berpengaruh sepanjang masa. Posisinya sebagai otoritas utama dalam teori medis dikenal selama seribu empat ratus tahun. Ia menemukan bahwa arteri berisi darah. Galen menulis lebih dari 400 buku dan pengaruhnya terhadap teori medis cukup dominan selama Abad Pertengahan.

Diophant, ia mengembangkan rumus-rumus matematika untuk perhitungan persamaan dan ia menulis buku pelajaran tentang aritmatika. Dari 13 buku karya utamanya “Arithemtica” hanya enam bertahan lama. Buku “Arithemtica” sebagian besar berbicara tentang aljabar. Diophantus adalah orang pertama yang memperkenalkan simbolisme dalam aljabar Yunani.

2. Ilmuwan dari dunia Islam

Al-Kindi berasal dari Iraq. Ia adalah seorang ahli filsafat sekaligus juga ahli matematika, astronomi, optik, kedokteran, musik dan psikologi. Selain itu ia bekerja sebagai ahli kimia, ahli kacamata, dan teori musik. Al-Kindi berpendapat bahwa logam dasar tidak dapat dikonversi menjadi logam mulia. Dia juga meneliti pada aspek ilmiah dari musik. Dia menyatakan bahwa saat suara dihasilkan maka gelombang di udara juga terbentuk. Dia membuat sumbangan penting bagi sistem angka Arab dan memberikan dasar bagi aritmatika modern.

Al-Karismi, juga sering disebut Al-Khwarizmi. Ia berasal dari Baghdad selama masa keemasan pertama dalam ilmu pengetahuan Islam. Al-Karismi mengembangkan sistem desimal dengan menggunakan gagasan India nol, dan ia menemukan istilah aljabar. Istilah algoritma '' berasal dari judul bukunya tentang angka Hindu-Arab. Karya-karyanya berperan penting dalam memperkenalkan mata pelajaran aljabar dan angka-angka Hindu ke dalam matematika Eropa.

Al-Rasi lahir di Teheran. Dia adalah ahli tak terbantahkan tentang obat hingga abad ketujuh belas. karya aslinya tentang cacar, campak dan penyakit menular masih dikutip oleh buku modern. Al-Rasi adalah orang pertama yang memperkenalkan penggunaan alkohol (Al-Kuhl) untuk tujuan medis. Dia juga seorang dokter bedah dan ahli pertama yang menggunakan opium untuk anestesi. Sebagai direktur rumah sakit dia menulis dalam bahasa Arab paling lengkap tentang ensiklopedi obat. Al-Rasi juga dikenal sebagai seorang filsuf dan ia mengembangkan teori atom dari filosof Yunani Democritus.

Al-Battani lahir di daerah Turki dan tinggal di Suriah, di mana ia melakukan pengamatan astronomi. Sebagai seorang ahli matematik. Dia juga menemukan perhitungan atas fungsi sinus..

Ibn Sina yang paling terkenal dari filsuf-ilmuwan Islam. Ibnu lahir di Bukhara sebuah kota terkemuka di Persia. Masa mudanya dihabiskan untuk belajar dan observasi sampai akhirnya ia memahami banyak ilmu pengetahuan dan seni. Ibnu Sina mengumpulkan lebih dari 100 buku tentang pengetahuan ilmiah, dan ia disebut sebagai "Prince of Science". Dia menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya di Hamadan, di mana ia menyusun “Canon of Medicine", yang merupakan salah satu buku paling terkenal dalam sejarah obat-obatan.

Al-Hassan, dia lahir di Basra, Irak dan meninggal di Kairo. Dia adalah salah seorang fisikawan paling terkemuka dan ia membuat kontribusi penting dalam membuat teori optik sejak zaman Ptolemeus pada abad kedua Masehi. Dia membuat studi tentang optik, fisika dan astronomi, dan ia adalah orang pertama yang mengenali saraf optik di mata manusia.

Abu Kasim adalah seorang dokter di Cordoba, Spanyol, dan ia dianggap sebagai “Bapak Bedah Modern”. Abu Kasim adalah dokter paling terkenal pada masanya dan dia mengobat banyak pasien dari seluruh Eropa. Ia mengenal beberapa terobosan asli dalam bidang operasi, sebagai penemu beberapa instrumen bedah, dan terkenal karena menulis Ensiklopedia Medis. Dia bekerja dalam pembedahan dengan menggunakan makhluk hidup (binatang) untuk penelitiannya, dan menulis sebuah buku teks standar tentang operasi (bedah) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan banyak bahasa Eropa lainnya.

Al-Biruni, ia adalah salah satu ilmuwan yang paling terkenal dan ia juga berkorespondensi dengan Filosof besar, Ibnu Sina. Dia menghabiskan sebagian besar hidupnya di Ghazni, Afghanistan. Pada tahun 1017 ia pergi ke India. Ia fasih dalam bahasa Turki, Persia, Sansekerta, Ibrani dan Arab. Al-Biruni menjadi penterjemah yang paling penting dari ilmu Islam di India. Dalam karya-karya tentang astronomi dia mendiskusikan tentang teori rotasi bumi pada porosnya. Dia sangat maju dalam bidang fisika yaitu hukum hidrostatik dan geografi. Ia memiliki pandangan visioner dan mengatakan bahwa lembah Indus pernah menjadi cekungan laut.

Al-Khayyami atau Omar Al-Khayyam adalah seorang astronom, matematikawan, dan filsuf dari Persia. Ia bekerja di istana Sultan Seljuk Turki. Berdasarkan pengamatan astronominya Al-Khayyam menciptakan kalender yang paling tepat sampai saat itu. Ia mengembangkan sebuah metode untuk solusi persamaan berdasarkan geometri dan ia memberikan kontribusi besar dalam bidang matematika, terutama di Aljabar. Di Barat, ia terkenal karena karya puitisnya “Rubaiyat” yang diterjemahkan oleh Edward Fitzgerald pada 1859. Meskipun seorang Muslim saleh, di kemudian hari, ia mengembangkan filsafat berpikir bebas.

3. Ilmuwan Hebat Lain
Ilmuwan hebat lain yang berjasa dalam membangun pilar ilmu adalah Pliny sebagai ahli ensiklopedi dari Rumania, Hua To (Ahli fisika berkebangsaan China), Arjabatta (Ahli astronomi India), Brahmagupta (Ahli matematika India), Bhaskara (ahli matematika India), Alexander (Ahli fisika dari Byzantium atau Turkey), dan Roger Bacon (Ahli filsafat Inggris).

Pliny adalah seorang penulis, naturalis, dan filsuf alam ahli kelautan dan komandan tentara Kekaisaran Romawi, juga teman pribadi kaisar Vespasianus. Menghabiskan sebagian besar waktu luangnya untuk belajar, menulis atau menyelidiki fenomena alam dan geografis. Ia menulis sebuah karya ensiklopedis “Naturalis Historia”. Ensiklopedi ini disebut sebagai salah satu buku yang paling berpengaruh yang pernah ditulis dalam bahasa Latin.

Hua-to adalah seorang dokter Cina dan ilmuwan yang menciptakan operasi (pembedahan) di bawah pembiusan melalui penggunaan teh hallucinegic yang disebut mafeisan (harfiah “ganja bubuk mendidih”) lebih dari 1600 tahun sebelum prakteknya diadopsi oleh Eropa. Dengan cara ini, Hua-To mampu melakukan operasi pada tengkorak dan usus.

Arjabatta, atau Aryabhata adalah matematikawan paling awal dari India. Dia tokoh yang pertama kali menggunakan aljabar. Dia membuat aturan dalam berhitung dan menulis tentang persamaan tak tentu dengan penerapan fraksi - metode yang digunakan hari ini. Sebagai astronom Arjabatta menemukan rotasi bumi dan menjelaskan alasan tentang matahari dan gerhana bulan.

Brahmagupta adalah astronom India kuno yang paling berhasil. Brahmagupta memperkenalkan aturan untuk perhitungan dengan nol, menulis persamaan tentang kuadrat, dan ia menulis sebuah tabel untuk perhitungan sinus. Dia juga menemukan teori tentang gerhana bulan, konjungsi planet, dan penentuan posisi planet-planet.

Bhaskara adalah matematikawan terkemuka abad ke-12 dari India. Dia menulis karya pertama tentang sistematis bilangan desimal. Bhaskara mengembangkan aturan tentang persamaan untuk menghitung trigonometri, dan ia menggunakan huruf untuk mewakili jumlah yang tidak diketahui, sama seperti dalam aljabar modern. Sebagai astronom ia mempopulerkan pengetahuan astronomi pada masanya.

Alexander lahir di Tralles (Turki). Dia berlatih dan mengajar di Roma, di mana ia menulis banyak buku tentang medis, sebuah karya besar tentang patologi dan terapi, sebuah risalah yang berfungsi sebagai dasar untuk akademi selama beberapa abad dalam bahasa Latin, Yunani, dan Arab.

Roger Bacon, seorang Fransiskan Oxford (keturunan Inggris dan Perancis), dianggap sebagai runner-depan dalam ilmu pengetahuan eksperimental modern. Roger Bacon membuat daftar penemuan, ia menjelaskan tentang kacamata, mesin terbang, kapal motor dan proses untuk membuat bubuk pistol.

4. Mengapa Mereka Bisa Jadi Ilmuwan Yang Hebat ?
Tentu saja fasilitas untuk mendapatkan ilmu pengetahuan pada zaman dahulu, yaitu pada zaman sebelu masehi dan beberapa abat sesudah masehi, begitu sulit atau terbatas, seperti dalam mencari buku, sekolah yang memiliki budaya belajar dan guru/ dosen yang hebat. Namun bagaimana rahasia mereka dalam membuat sukses dan menjadi orang hebat ?

Pythagoras dilahirkan di pulau Samos dan bermigrasi (hijrah) ke Selatan Itali untuk mencari pengalaman dan ilmu pengetahuan. Ia mendirikan sebuah sekolah di kota Croton dan tentu saja sekaligus menjadi guru. Menjadi guru atau dosen pada masa itu merupakan profesi yang sangat terhormat dan sangat langka. ajaran mistis-nya menerima migrasi jiwa. Phytagoras menjadi hebat karena hijrah ke daerah yang maju dalam pendidikan dan melakukan proses kreatif pendidikan.

Untuk bisa menjadi hebat, para ilmuwan zaman dahulu melakukan observasi (pengamatan), kemudian melakukan renungan dan mencari solusi atas problem sosial pada masa itu, mereka kemudian menuliskan ide-ide atas renungan mereka. Maka para calon cendekia sekarang (para siswa dan mahasiswa) juga perlu mengikuti kebiasaan intelektual mereka.

Lingkungan dan tempat belajar juga sangat menentukan kualitas intelektual seseorang. Ketika Euclid berusia muda ia belajar di Alexandria (Mesir) dan and Athena sebagai kota pelajar pada masa itu, ia kemudian menjadi direktur perpustakaan dan tentu ia telah membaca ratusan atau ribuan buku hingga bisa jadi hebat. Kesadaran untuk belajar di daerah yang berbudaya belajar juga tinggi sudah menjadi fenomena sekarang ini, misalnya ratusan dan malah ribuan pelajar tiap tahun berjuang untuk meraih kesempatan kuliah di universitas favorit di pulau jawa. Selain itu kebiasaan/ kebutuhan membaca perlu ditingkatkan.

Pliny menjadi ilmuwan kuno yang hebat karena ia menghabiskan sebagian besar waktu luangnya untuk belajar, menulis atau menyelidiki alam. Belajar seumur hidup (life long education) sudah dibuktikan oleh Pliny hingga menjadi orang yang hebat. Prinsip belajar seumur hidup yang didukung dengan kebiasaan senang menulis dan melakukan penyelidikan atau investigasi bisa membuat seseorang jadi ilmuwan hebat. Sementara itu memberikan ceramah atau berpidato juga bisa membuat seseorang menjadi hebat. Ini dibuktikan oleh Galen. Ia lahir di Pergamum, belajar di Smyrna, dan Alexandria, ia pergi ke Roma di mana ia memberi kuliah di teater umum.

Al-Kindi adalah bangsawan Arab yang suka belajar. Kunci kehebatannya adalah karena ia senang melakukan investigasi, menulis dan mempelajari berbagai macam disiplin ilmu. Ia mempelajari banyak ilmu seputar matematika, astronomi, optik, kedokteran, musik dan psikologi. Tokoh-tokoh hebat di masa lalu juga membaca dan mendalami buku orang orang hebat dari daerah asing. Ini sebagaimana dilakukan oleh Al-Rasi. Dia mengembangkan teori atom dari pemikiran filsuf Yunani Democritus.

Ibnu Sina, masa mudanya dihabiskan untuk belajar, menganalisa dan penyelidikan hingga ia menjadi hebat dalam banyak bidang ilmu pengetahuan dan seni. Seseorang bisa jadi hebat bukan karena belajar sendirian tetapi karena juga mencari inspirasi dan motivasi dari orang hebat lain. Al-Biruni menjadi hebat dan ia juga berkorespondensi dengan filsuf besar Ibnu Sina. Banyak orang menjadi hebat setelah melakukan banyak perjalanan/ penjelajahan (tidak menetap di rumah saja) dan menguasai banyak bahasa asing. Al-Biruni melakukan banyak perjalanan dan ia pergi ke India. Ia menguasai banyak bahasa seperti bahasa Turki, Persia, Sansekerta, Ibrani dan Arab. Al-Biruni menjadi penterjemah yang paling penting atas bahasa buku-buku atau ilmu pengetahuan dalam bahasa India. Moga-moga cara dan gaya hidup tokoh-tokoh hebat di atas dapat memberi kita semangat dalam belajar. Sejarah dan kisah mereka dapat dibaca pada: http://www.hyperhistory.com

Rabu, 09 Juni 2010

Guru dan Bimbel Jangan Memberikan Cita-cita Yang Salah Pada Siswa (Inspirasi Sukses dari Lingkungan)

Guru dan Bimbel Jangan Memberikan Cita-cita Yang Salah Pada Siswa
Oleh : Marjohan, M.Pd
Guru SMAN 3 Batusangkar

Sekolah dan pendidikan itu sangat penting. Umumnya orang telah menyadari perananan dan manfaat pendidikan. Sehingga tiap tahun orang tua memilihkan pendidikan dan sekolah yang terbaik buat anak mereka. Namun sikap sebahagian orang tua, begitu anak memperoleh sekolah idaman mereka berlepas tangan dan menyerahkan urusan pendidikan pada sekolah. Paradigma ini tentu saja tidak tepat dan harus segera diobah.

Karena sikap sebahagian orang tua yang menyerahkan urusan pendidikan anak pada guru dan mereka hanya mendorong anak untuk belajar keras. Begitu anak bekerja dan belajar keras hanya untuk meraih keberhasilan akademik namun lupa untuk memupuk semangat entrepreneurship (kewirausahaan) maka sering kekecewaanlah yang mereka peroleh. Sering dijumpai bahwa anak-anak yang cuma hanya rajin dalam belajar, tetapi memiliki wawasan dan keterampilan hidup (life skill) yang terbatas, maka setelah belajar selama bertahun-tahun di SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi maka pintar mereka cuma sebatas menulis lamaran pekerjaan kalau gagal, ya harus menjadi penganggur.

Memang itulah realita kehidupan sekarang. Menanamkan semangat entrepreneurship (melakukan kegiatan berwirausaha) untuk anak didik belum begitu jadi prioritas, yang jadi prioritas adalah melatih anak didik agar lulus Ujian Nasional dengan skor yang tinggi. Namun orang orang yang sukses pada mulanya juga merasakan hal yang demikian. Pekerjaan (cita-cita) yang diperkenalkan di sekolah cuma pekerjaan yang bersifat formal seperti menjadi dokter, polisi, PNS, BUMN, pegawai swasta, tetapi jarang yang mengajak anak didik untuk menjadi pionir sebuah wirausaha baru.

Anak didik umumnya sangat percaya tentang karir (cita-cita) yang dipilihkan oleh guru di sekolah atau karir yang disodorkan oleh instruktur lembaga bimbel (Bimbingan Belajar). “Wah passing grademu belum cukup, masuk sajalah ke fakultas hukum”, demikian anjuran instruktur Bimbel. Ini bisa jadi suatu salah kaprah.

Seorang teman penulis yang telah bersusah payah merintis usaha “optikal” di Payakumbuh berharap anak tertuanya bisa meneruskan usaha yang telah dirintisnya. Namun apa yang bisa dikatakan, sang anak malah bermimpi untuk memilih karir yang dikenal lewat majalah. Sedangkan dia sendiri bingung untuk meraihnya. Ia tertarik untuk menjadi diplomat. Sementara faktor penguasaan bahasa Asing, keberanian dan leadership yang besar untuk menjadi diplomat belum dimiliki.

“Apa mimpi mu tamat SMA ?”. Umumnya siswa bingung terhadap cita-cita masa depan mereka. Guru di sekolah cuma melihat referensi berdasarkan nilai rapor. Begitu nilai sains anak bagus maka mereka akan memberi komentar “Oh lebih baik kamu pilih kedokteran atau tekhnik”. Bila nilai sosial anak yang bagus maka sang guru menganjurkan agar mereka mengambil perbankan saja. Pada hal bertahun-tahun setelah itu sang anak “luntang lantung” menenteng ijazah dan surat lamaran. Sementara mereka sendiri berasal dari keluarga yang cukup mapan perekonomian ,orangtua mereka sebagai “pedagang besar di kota, pemilik bisnis restoran, pemilik optic, pemilik usaha perikanan, pemilik usaha rice milling, pemilik usaha home industry”. Namun mengapa tidak tertarik dalam melanjutkan karir tersebut.

Penyebabya adalah karena orang tua sendiri kurang melibatkan anak dalam usaha bisnis yang telah mereka rintis. Kemudian, guru di sekolah juga kurang punya referensi tentang profil dan profesi orang. Selanjutnya lembaga Bimbel (Bimbingan Belajar) yang telah dibayar mahal memberikan test, kemudian memberi tahu tentang passing grade. “Passing grade kamu cukup bagus dan cocok untuk kuliah di universitas terkenal di pulau Jawa dan setelah itu berkarir di bidang perminyakan atau Industry”. Pada hal di belakang itu sang anak sudah memiliki orang tua yang memiliki usaha yang cukup mapan, memiliki toko elektronik atau industry meubel, sebagai contoh, tetapi malah tidak peduli dengan karir ayah dan ibunya.

Ada harapan kepada pihak sekolah dan pengelola bimbel agar tidak buru buru memberi pilihan karir yang salah buat siswa. Apalagi umumnya siswa kelas 12 SMA/ SLTA rata-rata diliputim oleh penuh kebimbangan dan kebingungan. Lihatlah dulu profil orang tua mereka. Manakala orang tua mereka memiliki karir dan wirausaha yang cukup mapan (punya restoran, toko elektronik, toko bangunan, usaha poultry, rice milling, dlll), maka doronglah mereka untuk menekuni wirausaha yang telah dirintis oleh ayah dan ibu mereka.

Berbicara tentang wirausaha (magi mereka yang belum kenal dengan spirit wirausaha) maka lebih baik belajar dari alam, yaitu dari tokoh-tokoh sukses yang ada di seputar kita dan tokoh sukses yang juga bisa kita akses lewat internet atau dari bacan lain- buku biografi, surat kabar dan majalah. Berikut ini adalah beberapa kisah-kisah bagaimana seseorang bisa meraih sukses.

1. Sudono Salim

Siapa yang tidak kenal dengan Indofood, Indomobil, Indocement, Indosiar, Bogasari, Bank Central Asia. Ini semua adalah perusahaan besar milik Sudono Salim atau Liem Soei Liong. Ia adalah usahawan sukses orang Indonesia berkaliber kelas dunia. Apa rahasianya, hingga bisa jadi pengusaha besar?

Pertama, Sudono Salim punya bakat dan naluri bisnis yang kuat. Ia punya karakter seperti “tidak suka berpangku tangan saja, suka bekerja habis-habisan, efektif dalam menggunakan waktu, tidak suka menyerah pada kesulitan. “Kalau Anda mudah putus asa, sebaiknya jadi pekerja saja, jangan jadi usahawan. Menjadi pengusaha harus banyak akal, tapi, jangan curang, dan tidak mengambil milik orang lain”.

2. Li Ka Shing
Hongkong adalah Negara kecil dan penduduknya padat, hampir dipastikan bahwa tidak ada orang Hongkong yang memiliki sawah dan lading yang begitu luas, sebagaimana petani di Indonesia. Lantas mengapa orang Hongkong bisa maju dan mengapa Li Ka Shing bisa menjadi penguasa sukses.

Li Ka Shing mempunyai karakter yang suka melakukan akfitas dengan penuh ketekunan dan kesabaran, plus daya juang luar biasa. Ia memulai bisnis dengan menjual bunga plastik dengan penuh "keterpaksaan". Ia berasal dari sebuah keluarga miskin yang oleh karena perang, harus pindah dari China ke Hong Kong. Saat itu, ia tinggal di rumah pamannya yang lebih kaya. Karena dianggap remeh oleh keluarga pamannya bertekad kuat untuk bisa mandiri.

Mula-mula ia menjadi buruh di sebuah pabrik plastik. Kemudian ia membuka usaha sendiri lewat pinjaman modal dari relasi-di bisnis plastik. Ia berhasil mendapat banyak keuntungan di bisnis bunga plastik yang diekspor ke negara barat. Kemudian bisnisnya berkembang ke bidang real estat hingga mencakup bisnis telekomunikasi.

Sukses berbisnis tidak hanya bisa dilakukan di Singapura, Amerika, Jepang atau Eropa, namun juga bisa dilakukan di daerah yang dianggap orang daerah miskin seperti India. Ini dialami oleh Azim Premji dari India. Azim Premji adalah orang yang rendah hati. Ia kadang-kadang juga berjalan kaki seperti orang kebanyakan dan tidak merasa malu atau gengsian kalau pun naik kendaraan umum atau taksi saat hendak bepergian. Ketika datang ke dari bandara, ia juga tak harus dijemput oleh pegawai atau karyawannya, pada hal ia sendiri adalah seorang multimilioner dari India.

Ia menjadi pengusaha karena sebuah faktor keterdesakan. Sang ayah yang memiliki usaha minyak goreng meninggal saat Azim masih berusia 21 tahun dan ia . Ketika itu, ia yang baru lulus dari Universitas Stanford Amerika segera dipanggil pulang ke India untuk menggantikan posisi ayahnya. Azim meneruskan usaha keluarga yang sudah cukup berkembang kala itu. Kemudian, ia juga memutar haluan core business usahanya dari usaha minyak goreng menjadi usaha berbasis teknologi informasi (TI). Sebab, dari pengalamannya menimba ilmu di Amerika, Azim menemukan bahwa TI akan menjadi unit usaha yang sangat menguntungkan di masa depan.

Semua itu, menurut Azim bisa dicapai karena kerja tim. Karena itu, Azim sangat peduli pada pengembangan SDM bagi karyawannya. Meski memiliki kekayaan mencapai USD18.5 miliar atau sekitar Rp170 triliun, Azim tetap bersikap sederhana dan rendah hati. Ia bahkan tak pernah meminta diistimewakan, meski di perusahaannya sendiri.

3. Tokoh Sukses di Seputar Kita
Tokoh sukses juga cukup berlimpah di seputar kita. Berbagi pengalaman tentang kisah sukses mereka sangat berharga untuk kita dengar. Kalau sebuah sekolah tiap tahun selalu meluluskan puluhan atau ratusan generasi yang frustasi, bingung memikirkan karir masa depan mereka, maka sebelum karakter ini berkembang biak maka undanglah para tokoh sukses di seputar kita untuk berbagi kisah sukses dengan siswa yang lagi kebingungan.

Naluri bisnis Rita (bukan nama sebenarnya) seorang kenalan penulis membuat dia memutuskan untuk berhenti sebagai PNS dan berkolaborasi dengan suaminya untuk mengelola bisnis propesrti. Mereka mencari tahu tanah tanah yang tidak produktif dalam kota dan menggodoknya menjadi tanah untuk bisnis perumahan. Tanah tersebut dibeli lebih murah, setelah ditata, dikavling, dan diberi jalan (akses) maka harga jual melambung tinggi hingga memperoleh keuntungan milyaran rupiah. Bisnis tanah juga digeluti oleh teman penulis yang lain. “Harga tanah makin lama makin tinggi”, demikian komentar teman penulis yang sempat mempunyai tanah legal pada beberapa titik dan selalu memperoleh keuntungan saaat transaksi.

Seorang pemuda yang mempunyai nama samaran “Abdul”. Setelah lulus SLTA sempat kebingungan hendak mau kuliah kemana, itu karena ia berasal dari keluarga dengan ekonomi sulit. Maka ia memberanikan diri untuk menyewa sebidang tanah yang dialiri irigasi di desanya. Dengan mencari dukungan modal kecil-kecilan ia membuka usaha perikanan dan ayam telur, mula-mula secara kecil-kecilan. Kemudian usahanya bisa berkembang. Ia kemudian membutuhkan karyawan untuk pemeliharaan kebersihan dan mengelola usahanya.

Keuntungan bisa ditabung dan lewat pinjaman ringan ia kemudian membeli lahan dan memperbesar usaha perikanan dan peternakan ayam. Ia mampu menghidupi beberapa orang remaja pengangguran menjadi produktif. Kisah kisah seperti ini dapat di jumpai di daerah pedesaan yang memiliki persediaan air tawar yang bagus di daerah dekat Payakumbuh.

Kisah sukses lain adalah dari Arief, sebagai pebisnis bahan bangunan. Diawali dengan tekad untuk mengubah nasib. Ternyata untuk sukses juga bisa dengan modal semangat alias modal dengkul.

Berbekal naluri bisnis dan sebidang tanah yang agak luas di pinggir jalan, ia mengontak berbagai pembuat batu bata, penggali pasir dan kerikil yang selalu dibutuhkan orang dalam membuat sebuah rumah. Kemudian ia mencari tahu bagaimana bisa untuk mendatangkan kayu, semen, besi, cat, dan bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat gedung atau rumah. Ia kemudian mengurus izin dan berdirilah sebuah usaha dagang kebutuhan rumah, yang nyaris dimulai dengan modal dengkul dan berkembang pesat di sebuah kota di Sumatera Barat.

Lantas mengapa orang menyerbu kota dan meninggalkan kampong halaman yang subur. Atau mengapa musti seorang yang mengaku sarjana Cuma pintar mengirim lamaran demi lamaran dan selalu ditolak. Mengapa musti harus patah hati atau juga berfikir bunuh diri. Apa yang salah ?. Kalau seseorang sudi untuk membuka hati dan membuka diri dan menumbuhkan keberanian untuk mencoba maka tidak ada yang perlu disalahkan. Solusi yang terbaik untuk mengatasi kesulitan hidup atau mengantusipasi keslitan hidup adalah- tumbuhkan jiwa wirausaha.

Sesuai dengan judul artikel ini “guru-guru dan instruktur bimbingan belajar jangan memberikan cita-cita yang salah pada siswa”, maka mereka perlu untuk mengenal latar belakang perekonomian orang tua anak. Kemudian karena fenomena pengangguran dan lemah jiwa mandiri, maka mereka/kita perlu memperkenalkan kisah-kisah sukses pada anak didik. Umumnya orang bisa sukses adalah karena punya karakter seperti “tidak suka berpangku tangan, suka bekerja habis-habisan, efektif dalam menggunakan waktu, tidak suka menyerah pada kesulitan. Kemudian memiliki karakter yang suka melakukan akfitas dengan penuh ketekunan dan kesabaran, plus daya juang luar biasa. Juga perlu memiliki karakter rendah hati- tidak merasa malu atau gengsian dengan aktivitas dalam menyinsing lengan baju (ikut terlibat bekerja), dan juga perlu membuka mata hati untuk melihat cerita sukses orang-orang sekitar, menjadikan pengalaman sukses mereka sebagai pengalaman kita sendiri.

Sabtu, 29 Mei 2010

Meraih Sukses Lewat Olah Raga

Meraih Sukses Lewat Olah Raga
OLeh: Marjohan M.Pd
Guru SMAN 3 Batusangkar

Di zaman ICT (Information Communication Technology) setiap orang bisa melakukan pembelajaran buat diri sendiri (otodidak) tanpa harus pontang-panting mencari buku sumber, mencari guru atau pelatih, cukup dengan memasukan key word pada search engine internet dan klik saja subjek yang kita inginkan. Penulis sendiri menemukan salah satu situs yang cukup bagus untuk memotivasi diri, yaitu situs “Andriewongso.com”, sebuah situs tentang success story (http://www.andriewongso .com). Situs ini punya misi untuk membangun kekayaan mental manusia Indonesia demi kehidupan yang lebih bernilai. Punya slogan yang cukup menggelitik motivasi kita yaitu “bosan kita menderita, saatnya bersama, bangun Indonesia”.

Ada tiga ranah kecerdasan yang harus dikembangkan buat anak yaitu kognitif (otak), psikomotorik (keterampilan/ otot atau bakat) dan afektif (sikap). Banyak orang menjadi sukses lewat kemampuan kognitif, menjadi pemikir, ahli peneliti, teknokrat, dokter, dll. Namun juga ada orang menjadi sukses melalui psikomotorik, misalnya para olah ragawan, binaragawan dan para pekerja di lapangan.

Namun dewasa ini banyak siswa hanya berlomba untuk bisa jago dalam bidang sains. Sehingga ada fenomena bahwa siswa-siswa kita kalau pulang sekolah mereka buru buru untuk pergi bimbel (bimbingan belajar) atau pergi kursus. Sementara kalau di Amerika Serikat (menurut pengalaman teman penulis) bahwa siswa di sana kalau pulang sekolah, mereka buru-buru untuk pergi olah raga: basket, bola kaki, tenis, dan atletik. Pantaslah mereka memiliki tubuh yang lebih besar, lebih kuat dan lebih sehat. Maksud dari tulisan ini adalah agar remaja kita juga musti peduli untuk berolah raga.

Ada sejumlah olah raga yang sudah biasa kita lakukan, dan gampang untuk dilaksanakan, seperti catur, atletik, bulutangkis, renang, balap, basket-ball, sepal bola, dll. Olah raga ini seharusnya mendapat respond dan sentuhan khusus dari pelatih/ guru dan orang tua agar bisa mendatangkan hasil yang luar biasa pada anak mereka. Ternyata orang juga bisa sukses melalui jalur olah raga, dan bisa pula memilih olah raga sebagai karir mereka.

1. Catur.
Banyak orang yang menyukai permainan ini, walau hanya sekedar iseng-iseng saja. Namun berbeda dengan Magnus Carlsen. Ia menekuni main catur sehingga ia bisa sukses dan juga disebut sebagai “Raja Catur Baru”. Ceritanya adalah bahwa di awal tahun 2010 ini, Federasi Catur Internasional/FIDE mengeluarkan daftar terbaru dari 100 pecatur terbaik di dunia dan Magnus Carlsen, pemuda asal Norwegia, yang usianya baru 19 tahun mendapatkan "Si Anak Ajaib", karena bisa menempati peringkat pertama. Kesuksesannya tidak jatuh dengan mudah dari langit. Ia mulai catur sejak usia 8 tahun. Waktu itu ia bermain melawan kakak perempuannya. Mula-mula ia bisa mengalahkan kakaknya dan kemudia ia bisa mengalahkan bapaknya, yang sekaligus anggota club catur norwegia. Dalam usia 13 tahun, ia berhasil mengalahkan juara dunia Anatoly Karpov dalam turnamen catur cepat dan membuat Gary Kasparov bermain remis.

Yang membuat Carlsen jadi hebat adalah karena bakat atau “talentanya” dalam bentuk daya ingat yang juga hebat. Kemampuan daya ingat ini amat berguna untuk mempelajari dan mengikuti perkembangan teori catur modern. Ke-dua adalah talenta berupa "kepekaan posisional", yakni sebuah naluri yang menuntunnya untuk menempatkan bidak-bidak catur pada posisi yang tepat dan bermanfaat. Selanjutnya adalah kerja keras. Ia berlatih catur 4-5 jam per hari untuk mengasah kemampuan dan intuisinya (Ia dibantu oleh computer). Kemudian, ia rajin bertanding. Mengikuti turnamen merupakan sarana utama untuk berlatih. Dan terakhir adalah kondisi mental bertanding yang tangguh. Banyak pecatur yang kalah saat bertanding karena merasa kelelahan dan putus asa. Carlsen tidak, ia menganggap pertandingan catur itu sebagai sebuah pertarungan.

2. Atletik
Olah raga ini juga mudah untuk dilakukan, namun hanya sekedar iseng-iseng. Tetapi Suryo Agung (orang kita, Indonesia) menekuni olah raga ini dengan serius sehingga ia bisa menjadi “Manusia Tercepat Asia Tenggara” setelah merebut medali emas nomor 200 meter dengan catatan waktu 20,85 detik di SEA Games di Laos (2009). Untuk lari 100 meter ia butuh waktu 10,17 detik. Apasih rahasianya ?

Pada waktu muda Suryo tak pernah bermimpi berkarir di dunia atletik (lari). Ia malah bercita-cita untuk menjadi pemain sepak bola. Saat duduk di bangku SD, ia ikut klub sepak bola. Kemudian, ia mencoba masuk seleksi dan bertanding. Sayang, semuanya hanya berbuah kegagalan. Suryo lantas pindah ke dunia atletik. Awalnya, ia mencoba nomor lompat tinggi dan berhasil menyabet juara pada kejuaraan pelajar di Kota Bengawan. Maka, ia ditarik masuk oleh Klub Atletik Pelajar Solo dan terpilih masuk Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Atletik di Salatiga.

Setelah itu, sedikit demi sedikit, ia berhasil mengumpulkan prestasi. Ia mendapat medali emas pada Porda (Pekan Olah Raga Daerah) dan Popnas (Pekan Olah Raga Nasional) di nomor lari 100 meter. Kemudian pada pada Kejuaraan Asia Yunior di Bangkok, Oktober 2002 (lari 100 meter). Ia juga sukses meraih dua emas di SEA Games 2007 Thailand pada nomor 100 meter dan 200 meter. Kunci suksesnya adalah ia tetap optimis, serta fokus dan tekun berlatih.

3. Bulutangkis
Olah raga ini telah menjadi olah raga masyarakat. Lagi bahwa banyak orang melakukan hanya untuk iseng-iseng. Namun Markis Kido dan Hendra Setiawan (juga orang Indonesia) menekuninya dengan sungguh-sungguh. Prestasinya kian melambung di dunia olahraga bulutangkis. Segudang prestasi berhasil mereka torehkan di lapangan. Gelar juara dunia telah diraih mereka di Kuala Lumpur, Malaysia 2007 dan juara dunia, pasangan ganda putra peringkat satu pada Olimpiade Beijing 2008. Prestasi Kido dan Hendra kian gemilang di tahun 2008 dengan menciptakan hattrick menjadi juara di tiga turnamen super series, yakni di China Terbuka Super Series, Denmark Terbuka Super Series, dan Perancis Terbuka Super Series.

Menjadi juara dunia dan bahkan meraih emas olimpiade bukanlah hal mudah yang didapat begitu saja. Ini ia perjuangan dan latihan keras yang dilakukan sejak kecil. Ia masuk klub bulutangkis yang bermutu. Kido memiliki karakter yang tampil dengan penuh semangat dan meledak-ledak, dan Hendra bermain lebih santai dan jarang sekali mengumbar emosi. Dalam permainan, Hendra lebih sering berlaku sebagai pemain depan sedangkan Kido menjadi pemain belakang. Mereka sama-sama memiliki karakter menyerang menjadikan mereka pasangan yang solid. Mereka tidak akan berhenti berlati dan berjuang (berlomba) dan mereka pun masih memasang target untuk mempertahankan medali emas.

4. Renang
Olah raga ini apabila ditekuni, juga bisa membuat seseorang jadi popular dan sukses. Michael Phelps (berkebangsaan Amerika Serikat) telah membuktikannya. Ia menjadi idola bagi orang banyak, termasuk para perenang yang ingin mengikuti jejak kesuksesannya. Ia telah membuat rekor bersejarah dengan menjadi pengoleksi medali emas terbanyak di ajang Olimpiade Beijing 2008.

Phelps mengenal dunia renang sejak ia berusia tujuh tahun karena ia terinspirasi dengan dua saudara perempuannya, Whitney dan Hilary yang juga atlet renang. Bahkan, Whitney sempat menjadi anggota tim renang nasional Amerika Serikat pada Olimpiade 1996. Phelps pun menguatkan tekad memperbaiki performa. Phelps berlatih keras demi mewujudkan impiannya. Latihan kerasnya segera membuahkan hasil nyata. Lima bulan setelah Olimpiade Sydney, karier Phelps melambung dengan memecahkan rekor dunia 200 meter gaya kupu-kupu. Phelps merupakan perenang termuda yang memecahkan rekor dunia yang pernah ada. Tepatnya, ia mengukir rekor tersebut saat ia berusia 15 tahun 9 bulan.

Keberhasilan Phelps tidak lepas dari kegigihannya dalam berlatih. Selain itu, Phelps juga sangat menjaga asupan makanan ke tubuhnya. Phelps membutuhkan banyak kalori karena aktivitasnya yang sangat padat untuk berlatih maupun bertanding. Sejak usia 11 tahun, ternyata ia sudah dibiasakan latihan sangat keras oleh pelatihnya. Untuk anak seusia itu, Phelps sudah dibiasakan berlatih sekitar lima jam sehari dan tujuh hari seminggu, tanpa istirahat! Konon, menurut pelatihnya, itu perlu dilakukan karena pada usia itulah seorang anak pertumbuhannya masih berkembang dengan pesat. Sehingga, latihan keras itulah yang mampu membentuk tubuh Phelps laksana ikan. Tapi, tak hanya itu yang membuat Phelps berjaya. Rupanya, ia selalu menanamkan pikiran sebagai pemenang dalam setiap kejuaraan yang diikutinya. Latihan keras dan keyakinan kuat sungguh merupakan teladan yang bisa kita contoh dari kesuksesan seorang Michael Phelps.

5. Balap
Balap adalah olah raga dikenal banyak orang. Banyak orang tahu dengan Tour de France yaitu lomba balap sepeda paling bergensi di dunia. Lance Armstrong (dari Perancis) adalah salah satu juara Tour de France. Kiprah Lance Edward Gunderson di dunia balap sepeda penuh dengan liku-liku. Pada awal tahun 1990-an, Lance memasuki dunia balap profesional. Awal jadi pembalap profesional, ia tertinggal jauh di belakang sang juara. Lance terpaut hingga 27 menit di belakang sang juara pertama. Sungguh, permulaan yang kurang berkesan bagi Lance. Namun, karena kekalahan itulah, ia justru terpacu untuk memberi porsi latihan melebihi yang biasa dilakukannya. Ia bertekad untuk memperbaiki catatan waktunya. Satu-satunya yang ada di benak Lance adalah bagaimana bisa mencapai kemenangan. Dengan gigih ia berlatih untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Ia selalu kritis menganalisis setiap kegagalan yang dialaminya. Kegagalannya dijadikan pelajaran berharga bagi dirinya. Porsi latihan terus ditambahnya sendiri sehingga ia bisa terus meningkatkan kemampuannya. Usaha itu segera berbuah manis. Ia berhasil mencatat kemenangan di beberapa turnamen balap sepeda.

6. Basket
Salah seorang bintang basket yang terkenal adalah Michael Jordan (dari Amerika Serikat). Kemampuannya di dalam lapangan tidak diragukan lagi. Sosok Jordan memang fenomenal. Jika beberapa orang merasa kurang nyaman saat bertemu dengan halangan dan rintangan, ia justru mencarinya. Hal tersebut juga ditunjukkan ketika masa awal kuliah. Karena tak punya tinggi badan yang memadai untuk masuk tim utama, dirinya sempat disingkirkan. Namun, bukannya merasa putus asa, ia terus berlatih sendiri hingga tinggi badannya mencukupi. Meski masih dianggap kurang ideal, ia mampu mencetak skor meyakinkan sehingga akhirnya jadi pilihan utama. "Saya dapat menerima kegagalan, tapi saya tidak dapat menerima jika saya belum mencoba," kata sebut Jordan mengungkap rahasia suksesnya.

Prestasi fenomenal Michael Jordan tak diperoleh dalam sekali dua kali latihan. Ia juga sering gagal dalam kariernya. Namun, justru itulah yang menjadikan dia legenda hingga saat ini. Karena, ia tak pernah menyerah pada keterbatasan. Dan bahkan, ia mampu mengubahnya menjadi sebuah kekuatan. Keyakinan, kerja keras, dan ketekunan adalah contoh nyata dari seorang Michael Jordan.

7. Sepak Bola
Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo adalah dua tokoh yang sangat terkenal dalam cabang sepak bola. Zinedine Zidane adalah pria keturunan Algeria yang lahir di Perancis, merupakan seorang anak imigran yang mencoba mengubah nasib di Perancis. Layaknya imigran yang sangat minoritas, maka keluarga Zidane pun tumbuh dalam lingkungan yang keras dan jauh dari kecukupan. Ia sadar bahwa ia mungkin tak kan bisa menempuh pendidikan yang tinggi, karena keluarganya kurang berkecukupan. Karena itu, ia memilih untuk menekuni hobinya- sepakbola.

Zidane dikenal sebagai anak yang sangat berbakat menggocek bola. Bahkan, ia kadang menemukan tekniknya sendiri yang unik saat menguasai bola. Bakat bukanlah apa-apa tanpa latihan terus menerus. Ia bisa menggunakan tekniknya karena terus berusaha melatih kemampuan dengan menambah porsi bermain bola. Kemudian sebagai seorang imigran, ia harus bekerja lebih giat dari orang lain, dan immigrant pun tak boleh mudah menyerah.

Niatnya mengubah nasib melalui sepakbola menemui jalan terang saat bakatnya ditemukan oleh Jean Varraud yang membuatnya berlabuh ke sebuah klub, Cannes, saat ia baru berusia 16 tahun. Berkat latihan kerasnya, setahun kemudian ia sudah dipercaya masuk ke tim senior Cannes dan bermain di divisi pertama liga Perancis. Dari sana, kemampuannya makin meningkat. Dan, hal itu langsung menarik klub liga utama Perancis, Bordeaux untuk mengontraknya.

Karisma dan talenta Zidane akhirnya membuat tim besar Italia, Juventus, memutuskan memboyongnya ke tim tersebut. Tak butuh lama beradaptasi, ia pun langsung bisa bersinar saat menjadi skuad inti Juventus. Tak tanggung-tanggung, pada masa awal bergabungnya ke Juventus. Bersama rekan-rekan setimnya, Zidane membawa Juventus juara liga Italia dua tahun berturut-turut, yakni tahun 1997 dan 1998. Kegemilangannya di Juventus dan kesuksannya membawa Perancis juara Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 menarik banyak klub hebat dunia.

Lain Zidane, lain lagi Cristiano Ronaldo. Berkat kerja kerasnya, kemauan kuat untuk terus memperbaiki skill individu, latihan terus menerus, ia mampu mengatasi semua tekanan atas hidupnya. Bakat besar Ronaldo di sepakbola sebenarnya mulai diasah sejak usia delapan tahun. Kala itu, talenta luar biasanya terdeteksi oleh para pemilik klub di Portugal. Karena itu, tak lama ia langsung ditarik menjadi anggota klub yunior Andorinha, tempat ayahnya bekerja sebagai penyedia perlengkapan.

Kegigihannya berlatih membuat beberapa klub tertarik padanya. , diantaranya CD Nacional yang kemudian berhasil mengantarkannya menjadi juara sebuah kejuaraan nasional. Berkat prestasi itu, dua tahun kemudian ia langsung direkrut Sporting Lisbon, klub terkenal asal Portugal. Dari sana, jalannya untuk jadi pemain sepakbola kelas dunia makin terbuka.

Pengalaman membuktikan bahwa orang bisa meraih sukses, bisa lewat akademik dan juga bisa lewat bakat. Selama ini banyak orang berfikir bahwa sukses hanya bisa diraih lewat sekolah, maka berlombalah mereka untuk sekolah dan kuliah setinggi mungkin. Lalu tamat, sebagian kecil berhasil lewat jalur akademik, namun cukup banyak yang tertunda keberhasilan, atau tidak menemui keberhasilan mereka (Sekolah dan kuliah setinggi mungkin sangat bagus). Karena mereka kurang mengenal hakekat wirausaha maka akhirnya mereka jatuh pada kelompok pengangguran. Namun bagi yang sadar, bisa segera bangkit dan menemukan kenyataan bahwa sukses juga bisa diraih lewat jalan pekerjaan informal (membuka bengkel, warung, rental mobil, pekerja konstruksi bangunan)- mereka belajar dari alam, dari teman dan kenalan. Yang lain melihat bahwa berhasil juga bisa diraih lewat mengembangkat bakat apakah sebagai musisi, penyair, olahragawan dan lain-lain.

Menjadi sukses lewat olah raga juga bisa diraih dan juga perlu usaha keras dan ketekunan, seperti yang telah diuraikan dalam cuplikan kisah ringkas di atas. “Jangan melakukan aktifitas olah raga yang digemari secara iseng-iseng, namun lakukan dengan tekun sehingga bisa sukses. Orang orang sukses dalam cabang olah raga menekuninya sejak usia muda- usia anak-anak maupun usia remaja. Mereka perlu latihan dan memiliki partner berlatih yang lebih cerdas/ lebih hebat. Sebagaimana halnya Carlsen berlatih catur dengan cara mengalahkan ,mula-mula, kakaknya, kemudian mengalahkan ayahnya dan selanjutnya bermain remis dengan jago catur dunia, Gary Kasparov. Mereka juga perlu memiliki ilmu dan strategi untuk menang. melakukan latihan, bukan sekali seminggu malah kapan perlu 4 atau 5 jam per hari, dan mereka menghindari rasa putus asa.

Rahasia Suryo bisa menjadi jago atletik (lari) yang hebat adalah karena selalu bersikap optimis, serta fokus dan tekun berlatih. Demikian pula dengan Hendra dan Kido, bisa menjadi jago bulutangkis dunia karena mereka tidak akan berhenti berlatih dan berjuang (berlomba) dan selalu memasang target untuk mempertahankan medali emas. Lance Amstrong bisa jago dalam kejuaraan Tour de France karena memberi porsi latihan melebihi yang biasa. Porsi latihan terus ditambahnya sendiri sehingga ia bisa terus meningkatkan kemampuannya. Usaha itu segera berbuah manis. Ia berhasil mencatat kemenangan di beberapa turnamen balap sepeda. Begitu pula strategi yang diterapkan oleh Michael Jordan untuk menjadi jago basket dunia, dan Zinedine Zidane dan Rinaldo dengan bakatnya pada olah raga bola kaki.

Minggu, 23 Mei 2010

Penulis Berjasa Mendidik dan Menghibur Jutaan Anak-Anak

Penulis Berjasa Mendidik dan Menghibur Jutaan Anak-Anak
Oleh: Marjohan M.Pd
Guru SMAN 3 Batusangkar

Jutaan anak-anak di dunia bisa bermimpi dan berbagi cerita tentang tokoh cerita yang telah mereka baca. Jutaan anak-anak di dunia bisa terhibur dan bisa berhenti menangis setelah ibu, ayah , nenek mereka menceritakan tokoh-tokoh hebat yang tidak cengeng dan jutaan anak-anak terdidik, berubah karakter jadi baik, gara-gara tokoh cerita yang mereka kagumi. Itulah berkah karena adanya penulis cerita anak anak yang bisa berjasa mendidik dan mendatangkan kedamaian ke hati mereka.

Anak-anak yang gemar dengan sastra (cerita anak-anak) lebih mengenal tokoh cerita daripada penulis cerita tersebut. Mereka lebih mengenal “kisah si kerudung merah dan Cinderella” dari pada penulisnya “Charles Perrault”, lebih mengenal cerita “Pinokio” dari pada penulisnya “Carlo Collodi”, cerita “Putri Salju” dari pada penulisnya “Hans Christian Andersen”, cerita “Harry Porter” dari penulisnya J.K Rowling, atau “Elisa di negeri ajaib” dari pada penulisnya Lewis Caroll. Pada umumnya cerita-cerita menarik tersebut banyak yang berasal dari daratan Eropa, seperti Ceko, Perancis, Jerman, Denmark, Italia, Swiss, Inggris, Irlandia, dan juga dari Amerika SErikat. Penyebabnya bisa jadi karena bahasa- bahasa Eropa menjadi bahasa Internasional seperti bahasa Inggris, Perancis, Jerman, dan Spanyol. Karya sastra anak anak pun menyebar melalui bahasa ini

Sekali lagi anak-anak sedunia begitu kagum dengan tokoh cerita-cerita yang telah disulap menjadi film film kartun yang lucu, menghibur dan mendidik. Kita juga perlu mengenal cerita tersebut namun juga perlu tahu siapa pengarangnya dan bagaimana latar belakang kehidupan mereka, agar kita juga bisa menimba pengalaman sukses mereka sebagai penulis hebat.

1) Putri Salju

Hans Christian Andersen lahir di Odense, Denmark (1805), ia penulis dan penyair yang paling terkenal berkat karya dongengnya. Ayah Andersen adalah tukang sepatu yang miskin dan buta huruf (namun rajin), dan ibunya adalah seorang binatu (buruh cuci). Walau dari keluarga miskin, namun sejak kecil Hans Christian Andersen sudah mengenal berbagai cerita dongeng, sang ibunya yang membuat H.C Andersen berkenalan dengan certa-cerita rakyat. Di kemudian hari, H.C. Andersen sempat melukiskan sosok sang ibu dalam berbagai novelnya.

Ayahnya juga seorang pencinta sastra, dan kerap mengajak Hans menonton pertunjukkan sandiwara (atau theater). Setiap Minggu ia membuatkan gambar-gambar dan membacakan certa-cerita dongeng untuk Andersen. Sikap dan pengalaman dari orang tua itulah yang membuat H.C. Andersen tertarik dengan dunia mainan, cerita, sandiwara termasuk karya sastra. Setelah ayahnya meninggal. H.C. Andersen yang belum lama mengenyam pendidikan formal, merasakan susahnya kehidupan. Akhirnya ia bekerja serabutan di antaranya pernah bekerja di sebuah pabrik, magang di sebuah penjahit dan bekerja sebagai penenun. Ia terpaksa memburuh untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Anderson mencoba menjadi seorang penulis sandiwara. tetapi sayang, semua karyanya ditolak dimana-mana. Hans Andersen beruntung bisa bertemu dengan Raja Denmark, Frederik VI, karena ia cerdas dan gagah, Raja tertarik dengan penampilan Hans muda dan mengirimkannya untuk bersekolah (memberinya bea-siswa). Andersen melanjutkan studi ke Universitas Kopenhagen. Sambil kuliah, pada tahun 1828 Hans Christian menulis kisah perjalanan yang berjudul Fodreise fra Holmens Kanal Til Ostpynten af Amager (Berjalan kaki dari Kanal Holmen ke Titik Timur Amager).

Hans Christian Andersen pergi berkelana ke luar negeri selain Jerman. ke Perancis, Swedia, Spanyol, Portugal, Italia bahkan hingga Timur Tengah. Dari berbagai kunjungan itu melahirkan setumpuk kisah perjalanan. Ketika melawat ke Paris, Andersen bertemu dengan Victor Hugo, Alexandre Dumas, Heinrich Heine dan Balzac. Di tengah perjalanan panjang ini pula, ia sempat menyelesaikan penulisan "Agnette and the Merman".

Pada awal 1835, novel pertama Andersen terbit dan meraih sukses besar. Sebagai novelis, ia membuat terobosan lewat The Imrpvisator, karya yang ditulisnya pada tahun yang sama. Cerita yang mengambil setting Italia inimencerminkan kisah hidupnya sendiri; melukiskan upaya seorang bocah miskin masuk ke dalam lingkungan pergaulan masyarakat. Malah sampai akhir hayatnya, buku The Improvisatore inilah yang paling banyak dibaca orang banyak dibandingkan dengan karya karya Andersen yang lain. Sejak buku ini terbit, masa masa sulit Andersen mulai berubah. Sepanjang 1835, ia meluncurkan tujuh cerita dongeng yang disusun jauh hari sebelumnya.

Kendati novel-novelnya mendapat sambutan besar, nama Hans Christian Andersen di dunia justru menjulang sebagai penulis dongeng anak-anak. Pada 1835, ia meluncurkan cerita anak-anak Tales for Children dalam bentuk buku saku berharga murah. Lalu kumpulan cerita bertajuk Fairy Tales and Story digarapnya dalam kurun 1836-1872.

Dua dari cerita dongengnya yang amat kesohor, The Little Mermaid dan The Emperor's New Clothes, diterbitkan dalam kumpulan cerita pada 1837. Tujuh dongengnya yang lain: Little Ugly Duckling, The Tinderbox, Little Claus and Big Claus, Princess and the Pea, The Snow Queen, The Nightingale dan The Steadfast Tin Soldier, juga dikenal di berbagai belahan dunia sebagai cerita yang kerap didongengkan pada anak-anak.

Bisa dilihat dari kisah dongeng The Emperor's new Clothes. Pesan bahwa keserakahan itu tidak baik disampaikan Andersen lewat parodi raja lalim yang cukup menggelikan itu. Salah satu ciri lain yang menonjol dalam cerita dongeng Andersen adalah hadirnya kaum papa dan mereka yang tidak beruntung dalam hidup, namun juga punya semangat juang untuk hidup.

2) Pinokio

Carlo Collodi (nama pena dari Carlo Lorenzini) adalah pengarang dari dongeng anak-anak yang sangat terkenal berjudul Pinokio. Dongeng Pinokia merupakan suatu cerita edukatif tentang boneka kayu yang berubah menjadi anak laki-laki bernama Pinokio karena bantuan peri. Pinokio memiliki petualangan yang merubahnya dari anak yang nakal dan suka berbohong menjadi anak yang baik dan patuh pada orang tua. Selain menjadi pengarang dongeng, dia juga dikenal sebagai penulis artikel di surat kabar, buku, dan novel.

Carlo Collodi merupakan anak pertama dari 10 bersaudara dengan orang tua bernama Domenico Lorenzini, seorang juru masak, dan Angela Orzali, seorang penjahit. Masa kecilnya dihabiskan di desa, menyelesaikan pendidikan sekolah dasar dan dikirim ke seminari selama 5 tahun. Setelah lulus dari seminari, dia bekerja menjadi penjual buku. Ketika pergerakan unifikasi atau persatuan Italia mulai penyebar, Collodi yang berusia 22 tahun menjadi jurnalis yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Italia.

Semasa hidupnya, Collodi menulis komedi, koran, dan juga berbagai ulasan. Ketika Italia menjadi negara persatuan, Collodi berhenti dari dunia jurnalisme dan setelah tahun 1870 menjadi editor naskah teater dan editor majalah. Kemudian Collodi beralih ke dunia fantasi anak-anak dan menerjemahkan dongeng karya penulis Perancis, Charles Perrault, ke dalam bahasa Italia. Sejak saat itu, Collodi banyak menghasilkan berbagai karya, terutama cerita anak-anak yang sukses dan disukai oleh masyarakat.

3) The Tale of Peter Rabbit

Helen Beatrix Potter adalah seorang pengarang dan ilustrator, botanis dan konservasionis berkebangsaan Inggris. Ia terkenal karena buku ceritanya, yang menampilkan tokoh hewan seperti Peter Rabbit. Ia dilahirkan di Kensington, London pada tanggal 28 Juli 1866. Ia dididik dan belajar di rumah, sehingga ia mempunyai sedikit kesempatan untuk berkumpul bersama teman-teman sebayanya. Bahkan adik laki-laki Potter, Bertram, sangat jarang berada di rumah; dia disekolahkan di sekolah asrama, sehingga Beatrix hanya sendirian bersama hewan peliharaannya. Ia mempunyai katak dan kadal, dan bahkan kelelawar. Ia juga pernah memiliki dua ekor kelinci. Kelinci pertamanya adalah Benjamin, yang ia gambarkan sebagai "benda kecil yang bermuka tebal dan kurang ajar", sedangkan kelinci keduanya adalah Peter, yang selalu dibawanya ke manapun ia pergi bahkan di dalam kereta api. Potter sering memperhatikan hewan-hewan ini selama berjam-jam dan membuat sketsa mereka. Sedikit demi sedikit, sketsa yang dibuatnya semakin baik, membuat bakatnya berkembang sejak usia dini.

Ketika Potter beranjak dewasa, orang tuanya menunjuknya sebagai pengurus rumah dan mengurangi pengembangan intelektualnya, mengharuskannya untuk mengurusi rumah. Sejak umur 15 tahun sampai sekitar umur 30 tahun, ia mencatat kehidupan kesehariannya di sebuah jurnal, menggunakan kode rahasia (yang tidak terdekripsi sampai beberapa dekade setelah kematiannya).

Hal yang mendasari kebanyakan proyek dan ceritanya adalah hewan-hewan kecil yang menyelundup ke dalam rumah atau yang ia amati ketika liburan keluarga di Skotlandia dan Distrik Lake. Dia didorong untuk mempublikasi cerita The Tale of Peter Rabbit, dan ia pun berjuang untuk mencari penerbit sampai ia akhirnya diterima saat berumur 36 tahun pada 1902. Buku kecilnya dan karya-karyanya yang lain diterima masyarakat dengan baik dan ia memperoleh pendapatan dari penjualan karyanya tersebut.

4) Harry Porter

Joanne Kathleen Rowling atau lebih dikenal sebagai J.K. Rowling dilahirkan tahun 1965 di Chipping Sodbury, dekat Bristol, Inggris. Sebagai seorang ibu tunggal yang tinggal di Edinburgh, Skotlandia, Rowling menjadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun 1999 saat tiga seri pertama novel remaja Harry Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam daftar New York Times best-seller setelah memperoleh kemenangan yang sama di Britania Raya.

Lulusan Universitas Exeter, Rowling berpindah ke Portugal pada tahun 1990 untuk mengajar Bahasa Inggris. Di sana dia berjumpa dan menikah dengan seorang wartawan Portugis. Anak perempuan mereka, Jessica dilahirkan pada tahun 1993. Selepas perkawinannya berakhir dengan perceraian, Rowling menghadapi masalah untuk menghidupi diri dan anaknya. Semasa hidup dalam kesusahan itu, Rowling mulai menulis sebuah buku. Dikatakan bahwa Rowling mendapat ide tentang penulisan buku itu sewaktu dalam perjalanan menaiki kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990.

Menjadi penulis besar, apalagi penulis kaliber dunia, tidak mudah. Tidak semudah membalik telapak tangan. Untuk menjadi penulis besar butuh perjuangan dan persiapan diri. Mereka yang menjadi penulis besar selalu belajar dari pengalaman dan hasil karya pendahulu mereka. Tidak perlu mencari alas an, “wah bagaimana aku akan menjadi penulis besar, orang tua ku saja susah dan melarat”. Christian Andersen si penulis dongeng anak-anak yang hebat (Cinderella) juga punya orang tua yang melarat. Namun factor dukungan orang tua juga menentukan, bahwa sangat perlu setiap rumah juga menyediakan koleksi cerita dan sastra (novel dan biografi) untuk konsumsi anggota keluarga. Carlo Collodi, penulis Pinokio, juga berasal dari orang tua yang hidup susah-ayahnya cuma buruh masak (juru masak) dan ibunya buruh cuci (tukang cuci) dan ia sendiri juga tidak terbiasa bermalas-malas dan juga mencari kegiatan untuk menghidupi diri, maka jadi kayalah pengalaman emosionalnya.

Menjadi besar bukan berarti hidup cengeng (suka mengeluh) sebagaimana Andersen juga melakukan kerja serabutan dan sempat menjadi buruh untuk memenuhi kebutuhan hidup. Adalah isapan jempol bagi mereka yang cuma betah nongol di rumah untuk bisa menjadi hebat, untuk itu perlu melakukan penjelajahan- mengunjungi banyak tempat, berkenalan dan berdialog dengan banyak orang- mencari ribuan pengalaman hidup untuk menjadi bahan cerita.

Menjadi penulis juga perlu banyak berlatih. Sebelum menjadi hebat seorang penulis tentuh telah menulis (berlatih) ribuan helai kertas dan menghabiskan lusinan tinta. Begitu karyanya selesai- apakah puisi, cerpen, cerbung (cerita bersambung), biografi atau novel, dikirim ke penerbit bukan langsung diterima (diterbitkan). Seringkali karya-karya mereka buat pertama kalinya ditolak, namun mereka tentu tidak mengenal kata “patah hati” apalagi frustasi dan berhenti menulis.

Sebelum mengakhiri tulisan ini, penulis ingin pula memaparkan tentang rahasia pengajaran sastra yang menyenang seperti yang tertulis pada dinding Rumah Puisi- yang didirikan oleh Sastrawan Taufiq Ismail- berlokasi di Nagari Aie Angek, Kecamatan Sepuluh Koto, Padang Panjang. Bahwa cara pandang pengajaran sastra harus asyik, nikmat, gembira dan mencerahkan. Siswa harus membaca langsung karya sastra, dan perpustakaan sekolah musti punya koleksi buku-buku sastra yang menarik, kemudian kelas mengarang perlu menyenangkan dan selalu dikembangkan. Dan terakhir suasana belajar musti menyenangkan- bebas dari suasana mengkritik apalagi penuh tekanan.

Jumat, 21 Mei 2010

Menjemput Medali Sampai Ke Azerbaijan

Menjemput Medali Sampai Ke Azerbaijan
Oleh: Marjohan, M.Pd
Guru SMAN 3 Batusangkar
marjohanusman@yahoo.com
Dalam tahun 2009 Kota Batusangkar sempat menjadi kota yang terkenal di kalangan akademis guru dan pelajar Sumatera Barat. Itu bukan karena di sana ada Istano Pagaruyung atau karena alamnya indah, tetapi karena prestasi yang sempat diukir oleh Elza Hidayati, pelajar SMP Negeri 5 Batusangkar dalam memperoleh medali IJSO (International Junior Science Olimpide). Elza Hidayati bisa menjadi gadis yang fenomenal, di saat sebagian remaja lain menghabiskan waktu dengan berhura-hura, bermanja-manja, maka Elza melakukan terobosan-bekerja dan belajar dengan bersungguh-sungguh untuk menyonsong masa depan, memajukan diri dan sekaligus memajukan bangsa ini.
Elza lahir dari pasangan Laili Syofiaturahmah dan Edi Purwanto, karyawan dari perusahaan Global Mapindo di Pakan Baru. Ia anak pertama. Sebagaimana lazimnya anak pertama, diharapkan menjadi anak teladan buat adik-adiknya. Elza beruntung dibesarkan oleh orang tua yang terdidik dan punya wawasan ke depan. Ibunya adalah sarjana lulusan IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Sunan Kalijaga, Yogyakarta dan ayahnya sarjana lulusan Universitas Malang.
“Bagaimana masa kecilmu, Elza ?”. Ia dilahirkan tanggal 16 Desember 1995, di Pematang Siantar, Sumatra Utara. Kemudian karena tuntutan karir, orang tuanya hijrah ke Batusangkar dan Elza kecil belajar di TK Aisyiyah Batusangkar dan setelah itu di SD Negeri 06 Kampung Baru, Batusangkar. Pendidikan lanjutannya adalah di SMPN 5 Batusangkar, prestasi yang ia peroleh pada IJSO memberi berkah beasiswa baginya untuk melanjutkan studi ke SMA Kharisma Bangsa internasional, boarding school dengan program bilingual, yang berlokasi di Tanggerang. .
“Bagaimana karaktermu saat masih kecil ?”. Saat masih kecil, Elza adalah anak yang baik dan suka membaca. Minat membaca tumbuh karena ibu dan ayahnya sendiri juga suka membaca majalah dan buku-buku untuk menambah wawasan. Elza membaca majalah Gatra dan Femina, dan juga membaca buku cerita anak-anak. Orang tua kalau menginginkan keluarga yang cerdas juga harus memiliki perpustakaan keluarga, membaca majalah dan buku bersama dengan anak-anak.
Sukses Elza dalam memperoleh prestasi akademik di sekolah adalah karena peran mama, karena papanya bekerja jauh di Provinsi Riau. Peran mamanya adalah dalam bentuk pemberian motivasi, menemaninya dalam belajar, mencari bahan literature dan jadi teman berdiskusi. Mamanya adalah wanita penyabar, jarang marah dan tidak cerewet. Orang tua yang cerewet, mengomel tiap saat, membuat anak bosan dan menutup telinganya setiap kali mengomel.
“Bagaimana pengalaman mu saat di Sekolah Dasar ?”. Ketika di SD Elza jadi anak yang biasa-biasa saja, ia juga nakal, suka berantem atau menganggu adiknya. ia juga menyukai permainan PS (play station) di rumah. Saat bersekolah di SD, Elza mulai menunjukan minat belajar yang tinggi. Sekolahnya pernah mengutusnya untuk mengikuti OSN (Olimpiade Sains Nasional) untuk tingkat Kabupaten, namun gagal untuk tingkat propinsi, “wah Elza sempat sedih dan menangis, namun bangkit lagi”.
Mata pelajaran sains meliputi “kimia, fisika dan biologi”. Elza belum mengerti cabang ilmu mana yang ia sukai lebih banyak. Ketika kelas 7, di SMP, tidak sengaja Elza mengikuti lomba bidang studi Biologi di Universitas Negeri Padang (UNP). Namun ia hanya bisa masuk ke peringkat semi final, “mungkit saat itu saya masih kecil dan masih kelas 7”, kata Elza membela diri. Elza juga pernah mengikuti lomba bidang studi Fisika dan Matematika di UNP, malah hasilnya lebih jelek lagi. Sehingga Elza tahu bahwa bakatnya adalah pada bidang Biologi, dan memutuskan untuk lebih menekuni Biologi.
“Bagaimana kiat belajarmu, Elza ?”. Elza belajar seperti anak anak lain, belajar jadi enak kalau suasana hati (mood) cukup bagus dan ia juga suka menonton TV. Namun kemudian TV rusak dan tidak diperbaiki, “kita tidak usah pakai TV lagi”, kata mama Elza, sehingga Elza punya waktu lebih banyak untuk belajar. Ia juga menyukai internet untuk chatting atau mengontak teman lewat friendster, facebook atau membaca kartun. Internetannya hanya di rumah saja lewat modem pada laptop.
“Jadi bidang studi favoritmu adalah Biologi..!”. Elza semakin menekuni Biologi. Ia memperoleh respond dan dukungan dari orang-orang seputar hidupnya. Mamanya memberi motivasi, menemani saat belajar dan menyediakan fasilitas buku yang dibutuhkan. Guru-gurunya di SMPN 5 Batusangkar memberi dukungan (motivasi) dan melatihnya dalam menguasai materi. Juga dosen UNP dan UNAND dalam melatih materi sekama training.
Perjalanan prestasi dalam bidang studi Biologi, saat kelas 7 di SMP, Elza mengikuti lomba Biologi di UNP dan ia masuk peringkat semi final. Ia juga mengikutim lomba OSN tingkat Kabupaten Tanah Datar. Selanjutnya Elza mengikuti OSN tingkat propinsi dan ia mengetahui peringkat passing grade- nya, yaitu peringkat 17 untuk propinsi Sumatra Barat dan peringkat 52 untuk tingkat nasional. Ada satu peningkatan, saat Elza di kelas 8 SMP, ia mengikuti OSN di Makasar dan Elza memperoleh peringkat 4 secara nasional.
Tip dan trick Elza sehingga bisa memperoleh peringkat OSN yang bagus yaitu “memiliki motivasi yang tinggi dan memahami materi pelajaran”. Kemudian strategi Elza agar tidak menjadi orang yang sombong atas prestasi yang diraih “lupakan prestasi yang sudah diraih”.
Ternyata dalam menguasai ilmu dan meraih sukses maka bahasa Inggris sangat membantu. “Bagaima strategi kamu dalam belajar Bahasa Inggris ?”. Elza mengenal kata-kata Bahasa Inggris sejak usia 4 tahun. Papanya memperkenalkan bahasa Inggris dan membelikan kamus dan buku bahasa Inggris untuk anak-anak. Mereka juga menonton bareng film kartun dan film lain dalam bahasa Inggris lewat TV atau VCD player.
Setelah mengenal banyak kata-kata dan tata bahasa Inggris di SD dan SMP, maka Elza membaca novel atau cerita ringan dalam bahasa Inggris, ia menggunakan kamus untuk memahami kata-kata yang sulit. Sementara untuk meningkatkan listening bahasa Inggris, ia mendengar lagu-lagu / kaset bahasa Inggris.
“Bagaimana karaktermu dalam belajar di sekolah ?”. Elza terbiasa belajar serius tapi juga agak santai, maksudnya ia belajar dengan suasana rileks namun selalu menjaga perhatian pada guru. Ia mengulang-ulang pelajaran/ latihan agar selalu ingat dengan konsep. Resep dalam berteman, Elza lebih dulu memulai persahabatan (tidak menunggu) dan suka beradaptasi lebih dulu dari pada menunggu.
Untuk bacaan, ia menyukai novel detektif, komik dan buku agama/filsafat. Untuk game, ia menyukai game strategi seperti emperor, dan petualangan. Ia juga belajar gitar, menguasai kunci dasar dengan ayahnya. Lagu dasar untuk belajar gitar adalah seperti naik-naik kepuncak gunung, juga “welcome to my life” dari album Zombie.
Berprestasi dalam bidang akademi bukan berarti harus kuper atau kurang pergaulan dan tidak bisa mengurus rumah. Ternyata Elza punya banyak teman, teman perempuan dan teman laki-laki. Dari teman laki-laki ia cenderung memperoleh solusi dan dari teman perempuan ia memperoleh simpati, ia curhat (sharing) dengan orang tua. Ia juga jago dalam memasak. Ia bisa mencuci pakaian, merapikan rumah dan memasak hal-hal sederhana: seperti memasak nasi goreng, menggoreng telur dan memasak sayur. Keterampilan ini cukup membantu bila ada aktifitas berkemah atau camping.
Saat Elza mengikuti OSN di Makasar dan memperoleh peringkat 4 untuk tingkat Indonesia, ia melihat bahwa pendidikan di Sumatra Barat sedikit tertinggal dari Propinsi yang lebih maju di pulau Jawa yaitu dari segi semangat, dan motivasi belajar siswanya, juga pelatihan yang kurang intensive.
Elza juga menceritakan perjalanan akademis menuju IJSO (Internastional Junior Science Olimpiade) di Azerbaijan. Mula-mula ia mengikuti seleksi IJSO tingkat kabupaten yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten. Kemudian ia terus mengikuti seleksi tingkat nasional, utusan dari propinsi Sumatra Barat.
Untuk seleksi tahap pertama di Bandung yang diikuti oleh 45 orang , ia terpilih satu dari 6 orang untuk tingkat nasional. Ia (Elza Hidayati, dari Batusangkar), Dewi Surya (Pontianak), Yahya (Malang), Maria (Malang), Pertina (Wonogiri) dan Ivan (purwokerto). Untuk tahap dua, seleksi atau pemantapan penguasaan materi dilakukan di ruko Alamanda (Bandung). Di sana ada enam orang siswa yang terpilih, mereka diberi pelatihan intensive tentang IJSO yang materinya tidak hanya biologi, tetapi juga materi fisika, kimia dan biologi. Mereka dilatih selama 6 bulan, mereka berteman dan sekaligus juga berkompetisi. Dan setelah mengikuti pelatihan selama 6 bulan maka mereka bersiap-siap menuju IJSO di Azerbaijan. Selama di base-camp (Alamanda) mereka juga mendalami Bahasa Inggris, khusus untuk percakapan bahasa In ggris, setiap hari Minggu. Mereka bersiap-siap menuju kota Baku, ibu kota, Azerbaijan. Menyiapkan passport, visa, baju winter, dan souvenir yang praktis untuk dibawa termasuk coin dan uang Indonesia.
Azerbaijan adalah Negara yang baru merdeka (1995). Ibu kotanya Baku, kotanya kecil seperti Bukittinggi. Kotanya sejuk, bersih dan terawatt. Untuk kompetisi IJSO tingkat dunia, Elza sangat waspada dengan peserta dari Taiwan, Hongkong, Rusia, Thailand, Korea Selatan dan Jerman, karena siswanya lebih semangat dan cerdas. Elza terbang dengan pesawat Lufthansa dari Jakarta, transit di Singapura dan terus menuju Frankfurt, terbang selama 10 jam. Transit lagi di Frankfurt dan bergabung dengan tim dari Brazil, Argentina dan Zimbabwe, kemudian terbang lagi menuju Azerbaijan.
Di hotel Crescence, Elza bertemu dengan utusan dari berbagai Negara dengan berbagai karakter. Karakter anak Indonesia di mata Elza adalah ceria dan anak dari negara lain berkarakter serius. Anak-anak dari negara maju punya hobi membaca, tas mereka penuh dengan buku dan kemana-mana selalu membawa buku. Di akhir seleksi IJSO di Azerbaijan, Elza pun ikut memperoleh medali.
Liku-liku perjalanan Elza menuju Azerbaijan untuk memperoleh medali perlu diteladani (ditiru). Setiap remaja yang ingin meraih sukses, tidak hanya dalam bidang OSN atau IJSO, tapi juga dalam bidang lain perlu memiliki kepintaran berganda, mereka harus senang belajar dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Gemar membaca dan mendalami materi pelajaran. Memiliki banyak teman dan bisa membantu diri- pintar mengurus rumah. Mereka juga senang olah raga, beribadah dan senang dengan musik. Belajar dan bekerja dengan tekun adalah strategi yang tepat untuk menghadapi masa depan. Sungguh pengalaman adalah guru yang terbaik dan pengalaman orang pun bisa jadi guru bagi kita.

Minggu, 16 Mei 2010

Menghidupkan Cita-cita Menjadi Pengusaha Kembali

Menghidupkan Cita-cita Menjadi Pengusaha Kembali
Oleh: Marjohan M.Pd
Guru SMAN 3 Batusangkar

Orang Minang (di daerah lain disebut dengan orang Padang) sejak dahulu dikenal sebagai suku bangsa yang gemar merantau. Mereka meninggalkan sanak dan saudara serta sawah dan ladang, Fenomena merantau telah membuat kampung halaman menjadi sepi, rumah-rumah menjadi kosong, sebagian hanya dihuni oleh orang-orang tua saja. Motivasi merantau adalah untuk memperbaiki taraf hidup. Dan memang terbukti bahwa mereka yang hidup di rantau, setelah memutar kincir-kincir (mengolah fikiran) dan menambah semangat kerja (endeavour) bisa hidup lebih sukses daripada mereka yang tinggal di kampung.

Merantau karena melanjutkan pendidikan sudah menjadi hal yang lazim. Suku bangsa lain juga demikian. Namun merantau untuk mengubah nasib, dari susah menjadi sukses, patut diteladani oleh orang-orang dan generasi lain. Umumnya orang-orang dulu melirik profesi berdagang agar bisa mengubah nasib mereka, Malah juga banyak yang menjadi pengusaha sukses. “Se mati-mati aka mambuka lapau nasi- sehabis-habisnya akal atau peluang ya membuat warung nasi”, demikian prinsip hidup mereka, sehingga tidak heran bahwa di mana-mana bermunculan restoran Padang.
Menjadi PNS (pegawai negeri sipil) saat itu dipandang sebagai pekerjaan di bawah standard. Malah ada orang yang sudah terlanjur menjadi pegawai mengundurkan diri dan putar haluan untuk berdagang atau menjadi penguasaha. Namun bagaimana sekarang ? Nah itulah problemanya bahwa mental berdagang, menjadi penguasaha atau berwirausaha hampir-hampir sirna dari mental generasi ini. Semua seolah olah memiliki mental kurang berani dan hanya pandai bermimpi untuk menjadi pegawai- PNS, BUMN dan pegawai swasta. Padahal dari fenomena terlihat bahwa menjadi PNS, BUMN dan pegawai swasta pintunya tidak terbuka lebar lagi.

Menjadi pegawai tidak begitu berdampak signifikan membuat bangsa ini maju, dibanding menjadi seorang pengusaha. Bukankah sebahagian anggaran Negara dihabiskan untuk membiayai jumlah pegawai pemerintah yang sangat banyak. Bayangkan pegawai pemalas, pegawai yang kurang efektif juga digaji. Seharusnya generasi muda perlu menumbuhkan semangat wirausaha agar tidak hidup dari anggaran Negara. Mereka perlu membaca biografi penguasaha sukses untuk menambah motivasi hidup.
Siapa yang tidak kenal dengan nama Hilton. Di tiap-tiap kota besar, kita dapat menemui kata “Hilton”. Kata Hilton biasanya dihubungkan dengan dunia parawisata, tepatnya untuk nama jaringan atau assosiasi hotel berskala internasional. Sebenarnya ada apa dibalik nama Hilton tersebut ?

Hilton adalah tokoh bisnis terkemuka di dunia, ia berasal dari San Antonio, New Mexico. Ia anak kedua dari delapan bersaudara, dan anak lelaki pertama. Ayahnya, Augustus Hover, adalah pengusaha tambang dan mengerti dengan kebutuhan para penambang batu bara dan orang-orang yang bepergian pulang-balik melintasi perbatasan Mexico. Itu adalah peluang bisnis dan mendorong nya untuk membangun toko serba-ada (depatement store) untuk menyediakan kebutuhan masyarakat.

Ketika ia meninggal dalam usia 91, Hilton memimpin 185 hotel di Amerika Serikat dan 75 di seberang lautan. Hilton punya karakter bahwa sebelum mengambil keputusan-keputusan yang penting, maka ia perlu berhari-hari meneliti dan menimbang-nimbang segala implikasinya dan mempelajari segala sesuatu. Ia juga membangun rumah dengan banyak kamar untuk disewakan bagi orang-orang yang butuh tempat bermalam, ia menyebut tempat atau rumah tersebut dengan “hotel”. Jadi keluarga Hilton mempunyai toko dan hotel.

Usia anak-anak hingga remaja adalah masa kerja keras bagi Hilton. Ibu dan saudara-saudara perempuannya mengurusi hotelnya sendiri sedangkan dia dan ayahnya tetap bekerja di toko. Tetapi begitu toko tutup pada pukul 6 sore, Hilton makan malam sedikit, dan langsung tidur.

Orangtuanya dan keluarganya selalu bekerja keras. Yang membuat mereka berhasil (kaya) adalah karena mereka juga membuka usaha dalam bidang real estate, membeli tanah untuk membangun rumah. Prinsip hidup Hilton adalah seperti “tunjukkan sikap hormat kepada siapa saja yang anda hadapi dan dan member jawaban dengan keramahan”. Walaupun sibuk, Hilton masih mempunyai waktu untuk menikmati hidup dengan keluarga dan sahabat-sahabatnya di rumahnya. Hilton juga menghormati tradisi masyarakat setempat. Hilton adalah salah satu tokoh usahawan internasional yang berhasil dan terkenal. Kemudian contoh tokoh wirausaha dari dalam negeri adalah seperti Yusuf Kalla.

Muhammad Jusuf Kalla lahir di Wattampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 1942. Ia menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin Makassar tahun 1967 dan The European Institute of Business Administration Fountainebleu, Prancis (1977). Pengalamannya dalam bidang organisasi adalah seperti menjadi Ketua HMI Cabang Makassar tahun 1965-1966, Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS) 1965-1966, serta Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tahun 1967-1969 memberi bekal untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sulit tersebut.

Yusuf Kalla berasal dari keluarga wirausaha. Ayahnya dikenal luas oleh dunia usaha sebagai pengusaha sukses. Usaha-usaha yang dirintis ayahnya (NV. Hadji Kalla) diserahkan kepemimpinannya sesaat setelah ia diwisuda menjadi Sarjana Ekonomi di Universitas Hasanuddin Makassar Akhir Tahun 1967. Di samping menjadi Managing Director NV. Hadji Kalla, juga menjadi Direktur Utama PT Bumi Karsa dan PT Bukaka Teknik Utama. Usaha yang digelutinya, di samping usaha lama,seperti ekspor hasil bumi, juga mengembangkan usaha yang penuh idealisme, yakni pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan, jembatan, dan irigasi. Usaha ini berguna untuk mendorong produktivitas masyarakat pertanian.

Anak perusahaan NV. Hadji Kalla antara lain; PT Bumi Karsa (bidang konstruksi) dikenal sebagai kontraktor pembangunan jalan raya trans Sulawesi, irigasi di Sulsel, dan Sultra, jembatan-jembatan, dan lain-lain. PT Bukaka Teknik Utama didirikan untuk rekayasa industri dan dikenal sebagai pelopor pabrik Aspal Mixing Plant (AMP) dan gangway (garbarata) di Bandara, dan sejumlah anak perusahaan di bidang perumahan (real estate); transportasi, agrobisnis dan agroindustri.
Bob Sadino adalah contoh wirausahawan yang berhasil lainnya. Ia lahir di Lampung (1933). Bob adalah seorang pengusaha yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira banyak orang. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang. Di saat melakukan sesuatu maka pikiran seseorang bisa berkembang. Rencana tidak harus selalu baku dan kaku. Kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting adalah bertindak.”

Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional. Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain. Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya. Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.”

Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta.

Hilangnya semangat menjadi usawan membuat banyak generasi muda di negara kita bermimpi (berharap) untuk bekerja sebagai PNS, anggota polisi dan TNI, menjagi pegawai BUMN dan swasta, hingga menjadi pelayan toko. Walaun negara kita luas dan banyak laut, jarang sekali yang bermimpi untuk menjadi pengusaha kapal, ekspor-import atau wira usaha lainnya. Sekarang ada fenomena bahwa bila gagal menjadi PNS, pegawai BUMN dan swasta maka para lulusan perguruan tinggi rela menjadi sarjana penunggu perlombaan menjadi PNS atau pegawai lain pada tahun-tahun berikutnya. Ada pemikiran bahwa semangat wirausaha perlu dihidupkan kembali dalam keluarga dan juga bercermin dari kisah sukses pengusaha lain.

Sudah saatnya banyak orang kita yang menjadi tokoh bisnis yang sering disebut dengan “pebisnis atau wirausahawan”, dan kalau boleh menjadi pebisnis terkemuka. Untuk itu mereka musti mengerti dengan kebutuhan orang lain, seperti menyediakan kebutuhan masyarakat. Mereka perlu memiliki karakter wirausaha, seperti “membuat pertimbangan yang matang sebelum mengambil keputusan”. Mereka perlu menanamkan karakter suka mengambil tanggung jawab/ bekerja keras sejak masa anak-anak / remaja.

Tentu saja orang tua (kalau boleh juga guru mereka) perlu menjadi model dari pekerja yang sungguh-sungguh. Calon wirausahawan tentu saja musti cerdas (banyak belajar) dan banyak wawasan (banyak pengalaman). Mereka musti mengikuti kegiatan berorganisasi, kalau boleh mengambil peran leadership- sebagai pemimpin,
Calon wirausahawan sebaiknya suka melakukan kegiatan/ tindakan dan bukan terlalu banyak berteori. Menjadi wirausahawan tidak boleh berkarakter gengsi-gengsian dalam bekerja, harus bisa menyinsing lengan baju dan harus bisa menyentuh benda-benda yang dipandang hina, seperti pasir, batu, lumpur,rumput, mencangkul, berlumuran debu. Mereka musti memiliki fikiran kreatif, gemar bekerja/berkarya, kemudian punya visi untuk pemasaran atau human relation. Calon wirausaha juga harus banyak menimba ilmu dan pengalaman bisnis dari orang/ usahawan (pebisnis) yang lain.

Di Singapura, Hongkong, Jepang dan negara-negara maju lainnya, di sana jumlah wirausahanya sangat banyak. Maka bila negeri ini memiliki wirausahawan yang lebih banyak seperti di negara tersebut maka insyaallah bangsa ini akan lebih jaya.

Rabu, 05 Mei 2010

Menjadi Penulis Kreatif Melalui Blogger

Menjadi Penulis Kreatif Melalui Blogger
Oleh: Marjohan, M.Pd
Guru SMAN 3 Batusangkar
marjohanusman@yahoo.com

Posisi seseorang menjadi penulis, apalagi berkaliber propinsi, nasional atau berkaliber dunia, adalah cukup mulia. Lewat tulisannya, penulis bisa mengubah pola fikiran seseorang menjadi lebih berbudaya. Seorang penulis juga berjasa karena bisa memperkenalkan opininya, dirinya dan daerahnya kepada pembacanya di berbagai tempat. Pada zaman setelah kemerdekaan Indonesia, orang-orang di Negara tetangga bisa jadi mengenal daerah Minang, Danau Maninjau atau kota Padang melalui karya sastra Buya Hamka.

Menjadi penulis mempunyai arti tersendiri. Walau penulis sudah lama meninggal namun nama dan karyanya bisa selalu dikenang, misal seperti William Shakespeare dan Khalil Gibran, mereka telah lama tiada namun karya sastranya tetap menjadi kupasan orang di berbagai tempat di dunia. Selanjutnya bahwa profesi menulis tidaklah menjadi dominasi kaum pria, wanita pun bisa menjadi penulis hebat berkaliber dunia, seperti halnya Jk Rowling.

Sekali lagi bahwa banyak orang di dunia yang kenal dengan nama “ Shakespeare” atau William Shakespeare. Ia dilahirkan tahun 1564 di Stratford-on-Avon, Inggris. Ia sendiri tidak sempat kuliah di perguruan tinggi. Di usia muda ia sudah merasakan suka duka kehidupan. Ia menikah dalam usia muda dan punya tiga anak, namun ketiga anaknya meninggal dalam usia muda. William terbiasa menuliskan perasaan dan pengalaman hidupnya, termasuk pengalaman orang-orang yang dia temui. Kebiasaan melakukan proses kreatif dalam menulis membuat tulisannya makin tajam dan alur bahasanya makin menarik untuk dibaca. Menulis sudah menjadi kesukaanya dan dalam usia tiga puluh Shakespeare sudah menunjukkan keberhasilan dalam menulis.

Kahlil Gibran lahir di Beshari, Lebanon, 1883. Pada usia 10 tahun, bersama ibu dan kedua adik perempuannya, Gibran pindah ke Boston, Amerika Serikat. Tak heran bila kemudian Gibran kecil mengalami kejutan budaya- cultural schock, seperti yang banyak dialami oleh para imigran lain. Namun proses Amerikanisasi Gibran hanya berlangsung selama tiga tahun karena setelah itu dia kembali ke Bairut.

Selama awal masa remaja, visinya tentang tanah kelahiran dan masa depannya mulai terbentuk. Ia merasakan bagaimana tirani (kejamnya) perlakuan pemerintahan pada rakyat dan bagaimana munafiknya sebuah organisasi sosial , kemudian bagaimana peran kaum wanita Asia Barat yang cuma sekadar sebagai pengabdi- posisinya terpinggirkan selalu. Ini semua mengilhami cara pandangnya Gibran yang ia tuangkan ke dalam tulisannya. Ia kemudian pergi lagi ke Amerika dan saat jauh dari tanah kelahiran, ia dapat menulisnya dari jauh- yang ia paparkan adalah segala sesuatu yang kontra dari sudut sudut budaya. Ia menulis dengan tokoh/ orang-orang yang gemar melakukan korupsi dan juga tulisan tentang pembebasan orang-orang yang tertindas.

Suka duka yang ia lalui dan tragedy yang terjadi dalam keluarganya (kematian familinya oleh penyakit Tuberklosa) juga membuat pengalaman emosi dan rohaninya makin menumpuk. Ia pun menulis pengalaman- pengalaman bathinnya. Selain menulis dalam bahasa Arab, dia juga terus menyempurnakan penguasaan bahasa Inggrisnya- menulis dalam Bahasa Inggris. Diam-diam dalam hatinya, Gibran ternyata mengagumi kehebatan budaya positif dari Barat. Karya pertamanya dalam bahasa Inggris, “The Madman”, “His Parables and Poems”.

Novel Harry Porter lebih terkenal dari nama pengarangnya. Joanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling lahir di Chipping Sodbury, dekat Bristol, Inggris, 1965. Ia menjadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun 1999 saat tiga seri pertama novel remaja Harry Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam daftar "New York Times best-seller". Rowling lulusan Universitas Exeter, Rowling pindah ke Portugal pada tahun 1990 untuk mengajar Bahasa Inggris- menjadi guru. Di sana ia menikah dengan seorang wartawan Portugis. Anak perempuannya, Jessica dilahirkan pada tahun 1993. Setelah perkawinan pertamanya berakhir dengan perceraian.

Tentu saja perceraian itu membuat perasaannya gundah dan Rowling pindah ke Edinburgh bersama dengan anaknya. Rowling menghadapi masalah untuk menghidupi keluarganya. Semasa hidup dalam kesulitan, membuat pengalaman batin Rowlin makin kaya. Sebagai guru Rowling selalu bersifat kreatif dan ia mulai menulis sebuah buku. Ia mendapat ide tentang penulisan buku itu sewaktu dalam perjalanan menaiki kereta api dari Manchester ke London.

Di penghujung Desember 2001, Rowling menikah dengan Dr. Neil Murray di Skotlandia. Rowling adalah penulis yang produktif dan terhitung telah menulis tujuh novel Harry Poter. Novelnya yang lain adalah “Harry Potter and the Order of the Phoenix (2003), menyusul Harry Potter and the Half-Blood Prince (2005) dan Harry Potter and the Deathly Hallows (2007)”.

Kenapa tiga penulis di atas bisa produktif dalam menulis ? Jawabnya adalah karena mereka mampu memanfaatkan pengalaman hidupnya dan mengolahnya/ memaparkannya ke atas kertas secara kreatif. Jika berbicara tentang topik menulis kreatif maka, ternyata juga banyak penulis kreatif dari negara kita, seperti Andreas Hirata si penulis novel Laskar Pelangi. Dulu ada lagi penulis muda seperti Zara Zetira, Hilman penulis Lupus, La Rose dan lain-lain.

Naning Pranoto dengan bukunya yang berjudul “Creative Writing – 72 Jurus Seni Mengarang (Jakarta: PM Pustaka, 2004)” juga bisa disebut sebagai pakar penulis kreatif. Dia menekuni dunia creative writing, sekaligus secara formal belajar mengenai bidang menulis dan sebelumnya ia juga bekerja sebagai wartawan majalah Mutiara dan Kartini. Ia juga telah menulis sekitar 15 novel dan juga menulis buku non fiksi. Ia juga rajin sebagai salah satu pakar penulisan yang aktif membagikan ilmunya melalui berbagai workshop penulisan kreatif. Tampaknya, latar belakangnya sebagai jurnalis serta kekayaan imajinasinya memungkinkan untuk kreatif dalam menulis.

Proses kreatif menulis seseorang sebenarnya bisa menjadi pengalaman bagi penulis lain-penulis pemula. Pelatihan untuk menjadi penulis kreatif sangat berguna untuk meningkatkan kualitas tulisan para penulis muda. Karena siapa saja bisa menulis asalkan ia mau dan disiplin dalam menulis, serta tahu apa yang mau ditulisnya. Salah satu persyaratan untuk menjadi penulis yang berkualitas tentu saja harus banyak membaca. Namun untuk penulis pemula, cukup dulis menulis dari pengalaman-pengalamannya atau impian-impiannya dan sebagainya.

Menjadi penulis kreatif itu banyak manfaatnya. Menulis berguna untuk mengekspresikan butir-butir pemikiran, ide-ide atau gagasan untuk menjadi inspirasi pembacanya. Menulis juga sebagai terapi jiwa—semacam pelepasan. Banyak orang yang berbagi problem (curhat) dengan buku diary-nya dan akhirnya tulisannya bisa memberikan pencerahan.

Minat menulis masyarakat kta- terutama kaum remaja dan pelajar- dewasa ini sudah meningkat. Internet bisa digunakan sebagai sarana untuk berkarya, dan mereka meng-upload tulisan sendiri apakah fiksi dan non fiksi pada blogging mereka sendiri (lewat wordpress, blogspor, yahoo dan lain-lain). Tulisan mereka juga bertebaran dalam Koran dan majalah, tentu saja juga banyak tulisan mereka yang belum mereka publikasikan. Mempunyai teman untuk sharing (berbagi) dalam menulis bisa pula menjadi sumber inspirasi dan energi untuk terus menulis.

Memiliki blogging untuk tulisan pada internet sangat bermanfaat. Bahkan tidak sedikit yang meng-upload naskah pada blogging, bisa diterbitkan menjadi buku. Penulis sendiri juga mempunyai blogging pada blogspot dan sebuah penerbit dari Yogyakarta menjumpai naskah buku lewat blogging tersebut. Selanjutnya terjadi kontak perjanjian untuk menerbitkan buku penulis yang berjudul “School Healing Menyembuhkan Problem Sekolah”. Buku tersebut sangat tepat dibaca oleh masyarakat: orang tua, guru, masyarakat, pendidik di perguruan tinggi dan mahasiswa.

Tapi ada juga yang sekadar iseng-iseng dalam menulis. Mereka membuat blogging kemudian tidak menulis lagi dengan sejuta alas an: “tidak punya waktu atau tidak in the good mood”. Idealnya bahwa kalau memang mau menulis seharusnya tidak usah menunggu in the good mood. Soal waktu memang adalah alasan yang sudah klasik, “Wah saya sibuk, wah saya tidak punya waktu”. Pokoknya bisa dibuat seribu atau sejuta alasan dengan menggunakan kata kata “tetapi atau but”.

Dalam menulis ada juga yang menggunakan strategi “controversial”. Menulis itu tidak selalu membuat penulis jadi kaya. Buku penulis bisa jadi sangat menarik, namun saya sebahagian orang ingin memperolehnya secara “gratis”. Apakah ini sebagai efek dari fenomena gratis- Pendidikan Gratis, Biatya Obat Gratis, Kuliah gratis dan gratis…..gratis…..gratis yang lainnya. Penulis mungkin lebih mudah menjadi (agak) kaya dengan membuat kursus Bahasa Inggris, Kursus Bahasa Perancis atau bimbingan belajar, sehingga uangnya bisa diraup per minggu atau per bulan.

Menulis bagi penulis memberikan kepuasan batin tersendiri karena bisa berbagi opini dengan banyak teman dan punya banyak teman sedunia. Prospek menulis buka kadangkala kurang bagus . Sebab buku kadangkala kurang bagus promosi dan distribusinya. Kadang kala penerbit di Indonesia belum mau mengeluarkan dana untuk promosi, bahkan untuk meluncurkan atau launching saja tidak mau. Jadi, penulisnya mesti ikut aktif, kalau perlu membiayai peluncurannya. Namun jangan patah dalam menulis karena paparan pengalaman penulis ini.

Menulis kreatif dapat diawali dengan cara menulis apa saja. Menulis bisa ibarat membaca. Apa yang kita baca bisa menjadi sumber tulisan kita. Dan faktor yang berpengaruh pada produktivitas kita adalah karena penulis memang selalu terdorong untuk menulis, the strong will to do writing!.

Menulis butuh ide, bisa jadi datang dari berbagai hal. Ide-idenya bisa bersumber dari perjalanan hidup (misal menulis novel atau cerpen) saat kita bertemu dengan berbagai manusia dengan berbagai karakter, “Saya hanya menulis apa yang saya tahu, saya lihat dan saya pahami”. Seorang penulis idealnya juga harus membaca biografi atau karya penulis lain. Maka kita bisa mencari karya dari penulis pemenang nobel sastra, seperti pengarang dari barat “Garcia Marquez, Toni Morrison, Gunter Grass, Hemingway, Fulker”, juga bisa dari pengarang Timur seperti Buya Hamka, Nawal El Sadawi yang feminis, dan lain-lain. Tapi idealnya kita baca karya penulis kaliber dunia.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan tentang bagaimana melakukan aktivutas menulis yang kreatif itu. Penulis punya pengaruh yang hebat dalam membuat daerah dan oipininya dapat dikenal oleh masyarakat/ pembaca secara luas dan bertahan sampai bertahun-tahun. Menulis tidak hanya monopoli kaum pria namun wanita juga bisa menjadi penulis yang hebat. Pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain- tentang suka duka kehidupan - bisa menjadi bumbu atau inspirasi dalam menulis.
Tiap penulis tentu punya selera atau strategi sendiri dalam menulis, ada yang bercanda, bergurau, mengeritik atau menulis secara kontroversi. Ada orang yang produktif dalam menulis- melalui sudut pandang yang kontra- misal menulis tentang budaya sendiri saat berada jauh dari kampung halaman. Semua penulis idealnya banyak bertukar fikiran, membaca karya dan fikiran orang lain- kalau boleh karya atau buku berkaliber dunia.

Menulis tidak langsung membuat seseorang jadi kaya, tapi menulis bisa menjadikan seseorang populer, punya banyak teman dan mendatangkan rasa puas tersendiri. Dari sudut akademik, kemampuan menulis sangat membantu. Kenapa ada mahasiswa dan sarjana yang terjebak dengan karakter negatif “copy paste, membuat karya tulis aspal- asli tapi palsu, melakukan plagiat atau memalsukan karya tulis orang lain yang sangat memalukan ” ?. Kenapa cukup banyak mahasiswa setelah menyelesaikan semua mata kuliah terpaksa angkat kaki (drop out) dari universitas ? Salah satu penyebabnya adalah tidak mampu menulis proposal, menulis laporan skripsi, tugas akhir, tesis dan disertasi. Maka mereka yang menggeluti penulisan kreatif insyaallah akan terbebas dari masalah ini.

Dalam zaman ICT ini, dimana seseorang orang bisa menjadi lebih kreatif lagi- memanfaatkan account pada google, yahoo, hotmail, plasa, dan lain-lain, untuk menjadi bloggers. Mereka bisa membuat blogging melalui blogspot, wordpress, multiply, atau yang lain. Namun jangan melakukan proses kreatif setengah hati dengan alasan klasik “wah saya tidak punya waktu untuk menulis”. Menulis pada blogging bisa membuat kita jadi kreatif. Tulisan kita akan bermanfaat bagi orang lain dan bagi kita sendiri. Manfaat yang utama adalah adanya rasa puas dalam hati- punya banyak teman dan selalu memuat kita awet muda- muda pikiranya dan jauh dari kepikunan, karena otak atau fikirannya selalu bekerja dan bermanfaat bagi orang. Khairunnas anfahum linnas- manusia yang baik adalah yang bermanfaat bagi orang lain.