Selasa, 29 September 2009

Hidup Adalah Pilihan.......

Cerita adalah fiktif belaka, apabila terdpat kesamaan nama,tempat,gelar dan sejenisnya kami mohon yang yang sebesar-besarnya karena itu tidaklah suatu kesengajaan...



Anggi Septia Andike, seorang gadis muda belia yang sedang duduk di bangku SMA. Anggi tinggal bersama om dan tentenya, sedangkan orang tuanya telah meninggal dunia sejak 7 tahun yang lalu, karena kecelakaan di bandara. Mereka tewas karena pesawat yang mereka tumpangi jatuh saat pesawat itu landing.

Saat itu orang tua Anggi akan pergi ke Banjarmasin karena salah satu dari anggota keluarga ibunya meninggal dunia. mereka ingin menyampaikan rasa bela sungkawa mereka tetapi malah meraka yang akhirnya meninggal dunia karena kecelakaan itu, kadang memang apa yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Karena kecelakaan itu cukup tragis orang tua anggi pun tewas di tempat kejadian. Sejak saat itu Anggi tinggal bersama om dan tantenya. Om dan tantenya sangat menyayangi Anggi seperti anak mereka sendiri. Mungkin juga karena disebabkan oleh mereka tidak mempunyai anak seorang pun. Sepeninggal orang tuanya anggi tumbuh menjadi anak yang tidak manja, penurut, dan selalu menyenangkan hati om dan tantenya. Anggi adalah anak yang cerdas, sholehah dan tidak pernah memaksakan kehendaknya pada orang laun termasuk pada om dan tantenya, walaupun sebenarnya ia berasal dari kekuarga yang cukup berada. Meskipun ia adalah anak satu-satunya tetapi ia tidak pernah memperlihatkan kemanja-manjaannya itu kapada siapapun, mungkin karena ini juga yang membuat banyak orang menyukai anggi. Waktu yang terus berjalan mengajarkannya tentang banyak hal, tentang kesabaran, kehidupan, pengorbanan dan perjuanagn.

Tanpa terasa sekarang ia telah berusia 15 tahun. Usia 15 tahun bukanlah usia anak-anka lagi dan ia pun menyadari hal itu. Diusianya yang semakin tua ini tentu akan semakin banyak perjuangan-perjuangan kehidupan yang harus ia tempuh, ia merasa dirinya tidaklah muda lagi. Anggi sekarag telah duduk di kelas 1 SMA. Meskipun seusia ini adalah masa-masa emas bagi remaja dengan menghabiskan waktu mereka untuk berhuru-hara kasana kemari tetapi tidak dengan anggi. Ia merasa sangat rugi waktu mudanya di habiskan untuk hal-hal yang tidak ada gunanya seperti itu, ia tempuh kehidupan ini dengan mendengarkan nasehat dari om dan tantenya serta tentunya ia menyerahkan kehidupan dan kematiannya hanya kepada allah SWT. Ia tidak pernah meninggalkan shalat tahajjud-nya serta shalat dhuha, baginya sepintar dan sekuat apapun seorang itu hanya akan kembali kepada allah­­_tuhan seklalian manusia.

­­­­­­­­­­­­Anggi adalah cewe’ yang cerdas, rajin dan sungguh-sungguh, karena hal yang ia miliki inilah ia dapat menunjukkan prestasinya di SMA tempat ia bersekolah. Hanya dengan waktu 2 bulan ia dapat dengan mudah dikenal oleh guru-gurunya dan juga oleh teman-temannya karena keaktifannya dalam berorganisasi serta kemampuannya dalam berprestasi. Dalam waktu 2 bulan itu ia telah berhasil mengharumkam nama sekolahnya sampai ketingkat propinsi, prestasi yang sangat luar biasa bukan?? Meskipun begitu tersohornya ia di sekolahnya lantas tidak menjadikannya nenjadi seorang yang sombong, malah ia semakin dekat dengan teman-temannya dan membagi ilmu yang ia miliki kepada teman-temannya, karena itulah anggi sangat di senangi oleh banyak orang.

Sudah hampir 1 tahun Anggi menimba ilmu di sekilah itu dan saat menerima rapor semester kemaren anggi mendapatkan juara pertama di kelasnya. Tak satupun sifat yang berubah darinya, ia tetap sopan, baik, tidak sombong dan sangat taat beribadah. Beberapa hari kemudian datang seorang siswa baru pindahan dari Surabaya, namanya Alexander. Dia cukup tampan, cerdas dan agak pemalu, ia jga sopan terhadap siapa saja. Suatu ketika anggi dan alex berpapasan jalan di kantin, saat itu anggi belum mengenal siapa alex, kedua mata saling bertemu tetapi hati masing-masing berusaha menyngkirkan perasaan yang ada. Kamudian alex menyakan pada salah satu temannya,

”Ren,siapa sih cewe’ yang barusan lewat di samping ku itu?”

”OO..namanya Anggi, klo aku ngga’ alah nama lengkapnya Anggi Septia Andike. Emang kenapa? Kamu suka ya ma dia?”jawab rendi yang tepat berada di sebelah kanan alex.

”Ngga’ kok, aku cuma nanya aja kok. O...jadi itu toh Anggi Setia Andike yang slalu di banga-banggain ma bu Lisna?”jawab alex.

”Yeh..kamu jangan salah dulu ya, ia tu pakarnya matematika di angkatan kita. Jangan pelajaran kelas X kamu tanyain ma dia, pelajaran matematika kelas XII aja udah ada di kepalanya.”jawab Dio yang berada di sebelah Rendi.

”Yang bener tu di...?”balas alex dengan nada penasarannya.

”ya iyalah.... Masak iya aku bohong. Wong aku aja fans banget ma dia.’’kta dio jujur.

”Tapi lex biar pun dia pinter kayak gitu, anaknya ngga’ sombong kok. orangnya ramah, murah senyum, dan yang paling penting menurutku anaknya sholehah banget. Ia ngga’ kayak cewe’ cantik ’n pinter pada umumnya.”lukas rendi.

”Subhanallah....ternyata masih ada juga cewe’ cantik n perfect kayak dia di zaman yang edan ini ya... Semoga dia mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya.”alex pun mendoakan anggi, setelah mengusapkan kedua tangannya ke mukanya tanda bahwa doanya telah selasai di panjatkan lalu ia berkata pada kedua temannya tadi,”hey...bukannya tadi kita mau ke kantin.ayo buruan ntar bel bertanda masuk bunyi lagi.”

”Oh ya, tu kan jadi kelupaan gara-gara ngeliat anggi”jawab rendi memutar langkahnya ke arah kantin.

Lalu mereka pun menuju ke kantin, jauh di dalam lubuk hati alex yang paling dalam ia pun mengagumi anggi dengan segala kelembutan sifat anggi. Dua hari kemudian, anggi bertemu kembali dengan alex. Saat itu adalah tim olimpiade seklah tersebut di kumpulkan, berhubung karena sebentar lagi seleksi olimpiade akan di adakan untuk tigkat daerah. Diantara sekian banyak tim olimpiade tersebut tampaklah wajah alex anggi, karena ia merasa asing dengan wajah itu ia pun menyakan pada salah satu temannya, ”sih, coba deh kamu liat cowo’ itu”sambil menunjukkan tangannya kearah alex”kok aku ngga’ia pun menyakan pada salah satu temannya, ”sih, coba deh kamu liat cowo’ itu”sambil menunjukkan tangannya kearah alex”siapa sih?”lanjutnya.

”O...dia. Namanya Alex. Dia anak baru di sekolah kita ini. klo aku ngga’ salah dia pindahan dari Surabaya.”jawab temannya itu memberikan keterangan.

”Alex? Kok aku ngga’ tau ya klo ada anak baru di sekolah kita?”tanya anggi penasaran.

”Jelas aja kamu ngga’ nggi...wong kamu sibuk ma pelatihan ini dan pelatihan itulah. Mana sempat kamu dengarin informasi tentang anak baru itu.”asih pun pengertian atas kesibukan anggi.

”Iya ya...Tapi by the way udah lama belum alex tu pindah kesekolah kita sih?”tanya anggi lagi.

”Belum terlalu lama juga sih nggi, palingan baru 2 mingguan.”jelas asih.

”2 minggu? Udah lama juga ya?”

”Ya gitu deh”

Beberapa saat kemudian, alex dan salah seorang teman laki-lakinya mnghampiri anggi dan asih, “tuh kayaknya mereka bakal kesini deh nggi.”kata asih.

“Mana?”kata anggi sambil melirik kearah alex dan temannya itu.

“Hey nggi,,,hey sih....”sapa teman di sebelah alex ityu.

“hay,,,wan”balas asih.

“hay juga wan,kamu ikutan juga toh dalam olimpiade tahun ini?”tanya anggi mencairkan suasana.

“Iya dong nggi, emang kamu aja yang bisa ikut aku juga bisa ikut dong, meskipun ngga’ sepinter kamu,hehe.....”jawab siswa yang ternyata bernama Iwan itu.

“Kita sama aja lagi wan, kan sama-sama siswa SMA, ngga’ usah terlalu memujiku seperti itu. Ntar aku jadi sombong lagi”anggi pun merendah. Asih dan alex hanya menyaksikan percakapan itu.

”Oh ya...aku hampir lupa. Kenalin, ini teman aku. Namanya Alexander tapi cukup kalianpanggil alex aja biar ngga’ repot.”kata iwan sambil melucu. Alex pun mengulurkan tangannya pada asih terlebih dahulu sambil bilang

”Alex”.

”Asih”balas asih.

Kemudian tangan keduanya pun di lepas danalex beralih mengulurkan tangannya pada anggi,

”Alex.”

”Anggi.”jawab anggi.

”Lex,”alex dan anggi pun saling melepaskan tangan mereka yang sedang berjabad”kamu asli orang Indonesia kan, kok namanya nama kebarat-baratan?”asih memulai kedekatan mereka.

”Papa Alex orang Jerman tapi papa dah meninggal 4 tahun yang lalu karena serangan jantung. Tapi mama emang orang Indonesia Asli.”cerita alex.

”Upp’s...maaf ya lex aku buat kamu sedih.”asih merasa bersalah.

”O ya by the way, Alex ikutan olimpiade apa neh?”tanya anggi sambil mengalihkan pembicaraan.

”Kebetulan aku di tunjuk untuk ikut olimpiade pada bidang Biologi”jawab alex lugu.

”Woow...ternyata kamu pakar biologi juga ya?sama kayak asih?”puji anggi.

”ahh....ngga’ juga kok nggi,aku Cuma kebetulan dapat ikutan olimpiade ini. Aku ngga’ sehebat asih kok, klo asih mah udah di kenal di sekolah kita sebagai ’Master of Biology’ sedangkan aku baru coba-coba aja.”jawab alex menyadari kekurangannya.

”Duh...’Master of Biology’?aku jadi tersanjung. Itu terlalu berlebihan untukku, yang master tu anggi lagi lex. Coba deh alex tanya ma satu sekolahan ini, pasti kenal ma anggi sang ’Master of Mathemathic.”cerita asih.

”Alah...ngga’ usah di besar-besarin.”anggi jadi malu di buatnya.”Oh ya,,alex sekarang kelas berapa ya?”sambung anggi.

”X.9.”jawab alex singkat.”Anggi kelas X.2 kan?”lanjut alex.

”Iya..kok tau?”tanya anggi.

”Anggi gitu loh...siapa sih yang ngga’ kenal anggi?”jawab iwan menyelah.

”Udah dong wan, muji-mujinya.”anggi mulai ngga’ senang.

”Banyak yang bilang kok”jawab alex singkat.

Itulah awal dari pertemuan mereka, sejak saat itu mereka menjadi sering bertemu karena seringnya pelatihan bareng untuk olimpiade yang tidak akan lama lagi.

Waktu demi waktu terus bergulir, seiring dengan semakin dekatnya waktu untuk kompetinsi olimpiade maka antara Alex dan Anggi pun semakin dekat hingga tumbuh benih-benih cinta antara mereka. Cinta yang tersimpan di dalam hati masing-masing itu terus di pupuk dan disirami dengan kebersamaan yang sangat sering, dan benih-benih cinta itu semakin hari semakin tumbuh dan tumbuh hingga akhirnya berkembang. Sekarang telah resmilah mereka sebagai pasangan ’kekasih’,di usia muda mereka itu mereka tidak ingin terbawa oleh gairah keremajaan mereka. Mereka sangat berpegang teguh atas kepercayaannya dan agama mereka. Walaupun mereka saling mencintai tetapi cinta mereka itu tidak melebihi kecintaan mereka kepada sang khalik. Mereka tidak pernah berhenti berjusud dan bersyukur atas apa yang telah allah anugerahkan kepada mereka. Semua pihak mendukung perasaan mereka. Semua orang sangat senang melihat mereka, karena mereka tidak pernah sombong dengan apa yang mereka miliki serta keramahan pada semua orang. Pendapat orang lain tentang hubungan mereka hanyalah“sempurna”, meskipun ada Adi-seorang siswa yang cukup di kenal di SMA itu-yang juga diam-diam menyukai anggi. Namun anggi tidak pernah mengetahui itu dan hanya Iyanlah-teman dekat adi-yang mengetahui perasaan adi itu.

Waktu yang ditunggu untuk kompetisi olimpiade itupun telah datang, semua tim yang telah disiapkan oleh SMA itu telah bersiap di sekolah mereka dan sekarang tengah menunggu jemputan mereka untuk menuju ke tempat perlombaan tersebut. Sesampainya di tempat kompetisi masing-masing jurusan masuk kedalam ruangan masing-masing yang telah di tentukan. Anggi yang berada pada mata pelajaran matematika di tempatkan di ruangan 6, sedangkan alex dengan jurusannya biologi berada pada ruang 15 sedangkan adi dengan mata pelajarannya juga matematika berada pada ruang 7, sedangkan asih dengan biologinya berada pada ruang 17,iwan dengan kimianya berada pada ruangan 22 sedangkan iyan dengan fisikanya bertempat di ruangan 2 dan masih banyak lagi teman-teman mereka yang di utus oleh sekolah mereka untuk mengikuti olimpiade ini.

Bel tanda ujian dimulai telah berbunyi, itu berarti bahwa mereka telah mulai serius mengerjakan soal yang berada didepan mereka masing-masing. Tak lama waktu berselang, 180 menit kemudian bel tanda ujian telah selesai berbunyi dan ini menandakan bahwa paserta olimpiade sudah harus menyerahkan lembar jawabannya meskipun ada satu atau dua buah soal yang belum selesai. Begitu keluar dari ruangan anggi bertemu dengan adi yang kebetulan ruangan mereka bersebelahan,

”hi di...gimana tadi ujiannya?succes?” tanya anggi ramah.

“hey nggi...alhamdulillah. Tapi ngga’ optimis lolos akunya nggi. kamu sendiri gimana?”tanya adi balik.

“ya emang sih soalnya sulit-sulit banget, tapi ini kan olimpiade di. klo soalnya gampang-gampang susah dong milih siapa yang lebih berhak untuk ke tingkat berikutnya. ya ngga’ di?”tanya anggi balik.

“iya sih. tapi aku optimis kamu pasti lolos”

”amin...semaga aja gitu di. semoga kamu juga lolos ya”

“Amin....mm........”tiba-tiba alex muncul, bukan anggi yang pertama kali ia sapa melainkan adi.

“hi di, sukses tadi ujiannya bro?”

“hi lex,,alhamdulillah.kamu gimana bro?”

“susah banget...fren.”

“udah...optimis aja, allah slalu memberikan yang terbaik buat hambanya”

“ya..kamu bener bro”

“o ya...aku kesana dulu ya..aku mau cari iyan”adi pamit pada mereka.

“oke...hati-hati ya bro”kata alex

“thanks ya zob”jawab adi.adi mulai melangkah pergi, anggi hanya melepas kepergian adi dengan senyuman tanpa kata apa-apa. sekarang tinggallah mereka berdua meskipun banyak orang lain yang modak-mandir didepan mereka.

“nggi....gimana tadi ujiannya sukses?”alex memulai percakapan.

“alhamdulillah”jawab anggi singkat berbarengan dengan senyuman di bibirnya.

”aku lapar neh, kita cari makan yuk”ajak alex.

“boleh”.dan merekapun pergi makan dan langsung pulang kerumah setelah itu.

Hari demi hari berganti,minggu dan minggu juga ikut serta lenyap. Telah datang pengumuman hasil olimpiade kemaren anggi, iyan,adi dan beberapa orang dari SMA itu lolos untuk tingkat propinsi sedangkan alex belum berhasil ia hanya berada pada peringkat 6, tapi ia ikhlas menghadapinya dan ikhlas melepas anggi ke propinsi tanpa ada dirinya. Untuk menuju tingkat yang lebih besar lagi anggi lebih serius dalam belajar dan ia giat mengasah kemampuannya bersama adi. Mungkin ini adalah saat yang menakutkan sekaligus mengembirakan buat adi karena takut kalah pada persaingan di tingkat yang lebih besar serta membahagiakan karena bersama anggi-cewe’ yang selama ini ia kagumi. Namun ia tidak mau mengecewakan sekolahnya, ia tetap giat dan berusah menghilangkan perasaannya pada anggi. Hari kompetisi telah datang, mereka telah di karangtinakan pada tingkat propinsi. Anggi tidak merasa canggung karena sifatnya yang ramah membuat orang lain mudah menerimanya. Dan tak begitu terasa lama akhirnya seleksi untuk tingkat propisi telah berakhir juga dan semua kontinen dari tiap-tiap daerah di pulangkan. Diperjalanan pulang, anggi duduk di sebelah adi, mungkin karena sudah sangat kelelahan, ia tertidur diatas mobil. Adi yang melihat anggi sangat kelelahan merebahkan kepala anggi di bahunya agar anggi bisa tidur lebih baik lagi.

”Andaikan bahu ini dapat selalu menahan kepalamu tentu hati kecil ini akan slalu merasakan kebahagiaan seperti ini. Anggi...seandainya kau tau betapa aku mengagumimu dari SMP dulu hingga ku menyayangimu seperti sekarang. Tapi....tidak perlulah engkau tau tentang itu, karena aku hanya ingin kau bahagia. Melihat kau tersenyum adalah bahagia untukku, aku akan selalu menyayangimu meskipun kau takkan pernah tau sampai kapanpun. Hati ini tidak akan menuntutmu untuk menyayanginya, biarkan hati ini bahagia meskipun hanya secercah karena aku sadari hatimu telah dimiliki oleh orang lain.”hati adi mulai berkata, tanpa ia sadari air matanya pun menetes hingga jatuh ke kening anggi. Merasa ada sesuatu yang membasahi keningnya anggipun terbangun dan melihat adi,

”kamu menangis di?”tanya anggi kaget.

”ngga’ kok. ini anu..aku..aku Cuma ngantuk aja kok”jawab adi dengan mencoba berdalih serta menghapus air matanya.

”o....klo kamu ngantuk tidur aja, biar sekarang aku yang bangun”

”eh...ngga’,,aku ngga’ bisa tidur di atas mobil, kamu aja yang tidur aku ngga’ pa-pa kok”

”bener nih kamu ngga’ pa-pa?”

”bener...kamu tidur aja lagi, perjalanan kita masih jauh”.kata adi. Adi benar-benar kaget waktu anggi terbangun tadi, ia hampir ketahuan untung saja ia bisa dengan cepat berdalih. Ternyata dari sebelah kiri iyan slalu memperhatikan tingkah adi dari tadi, ia tau persis bagaimana perasaan temannya itu sekarang. Ia ingin membantu adi tetapi adi tidak pernah mengizinkannya, bahkan adi mengancam tidak akan lagi menganggap iyan sebagai temannya apabila ada orang lain tau tentang perasaannya pada anggi, termasuk anggi sendiri. Meskipun berbeda agama iyan dan adi saling solidaritas, tidak pernah mencelah.

”Semoga tuhan bersamamu,kawanku.” gumam iyan dalam hatinya untuk mendoakan adi. Adi tak menyadari bahwa dari tadi iyan memperhatikannya, sekarang ia hanya terus menikmati detik-detik terakhir bersama anggi karena sebentar lagi anggi akan bertemu alex dan sangat tidak mungkin ia menyediakan bahunya lagi untuk anggi seperti yang ia lakukan sekarang karena ia bukan siapa-siapanya anggi.

Senang sekali hati anggi pulang dari karangtina olimpiade itu karena sudah 2 minggu ia tidak bertemu tante dan omnya serta tidak juga bertemu dengan alex, tapi disisi lain dengan pulangnya anggi ke sekolahnya ia berpisah dengan teman-teman barunya yang ia kenal di karangtina kemaren karena mereka harus kembali kedaerah mereka masing-masing untuk melanjutkan pembelajaran mereka di sekolah. Jika ada untung mereka akan bertemu beberapa minggu lagi untuk mengikuti olimpiade ke tingkat nasional tapi rasanya sangat sulit untuk meraih itu. Tapi yakinlah bisa karena allah cerderung akan kata-kata hambanya, jika hambanya yakin pada kemampuan sendiri maka allah akan mewujudkannya. Tak lama mengikuti pelajaran di sekolah tibalah waktunya ujian naik kelas, meskipun anggi sering ketinggalan pelajarannya tapi ia berusaha untuk tetap jadi yang terbaik, dengan tekunnya ia mempelajari pelajarannya sendiri dan ia pun tak segan-segan untuk bertanya pada teman-teman atau guru tentang pelajaran yang ia tidak mengerti sama sekali. Akhirnya ujian semester 2 selesai juga, anggi kembali berhasil menyabet peringkat 1 dikelasnya dengan usaha keras serta kesungguh-sungguhannya. Saat penerimaan rapor telah selesai terlihatlah anggi dan alex berjalan berdua,

”Nggi...aku lupa bilang ma kamu klo kemaren lusa Randy ngajak aku liburan di rumah neneknya, di kampung. boleh ngga’?alex memulai pembicaraan.

”Loh kok kamu nanyanya ma aku, minta izinnya ke mama kamu dong.”jawab anggi.

”Aku dah tanya ma mama, mama ngizinin kok lagi pula liburan kali ini aku n keluarga mang ngga’ ada acara kemana- mana”

”Ya udah klo mama dah ngizinin, aku ngizinin juga kok.”

”bener...kamu ngga’ marah kan nggi?”

”Ngga’..kenapa aku mesti marah. aku hanya ingin liat kamu bahagia.”anggi memutar badannya ke arah alex dan menyentuh pipi alex dengan tangan kanannya.

”Makasih ya sayang....aku janji akan cepat pulang, bertemu ma kamu cintaku”alex memegang tangan anggi yang berada di pipinya dengan tangan kirinya. Sentuhan kelembutan terasa sangat halus, mereka terbawa oleh angin bahagia mereka. mereka sadar mereka saling menyayangi.

”Lex,,kamu nikmati aja dulu liburannya di desa itu, jangan pikirkan aku.aku percaya kok ma kamu.”

”Nggi,,sekedar kamu tau aja, aku sayang ma kamu, aku pasti cepat kembali buat kamu. percayalah sayang...”lugas alex mencoba meyakinkan anggi.

”ya..aku tau itu kok lex karena aku dapat merasakan tulusnya kasih-sayangmu padaku.i love u too”.kemudian mereka kembali melanjutkan perjalanan pulang mereka. tak lama kemudian mereka bertemu dengan iyan yang pulang bareng asih dan randy.

”hey lex. hay nggi”sapa iyan.

“hey guys....”jawab alex

“hey....”jawab anggi senyum.

“Selamat ya nggi atas prestasinya di kelas, meskipun sibuk ma kegiatan ini-itu tapi kamu tetap yang terbaik. aku salut ma kamu nggi..”kata iyan.

“makasih ya yan.kamu terlalu berlebihan”anggi mulai merendah.

“Kamu emang hebat lagi nggi”kata asih menyambungnya.

”kamu bisa aja sih”

”selamat ya nggi...”lanjut randy,”oh ya by the way, soal yang kemaren kamu dah minta izin ma anggi belum lex”eandy menggoda sambil bermaksud untuk bertanya.

”udah kok, n anggi ngizinin kok. Pacarku ini kan pacar ter baik didunia”

anggi jadi malu dibuatnya, mukanya berubah merah merona,

”Aku janji deh nggi jagain alex biar ngga’ ke cantol ma cewe’ desa yang ayu-ayu itu”kata randy.

”kamu bisa aja, aku ngga’ punya hati lagi untuk di kasihkan keorang lain, karena hatiku dah ku kasihkan ke anggi semuanya’’alex pun mulai menggoda anggi.

”kamu aa-apaan sih lex,’’anggi malu.

”cieee.....dah terjamin ni ye..”randy ngeledek dan iyan serta asih ikut menertawakan alex. anggi makin yambah malu di buatnya.

Esok harinya Alex dan randy telah siap-siap berangkat, begitu motor yang akan mereka pakai telah dinyalakan, handphone alex berbunyi.tertulis di layar handphone itu 1 pesan diterima.alex segera nembuka pesan itu dan membacanya, ternyat sms dari belahan jiwanya-anggi-yang berisikan ”Ass....Dirimu laksana embun pagiku yang memberikan kesejukan pagi padaku, dirimu adalah mentariku yang memberikan cahaya pada siangku, engkau adalah bintang malamku yang memberikan banyak cahaya pada malam hariku, kaulah pelita yang menerangi langkah hidupku, kau adalah pelangi yang membawa warna untuk hidupku. cepat pulang sayang,aku menunggumu. semoga allh slalu melindungimu.Wassalam...”

Senang bukanmain hatinya alex membaca pasen itu, sagera ia balas pasan itu ”Wass...duhai wanitaku,dirimulah kekuatanku,engkaulah anugrah terindah untukku, aku pergi untuk kembali padamu duhai kekasih.tetaplah menanti sampai aku kembali,aku mencintaimu wahai bungaku,tunggulah aku sayangku..salam rindu orang yang mencintaimu”dan hanya berselang beberapa detik pesan itu telah dibaca oeh anggi.setelah membaca pesan itu, anggi langsung mengangkat tangannya tanda ia berdoa kepada allah,”ya allah..berikanlah keselamatan padanya ya robbi, kembalikan ia seperti ia pergi ini ya salam.sesungguhnya engkau maha berbuat.amin...”lalu ia mengusapkan kedua tangannya ke pipinya tanda ia menyudahi doanya.

Randy adalah Sahabat Alex yang sangat baik dan juga sopan. Mereka pergi ke kampung nenek Randy karena nenek randy telah sakit-sakitan,beliau sangat ingin bertemu dengan cucunya karena sudah lam tidak bertemu selain karena itu, Randy dan Alex juga ingin berlibur di kampung yang indah dan permai itu,mumpung mereka sedang libur. Jarak yang ditempuh antara kota dan kampung itu hunya 40 KM. Tidak terlalu jauh memang apalagi menggunakan sepeda motor, tapi perjalanan ini cukup melelahkan. Sesampainya di desa yang di maksud,

”Assalamu’alaikum nek,,,”randy berdiri di depan pintu sebuah rumah yang sederhana.

”Waalaikum salam”terdengar suara seorang wanita yang sudah agak tua sepertinya.

”Nek,”sapa randy pada wanita tua itu.

”kamu siapa anak muda”tanya nenek itu keliru.

”saya randy nek, cucumu”jawab randy.

”randy cucuku”nenek itu segera memeluk randy”kamu sudah besar toh nak,sampai nenek lupa sama kamu”

”kata mama nenek sakit ya?”tanya randy.

”sakit biasa cu...maklum nenek sudah tua”jawab nenek itu.

”nek,aku bawa teman, namanya alex”randy mengenalkan alex pada neneknya.

”assalamu’alaikum nek.”sapa alex sambil bersalaman dengan nenek randy serta mencium tangan nenek itu sebagai tanda sopan santun.

”waalaikum salam cu...”jawab nenek itu ramah”ayo masuk kalian pasti lelah sekali

Merekapun masuk kerumah yang sederhana itu,kemudian nenek mangambilkan minum buat mereka, sementara nenek membuatkan minum randy mengambil telepon genggamnya untuk memberi tahukan pada mama dan papanya klo ia telah sampai dirumah nenek dan setelahitu ia memberi kabar pada pacarnya yang bernam Luna. Luna merupakan teman satu kelas anggi dan ia juga kenal baik dengan anggi. Begitupun alex,ia mengeluarkan hp-nya dan memberitahukan mamanya bahwa ia telah sampai di desa yang di tuju setelah menelpon mamanya ia menelpon anggi untuk memberitahukan hal yang sama. Setelah istirahat beberapa saat lalu nenek menyuruh mereka mandi dan setelah itu makan. Esok harinya Randy dan Alex terlihat sangat menikmati suasana alam yang sangat bersahabat, dan penduduknya yang ramah tamah dan juga para gadis yang polos dan pemalu. Namun para gadis itu tidak mampu menggantikan Anggi di hati Alex, Anggi tetap perempuan yang sangat dicintainya, suatu ketika ia sedang bermain di tepi sawah bersam penduduk setempat,

”Anak muda...adakah niatmu untuk tinggal didesa ini?”tanya salah seorang ibu-ibu.

”Desa ini sangatlah menyenangkan bagi saya,alamnya sangat bersahabat, penduduknya yang ramah-tamah membuat siapa saja yang datang ke desa ini akan merasa betah dan kerasan di desa ini begitupun dengan say, saya mau saja tinggal disini tapi saya punya kehidupan lain di kota bu”jawab alex.

”Engkau pemuda yang baik anak muda,,”

”Terima kasih bu”

Kemudian terdengar suara randy memanggil alex dari tepi sawah sebelah sana”lex....nenek menarimu,katanya ada yang mau di katakannya padamu”teriak randy.

”ya...aku segera kesana”jawab alex mulai beranjak berdiri”Saya pamit dulu ibu-ibu, nenek memanggil saya, kata randy ada yang penting yang mau di omongin katanya. permisi. assalamu’alaikum”alex beranjak pergi.

”waalaikum salam”jawab ibu-ibu itu.

Seperginya alex, ibu-ibu yang masih tinggal tadi membicarakan alex, mereka begitu terkagum akan keramahan anak muda itu, sopannya tutur bahasanya dan sikapnya yang santun membuat ibu-ibu itu terkagum dan bahkan ada yang mau mengangkat alex menjadi menantunya. sementara itu,di rumah nenek dan randy telah duduk di sofa tamu, mereka tengah menunggu alex. tak lama kemudian alexpun datang dan langsung memasuki rumah setelah mencuci kakikya di kali tadi.

”assalamu’alaikim”kata alex”ada apa nenek memanggil saya.

”waalaikum salam, duduklah dulu cu..”kemudian nenek melanjutkan”nenek sudah dengar kata-kata orang kampung ini tentang pergaulan kalian, mereka sangat senang dengan kedatangan kalian kekampung ini. Mereka juga berharap kalian lebih lama lagi tinggal di kampung ini,bagaimana menurut kalian?”

”Bukannya kami tidak mau leih lama lagi disini nek, tapi sebentar lagi sekolah kami akan dimulai. Jadi kami harus kembali ke kota sebelum sekolah di mulai”jawab randy terlebih dahulu.

”Lagi pula nek,saya cuma beberapa hari minta izin pada orang tua saya untuk menginap disini. Saya takut mereka khawatir nek.”sambung alex.

”ya,,nenek mengerti dengan kalian. Kalian berencana 4 hari saja disini, bagaimana jika kalian tambah 1 hari lagi agar orang di kampung ini meresa kalian hargai.”

”baiklah nek, kami akan kembali ke kota lusa pagi saja.”kata alex sambil melirik ke arah randy.

”Tidak apa-apa kan nek,?”tanya randy.

”ya tidak apa-apa”jawab nenek.

Malam itu alex dan randy sibuk menelpon ke kota untuk menghubungi orang-orang yang menurut mereka patut untuk di beri tahu tentang pembatalan pulang mereka kekota besok pagi, sebenarnya ada rasa sedih di hati alex karena ia semakin lam bertemu dengan anggi, tap apalah daya ia tidak mau di anggap sombong oleh orang-orang di kampung itu. Biarlah ia tahan rindunya pada anggi barang sehari saja.

Akhirnya hari yang di tunggu untuk pulang ke kota datang sudah,sudah 5 hari Randy dan Alex berada di kampung itu. Mereka juga dapat dengan tenang berangkat ke kota karena sepertinya nenek Randy sudah sangat baik, mungkin karena ia telah bertemu dengan cucu kesayangannya. Dan juga tanpa ada beban atau omongan-omongan dari orang-orang di kampung itu tentang sikap mereka. Mereka telah ikuti permintaan orang-orang itu agar lebih lam lagi tinggal di desa itu. Pagi hari yang di maksudkan alex dengan segala kegembiraannya sedang berkemas-kemas untuk pulang. tiba-tiba randy masuk,

”Kayaknya sang arjuna dah ngga’ tahanlagi nih bertemu ma sang dewinya”randy mengejutkan alex.

alex terhenti dari bersiulnya”udah lam ya kita disina dan ngga’ ketemu ma pacar kita. ngomong kamu rindu ngga’ sih ma luna, ran?”

”ya rindulah tapi mau giman lagi, bagiku nenek lebih penting”

”iya juga sih.....,oh ran, sekarang kamu aja ya yang bawa motornya kan waktu kesini aku yang bawa motornya”

”iya deh...tapi aku agak pelan ya bawanya”

It’s oklah ran, yang penting kita pulang”

Kemudian randy dan Alex pun pamit untuk ke kota, lagi pula sekolah mereka juga akan segera di mulai. Alex sangat merindukan Anggi dan begitu juga dengan anggi. Sudah lama sekali rasanya insan yang dimabuk asmara ini tidak bertemu, sama halnya dengan yang di rasakan oleh alex dan anggi, randy juga sudah sangat merindukan kekasih hatinya-Luna. Bukan hanya anggi yang di rindukan oleh alex tetapi ada ibu dan adik kecilnya-Mita, alex sangat menyayangi mita, mita sangat di manja oleh papanya karena itu sejak papa mereka meninggal mita merasa sangat kehilangan. Sejak saat itu pulalah alex merangkap menjadi papa buat mita,ia sangat memanjakan mita. Jika ia di suruh memilih antara anggi dan mita sangat sulit baginya memilih karena alex sama-sama menyayangi mereka berdua.

Baru kira-kira 19km dari rumah nenek Randy, sepeda motor yang mereka kendarai itu tiba-tiba di sambar truk yang sangat besar, truk itu melaju dengan sangat kencangnya. Pengemudi truk itu tidak mengalami luka yang telalu serius meskipun bagian dahinya mengalami luka-luka dan lebam-lebam sementara itu, sepeda motor yang di kendarai oleh randy jatuh ke sungai dan salah satu dari mereka juga jatuh ke sungai sedangkan yang lainnya terhalang oleh tepi jembatan itu,hingga ia dapat dengan segera di selamatkan. Ialah randy sedangkan alex jatuh ke sungai yang airnya mengalir sangat deras.

Seketika polisi tiba di tempat kejadian peristiwa, dan langsung menurunkan tim sars untuk menelusuri sungai guna mencari tubuh ale yang telah terbawa oleh arus air bersama bangkai sepeda motor yang mereka gunakan. Tubuh randy yang tidak sadar itu segera di bawa ke Rumah Sakit sedangkan tim sars masih serius untuk menemukan tubuh alex serta bangkai motornya. Hingga malam tiba, randy belum juga sadarkan diri serta tubuh alex dan bangkai motor itu belum juga ditemukan. Sementara itu tumpahan air mata terus bertumpahan dalam keluarga alex,

”Ya allah cobaan apa yang engkau berikan pada kami ini?alex itu anak laki-laki satu-satunya kami, tolong selamatkanlah ia ya allah”minta ibu alex yang terus berurai air mata.

”Ma...mama yang sabar ya. Kita tunggu kabar dari polisi dulu ma. Semoga aja mereka berhasil menemukan bang alex dengan selamat.”mita terus menghibur mamanya, meskipun didalam hatinya sangat pedih mendengar berita kecelakaan alex itu tapi ia mencoba untuk tegar dan siap mental menghadapinya. hatinya hancur tapi ia harus tetap kuat agar mamanya juga bisa sabar menghadapi cobaan itu.

Bersambung........

Senin, 28 September 2009

RINDUKU.......

Dikala mentari telah berlalu membawa sinarnya

Itu berarti malam telah datang…

Sedikit demi sedikit suara mulai hilang

Satu per satu kebisingan mulai berhenti,,

Detik demi detik berlalu,,hingga tinggallah aku sendiri

Semua mata telah tertidur....

Semua tubuh telah rebah mungkin karena mereka merasa lelah

Tapi mata ini sedikitpun enggan terpejam

Tubuh ini sudah sangat lelah,,tapi enggan untuk rebah

Satu wajah kembali terbayang......

Wajah yang s’lalu berikan kehangatan

Wajah yang tiada berhenti mendekapku.

Tiada pernah lelah menemaniku

Namun.......

Malam ini wajah itu hanya tinggal bayangan

Semuanya telah menjadi kenangan....

Wajah yang s’lalu ku sentuh itu, kini telah jauh

Dan takkan pernah kembali..

Ibu..........

Kata-katamu adalah semangatku

Perjuanganmu adalah taudalanku

Kasih sayangmu adalah hidupku

Senyumanmu adalah kebahagiaanku

Namun kini kau telah jauh

Kau pergi menjauh dan terus menjauh....

Ku coba raih tanganmu, tapi ku tak mampu

Ku coba kejar langkahmu tapi ku tak tahu

Kini.....

Kau tinggalkan aku disini seorang diri

T’lah ku coba berdiri, tapi terasa ku tak punya kaki

Ku buka telinga ini tapi suaramu tak ku dengar lagi

Kau tinggalkan aku hanya bersama kenanganmu

Mungkin hanya malam sunyilah yang tau betapa aku merindukanmu.....

Mungkin hanya lamunankulah yang mengerti betapa aku harapkan kehadiranmu......

Ibu.........

Andai engkau bisa kembali

Peluklah diriku lagi

Walaupun hanya satu kali...

Biarkan aku kembali tidur dalam pelukanmu, ibu.....

Aku yang s’lalu menanti kehadiranmu

berharap kau berada lagi di sampingku.

Tapi aku sadari....

Semua itu hanyalah khayalanku

Khayalan yang takkan pernah terwujudkan

Ibu.....

Kini alam kita sangat berbeda

Engkau di syurga sedangkan aku di dunia

Semoga engkau berbahagia disana......

Harnita Novia

09 Mei 2008