Ilmuwan Hebat Yang Membangun Dasar Peradaban Dunia
Oleh: Marjohan, M.Pd
Guru SMA Negeri 3 Batusangkar
Dari zaman -500 sampai 1500 setelah masehi ada lebih kurang 26 ilmuwan hebat yang telah memberikan kontribusi dalam ilmu pengetahuan, seperti filsafat, fisika, astronomi, matematika, biologi/ ilmu alam dan kedokteran. Mereka berasal dari Yunani, Roma, Cina, India, Turkey, Arab, Persia dan Inggris. Namun negara atau bangsa yang paling banyak menyumbang tokoh ilmuwan adalah Yunani (Greek) dan Islam (Arab, Persia dan Kordoba/Spanyol). Mereka semua adalah para ilmuwan yang hebat yang berjasa dalam membangun pilar ilmu dan peradaban dunia.
Ilmuwan dari Yunani adalah seperti Pythagoras, Hippocrates, Aristocrates, Euclid, Archimedes, Eratosthenes, Hipparchus, Ptolemy, Galen, dan Diophant. Sementara tokoh hebat dari Islam (Arab, Persia dan Spanyol) adalah seperti Al-Kindi, Al-Karismi, Al-Rasi, Al-Battani, Ibnu Sina, Al-Hassan, Abu Kasim, Al-Biruni, dan Al-Khayyami. Berikut profil mereka secara sekilas.
1. Ilmuwan dari Yunani
Pythagoras terkenal sebagai tokoh filsafat dan matematik. Ia menemukan teori matematik yang dikenal dengan “Teorema Pytagoras” yang menyatakan bahwa “kuadrat sisi miring pada segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kedua sisi lainnya”. Ia mengatakan bahwa susunan dunia ini dapat dipahami dengan bantuan matematika, fisika, akoustik dan astronomi.
Hippocrates dikenal sebagai “Bapak Kedokteran”. Ia mengatakan bahwa penyakit merupakan kasus dalam alam. Kemudian Aristocrates, ia adalah ahli astronomi pertama dan menyatakan bahwa bumi melakukan rotasi dan bumi bukanlah pusat jagat raya. Ia menulis buku tentang “jarak, ukuran bulan dan matahari”.
Euclid menulis buku klasik tentang “unsur”, yaitu kumpulan dari teorema geometri yang menjadi buku standar dan dipakai selama 2000 tahun atau 20 abad- luar biasa….!. Ia menemukan bilangan prima, yaitu bilangan yang tidak bisa dibagi kecuali dengan bilangan itu sendiri dan angka satu.
Archimedes adalah penemu matematik Yunani paling banyak menemukan teori atau ilmu. Ia menemukan kalkulus, hukum lever and pulleys- tuas dan katrol. Ia menemukan mesin perang, water screw, dan prinsip hukum Archimedes. Ia menemukan katapel dan cermin untuk memfokuskan sinar matahari.
Eratosthenes adalah sarjana sejarah alam, matematik dan geografi. Ia menghitung lingkaran bumi dengan tepat berdasarkan perbedaan sudut sinar matahari yang jatuh pada dua kota yang jaraknya 500 mil. Ia mengasumsikan bahwa jarak matahari menjadi begitu besar sehingga sinar praktis sejajar ketika mereka mencapai bumi.
Hipparchus adalah sarjana astronomi yang pertama kali melukis tentang katalog bintang. Ia juga menemukan trigonometri. Dia menemukan bahwa sementara bujur langit sedikit meningkat maka garis lintang tidak berubah.
Ptolemeus, ia melakukan observasi astronomi di Alexandria, Mesir. Dia mendirikan sistem astronomi matematika yang dipakai sampai abad ke-16. Ptolemeus menulis tentang geometri, sebuah risalah (lima-buku) tentang fenomena optik, sebuah risalah (tiga-buku) tentang musik, dan delapan buku teks geografis dan peta. Di dalamnya ia salah tafsir tentang ukuran laut, kesalahan ini yang kemudian mendorong Columbus melakukan pelayaran yang terkenal itu.
Galen, ia adalah seorang ahli anatomi dan fisiologi dan ahli medis yang paling berpengaruh sepanjang masa. Posisinya sebagai otoritas utama dalam teori medis dikenal selama seribu empat ratus tahun. Ia menemukan bahwa arteri berisi darah. Galen menulis lebih dari 400 buku dan pengaruhnya terhadap teori medis cukup dominan selama Abad Pertengahan.
Diophant, ia mengembangkan rumus-rumus matematika untuk perhitungan persamaan dan ia menulis buku pelajaran tentang aritmatika. Dari 13 buku karya utamanya “Arithemtica” hanya enam bertahan lama. Buku “Arithemtica” sebagian besar berbicara tentang aljabar. Diophantus adalah orang pertama yang memperkenalkan simbolisme dalam aljabar Yunani.
2. Ilmuwan dari dunia Islam
Al-Kindi berasal dari Iraq. Ia adalah seorang ahli filsafat sekaligus juga ahli matematika, astronomi, optik, kedokteran, musik dan psikologi. Selain itu ia bekerja sebagai ahli kimia, ahli kacamata, dan teori musik. Al-Kindi berpendapat bahwa logam dasar tidak dapat dikonversi menjadi logam mulia. Dia juga meneliti pada aspek ilmiah dari musik. Dia menyatakan bahwa saat suara dihasilkan maka gelombang di udara juga terbentuk. Dia membuat sumbangan penting bagi sistem angka Arab dan memberikan dasar bagi aritmatika modern.
Al-Karismi, juga sering disebut Al-Khwarizmi. Ia berasal dari Baghdad selama masa keemasan pertama dalam ilmu pengetahuan Islam. Al-Karismi mengembangkan sistem desimal dengan menggunakan gagasan India nol, dan ia menemukan istilah aljabar. Istilah algoritma '' berasal dari judul bukunya tentang angka Hindu-Arab. Karya-karyanya berperan penting dalam memperkenalkan mata pelajaran aljabar dan angka-angka Hindu ke dalam matematika Eropa.
Al-Rasi lahir di Teheran. Dia adalah ahli tak terbantahkan tentang obat hingga abad ketujuh belas. karya aslinya tentang cacar, campak dan penyakit menular masih dikutip oleh buku modern. Al-Rasi adalah orang pertama yang memperkenalkan penggunaan alkohol (Al-Kuhl) untuk tujuan medis. Dia juga seorang dokter bedah dan ahli pertama yang menggunakan opium untuk anestesi. Sebagai direktur rumah sakit dia menulis dalam bahasa Arab paling lengkap tentang ensiklopedi obat. Al-Rasi juga dikenal sebagai seorang filsuf dan ia mengembangkan teori atom dari filosof Yunani Democritus.
Al-Battani lahir di daerah Turki dan tinggal di Suriah, di mana ia melakukan pengamatan astronomi. Sebagai seorang ahli matematik. Dia juga menemukan perhitungan atas fungsi sinus..
Ibn Sina yang paling terkenal dari filsuf-ilmuwan Islam. Ibnu lahir di Bukhara sebuah kota terkemuka di Persia. Masa mudanya dihabiskan untuk belajar dan observasi sampai akhirnya ia memahami banyak ilmu pengetahuan dan seni. Ibnu Sina mengumpulkan lebih dari 100 buku tentang pengetahuan ilmiah, dan ia disebut sebagai "Prince of Science". Dia menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya di Hamadan, di mana ia menyusun “Canon of Medicine", yang merupakan salah satu buku paling terkenal dalam sejarah obat-obatan.
Al-Hassan, dia lahir di Basra, Irak dan meninggal di Kairo. Dia adalah salah seorang fisikawan paling terkemuka dan ia membuat kontribusi penting dalam membuat teori optik sejak zaman Ptolemeus pada abad kedua Masehi. Dia membuat studi tentang optik, fisika dan astronomi, dan ia adalah orang pertama yang mengenali saraf optik di mata manusia.
Abu Kasim adalah seorang dokter di Cordoba, Spanyol, dan ia dianggap sebagai “Bapak Bedah Modern”. Abu Kasim adalah dokter paling terkenal pada masanya dan dia mengobat banyak pasien dari seluruh Eropa. Ia mengenal beberapa terobosan asli dalam bidang operasi, sebagai penemu beberapa instrumen bedah, dan terkenal karena menulis Ensiklopedia Medis. Dia bekerja dalam pembedahan dengan menggunakan makhluk hidup (binatang) untuk penelitiannya, dan menulis sebuah buku teks standar tentang operasi (bedah) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan banyak bahasa Eropa lainnya.
Al-Biruni, ia adalah salah satu ilmuwan yang paling terkenal dan ia juga berkorespondensi dengan Filosof besar, Ibnu Sina. Dia menghabiskan sebagian besar hidupnya di Ghazni, Afghanistan. Pada tahun 1017 ia pergi ke India. Ia fasih dalam bahasa Turki, Persia, Sansekerta, Ibrani dan Arab. Al-Biruni menjadi penterjemah yang paling penting dari ilmu Islam di India. Dalam karya-karya tentang astronomi dia mendiskusikan tentang teori rotasi bumi pada porosnya. Dia sangat maju dalam bidang fisika yaitu hukum hidrostatik dan geografi. Ia memiliki pandangan visioner dan mengatakan bahwa lembah Indus pernah menjadi cekungan laut.
Al-Khayyami atau Omar Al-Khayyam adalah seorang astronom, matematikawan, dan filsuf dari Persia. Ia bekerja di istana Sultan Seljuk Turki. Berdasarkan pengamatan astronominya Al-Khayyam menciptakan kalender yang paling tepat sampai saat itu. Ia mengembangkan sebuah metode untuk solusi persamaan berdasarkan geometri dan ia memberikan kontribusi besar dalam bidang matematika, terutama di Aljabar. Di Barat, ia terkenal karena karya puitisnya “Rubaiyat” yang diterjemahkan oleh Edward Fitzgerald pada 1859. Meskipun seorang Muslim saleh, di kemudian hari, ia mengembangkan filsafat berpikir bebas.
3. Ilmuwan Hebat Lain
Ilmuwan hebat lain yang berjasa dalam membangun pilar ilmu adalah Pliny sebagai ahli ensiklopedi dari Rumania, Hua To (Ahli fisika berkebangsaan China), Arjabatta (Ahli astronomi India), Brahmagupta (Ahli matematika India), Bhaskara (ahli matematika India), Alexander (Ahli fisika dari Byzantium atau Turkey), dan Roger Bacon (Ahli filsafat Inggris).
Pliny adalah seorang penulis, naturalis, dan filsuf alam ahli kelautan dan komandan tentara Kekaisaran Romawi, juga teman pribadi kaisar Vespasianus. Menghabiskan sebagian besar waktu luangnya untuk belajar, menulis atau menyelidiki fenomena alam dan geografis. Ia menulis sebuah karya ensiklopedis “Naturalis Historia”. Ensiklopedi ini disebut sebagai salah satu buku yang paling berpengaruh yang pernah ditulis dalam bahasa Latin.
Hua-to adalah seorang dokter Cina dan ilmuwan yang menciptakan operasi (pembedahan) di bawah pembiusan melalui penggunaan teh hallucinegic yang disebut mafeisan (harfiah “ganja bubuk mendidih”) lebih dari 1600 tahun sebelum prakteknya diadopsi oleh Eropa. Dengan cara ini, Hua-To mampu melakukan operasi pada tengkorak dan usus.
Arjabatta, atau Aryabhata adalah matematikawan paling awal dari India. Dia tokoh yang pertama kali menggunakan aljabar. Dia membuat aturan dalam berhitung dan menulis tentang persamaan tak tentu dengan penerapan fraksi - metode yang digunakan hari ini. Sebagai astronom Arjabatta menemukan rotasi bumi dan menjelaskan alasan tentang matahari dan gerhana bulan.
Brahmagupta adalah astronom India kuno yang paling berhasil. Brahmagupta memperkenalkan aturan untuk perhitungan dengan nol, menulis persamaan tentang kuadrat, dan ia menulis sebuah tabel untuk perhitungan sinus. Dia juga menemukan teori tentang gerhana bulan, konjungsi planet, dan penentuan posisi planet-planet.
Bhaskara adalah matematikawan terkemuka abad ke-12 dari India. Dia menulis karya pertama tentang sistematis bilangan desimal. Bhaskara mengembangkan aturan tentang persamaan untuk menghitung trigonometri, dan ia menggunakan huruf untuk mewakili jumlah yang tidak diketahui, sama seperti dalam aljabar modern. Sebagai astronom ia mempopulerkan pengetahuan astronomi pada masanya.
Alexander lahir di Tralles (Turki). Dia berlatih dan mengajar di Roma, di mana ia menulis banyak buku tentang medis, sebuah karya besar tentang patologi dan terapi, sebuah risalah yang berfungsi sebagai dasar untuk akademi selama beberapa abad dalam bahasa Latin, Yunani, dan Arab.
Roger Bacon, seorang Fransiskan Oxford (keturunan Inggris dan Perancis), dianggap sebagai runner-depan dalam ilmu pengetahuan eksperimental modern. Roger Bacon membuat daftar penemuan, ia menjelaskan tentang kacamata, mesin terbang, kapal motor dan proses untuk membuat bubuk pistol.
4. Mengapa Mereka Bisa Jadi Ilmuwan Yang Hebat ?
Tentu saja fasilitas untuk mendapatkan ilmu pengetahuan pada zaman dahulu, yaitu pada zaman sebelu masehi dan beberapa abat sesudah masehi, begitu sulit atau terbatas, seperti dalam mencari buku, sekolah yang memiliki budaya belajar dan guru/ dosen yang hebat. Namun bagaimana rahasia mereka dalam membuat sukses dan menjadi orang hebat ?
Pythagoras dilahirkan di pulau Samos dan bermigrasi (hijrah) ke Selatan Itali untuk mencari pengalaman dan ilmu pengetahuan. Ia mendirikan sebuah sekolah di kota Croton dan tentu saja sekaligus menjadi guru. Menjadi guru atau dosen pada masa itu merupakan profesi yang sangat terhormat dan sangat langka. ajaran mistis-nya menerima migrasi jiwa. Phytagoras menjadi hebat karena hijrah ke daerah yang maju dalam pendidikan dan melakukan proses kreatif pendidikan.
Untuk bisa menjadi hebat, para ilmuwan zaman dahulu melakukan observasi (pengamatan), kemudian melakukan renungan dan mencari solusi atas problem sosial pada masa itu, mereka kemudian menuliskan ide-ide atas renungan mereka. Maka para calon cendekia sekarang (para siswa dan mahasiswa) juga perlu mengikuti kebiasaan intelektual mereka.
Lingkungan dan tempat belajar juga sangat menentukan kualitas intelektual seseorang. Ketika Euclid berusia muda ia belajar di Alexandria (Mesir) dan and Athena sebagai kota pelajar pada masa itu, ia kemudian menjadi direktur perpustakaan dan tentu ia telah membaca ratusan atau ribuan buku hingga bisa jadi hebat. Kesadaran untuk belajar di daerah yang berbudaya belajar juga tinggi sudah menjadi fenomena sekarang ini, misalnya ratusan dan malah ribuan pelajar tiap tahun berjuang untuk meraih kesempatan kuliah di universitas favorit di pulau jawa. Selain itu kebiasaan/ kebutuhan membaca perlu ditingkatkan.
Pliny menjadi ilmuwan kuno yang hebat karena ia menghabiskan sebagian besar waktu luangnya untuk belajar, menulis atau menyelidiki alam. Belajar seumur hidup (life long education) sudah dibuktikan oleh Pliny hingga menjadi orang yang hebat. Prinsip belajar seumur hidup yang didukung dengan kebiasaan senang menulis dan melakukan penyelidikan atau investigasi bisa membuat seseorang jadi ilmuwan hebat. Sementara itu memberikan ceramah atau berpidato juga bisa membuat seseorang menjadi hebat. Ini dibuktikan oleh Galen. Ia lahir di Pergamum, belajar di Smyrna, dan Alexandria, ia pergi ke Roma di mana ia memberi kuliah di teater umum.
Al-Kindi adalah bangsawan Arab yang suka belajar. Kunci kehebatannya adalah karena ia senang melakukan investigasi, menulis dan mempelajari berbagai macam disiplin ilmu. Ia mempelajari banyak ilmu seputar matematika, astronomi, optik, kedokteran, musik dan psikologi. Tokoh-tokoh hebat di masa lalu juga membaca dan mendalami buku orang orang hebat dari daerah asing. Ini sebagaimana dilakukan oleh Al-Rasi. Dia mengembangkan teori atom dari pemikiran filsuf Yunani Democritus.
Ibnu Sina, masa mudanya dihabiskan untuk belajar, menganalisa dan penyelidikan hingga ia menjadi hebat dalam banyak bidang ilmu pengetahuan dan seni. Seseorang bisa jadi hebat bukan karena belajar sendirian tetapi karena juga mencari inspirasi dan motivasi dari orang hebat lain. Al-Biruni menjadi hebat dan ia juga berkorespondensi dengan filsuf besar Ibnu Sina. Banyak orang menjadi hebat setelah melakukan banyak perjalanan/ penjelajahan (tidak menetap di rumah saja) dan menguasai banyak bahasa asing. Al-Biruni melakukan banyak perjalanan dan ia pergi ke India. Ia menguasai banyak bahasa seperti bahasa Turki, Persia, Sansekerta, Ibrani dan Arab. Al-Biruni menjadi penterjemah yang paling penting atas bahasa buku-buku atau ilmu pengetahuan dalam bahasa India. Moga-moga cara dan gaya hidup tokoh-tokoh hebat di atas dapat memberi kita semangat dalam belajar. Sejarah dan kisah mereka dapat dibaca pada: http://www.hyperhistory.com
Yang membuat dirimu kuat adalah dirimu sendiri dan tuhanMU..... (http://harnita-novia.blogspot.com)
Minggu, 27 Juni 2010
Rabu, 09 Juni 2010
Guru dan Bimbel Jangan Memberikan Cita-cita Yang Salah Pada Siswa (Inspirasi Sukses dari Lingkungan)
Guru dan Bimbel Jangan Memberikan Cita-cita Yang Salah Pada Siswa
Oleh : Marjohan, M.Pd
Guru SMAN 3 Batusangkar
Sekolah dan pendidikan itu sangat penting. Umumnya orang telah menyadari perananan dan manfaat pendidikan. Sehingga tiap tahun orang tua memilihkan pendidikan dan sekolah yang terbaik buat anak mereka. Namun sikap sebahagian orang tua, begitu anak memperoleh sekolah idaman mereka berlepas tangan dan menyerahkan urusan pendidikan pada sekolah. Paradigma ini tentu saja tidak tepat dan harus segera diobah.
Karena sikap sebahagian orang tua yang menyerahkan urusan pendidikan anak pada guru dan mereka hanya mendorong anak untuk belajar keras. Begitu anak bekerja dan belajar keras hanya untuk meraih keberhasilan akademik namun lupa untuk memupuk semangat entrepreneurship (kewirausahaan) maka sering kekecewaanlah yang mereka peroleh. Sering dijumpai bahwa anak-anak yang cuma hanya rajin dalam belajar, tetapi memiliki wawasan dan keterampilan hidup (life skill) yang terbatas, maka setelah belajar selama bertahun-tahun di SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi maka pintar mereka cuma sebatas menulis lamaran pekerjaan kalau gagal, ya harus menjadi penganggur.
Memang itulah realita kehidupan sekarang. Menanamkan semangat entrepreneurship (melakukan kegiatan berwirausaha) untuk anak didik belum begitu jadi prioritas, yang jadi prioritas adalah melatih anak didik agar lulus Ujian Nasional dengan skor yang tinggi. Namun orang orang yang sukses pada mulanya juga merasakan hal yang demikian. Pekerjaan (cita-cita) yang diperkenalkan di sekolah cuma pekerjaan yang bersifat formal seperti menjadi dokter, polisi, PNS, BUMN, pegawai swasta, tetapi jarang yang mengajak anak didik untuk menjadi pionir sebuah wirausaha baru.
Anak didik umumnya sangat percaya tentang karir (cita-cita) yang dipilihkan oleh guru di sekolah atau karir yang disodorkan oleh instruktur lembaga bimbel (Bimbingan Belajar). “Wah passing grademu belum cukup, masuk sajalah ke fakultas hukum”, demikian anjuran instruktur Bimbel. Ini bisa jadi suatu salah kaprah.
Seorang teman penulis yang telah bersusah payah merintis usaha “optikal” di Payakumbuh berharap anak tertuanya bisa meneruskan usaha yang telah dirintisnya. Namun apa yang bisa dikatakan, sang anak malah bermimpi untuk memilih karir yang dikenal lewat majalah. Sedangkan dia sendiri bingung untuk meraihnya. Ia tertarik untuk menjadi diplomat. Sementara faktor penguasaan bahasa Asing, keberanian dan leadership yang besar untuk menjadi diplomat belum dimiliki.
“Apa mimpi mu tamat SMA ?”. Umumnya siswa bingung terhadap cita-cita masa depan mereka. Guru di sekolah cuma melihat referensi berdasarkan nilai rapor. Begitu nilai sains anak bagus maka mereka akan memberi komentar “Oh lebih baik kamu pilih kedokteran atau tekhnik”. Bila nilai sosial anak yang bagus maka sang guru menganjurkan agar mereka mengambil perbankan saja. Pada hal bertahun-tahun setelah itu sang anak “luntang lantung” menenteng ijazah dan surat lamaran. Sementara mereka sendiri berasal dari keluarga yang cukup mapan perekonomian ,orangtua mereka sebagai “pedagang besar di kota, pemilik bisnis restoran, pemilik optic, pemilik usaha perikanan, pemilik usaha rice milling, pemilik usaha home industry”. Namun mengapa tidak tertarik dalam melanjutkan karir tersebut.
Penyebabya adalah karena orang tua sendiri kurang melibatkan anak dalam usaha bisnis yang telah mereka rintis. Kemudian, guru di sekolah juga kurang punya referensi tentang profil dan profesi orang. Selanjutnya lembaga Bimbel (Bimbingan Belajar) yang telah dibayar mahal memberikan test, kemudian memberi tahu tentang passing grade. “Passing grade kamu cukup bagus dan cocok untuk kuliah di universitas terkenal di pulau Jawa dan setelah itu berkarir di bidang perminyakan atau Industry”. Pada hal di belakang itu sang anak sudah memiliki orang tua yang memiliki usaha yang cukup mapan, memiliki toko elektronik atau industry meubel, sebagai contoh, tetapi malah tidak peduli dengan karir ayah dan ibunya.
Ada harapan kepada pihak sekolah dan pengelola bimbel agar tidak buru buru memberi pilihan karir yang salah buat siswa. Apalagi umumnya siswa kelas 12 SMA/ SLTA rata-rata diliputim oleh penuh kebimbangan dan kebingungan. Lihatlah dulu profil orang tua mereka. Manakala orang tua mereka memiliki karir dan wirausaha yang cukup mapan (punya restoran, toko elektronik, toko bangunan, usaha poultry, rice milling, dlll), maka doronglah mereka untuk menekuni wirausaha yang telah dirintis oleh ayah dan ibu mereka.
Berbicara tentang wirausaha (magi mereka yang belum kenal dengan spirit wirausaha) maka lebih baik belajar dari alam, yaitu dari tokoh-tokoh sukses yang ada di seputar kita dan tokoh sukses yang juga bisa kita akses lewat internet atau dari bacan lain- buku biografi, surat kabar dan majalah. Berikut ini adalah beberapa kisah-kisah bagaimana seseorang bisa meraih sukses.
1. Sudono Salim
Siapa yang tidak kenal dengan Indofood, Indomobil, Indocement, Indosiar, Bogasari, Bank Central Asia. Ini semua adalah perusahaan besar milik Sudono Salim atau Liem Soei Liong. Ia adalah usahawan sukses orang Indonesia berkaliber kelas dunia. Apa rahasianya, hingga bisa jadi pengusaha besar?
Pertama, Sudono Salim punya bakat dan naluri bisnis yang kuat. Ia punya karakter seperti “tidak suka berpangku tangan saja, suka bekerja habis-habisan, efektif dalam menggunakan waktu, tidak suka menyerah pada kesulitan. “Kalau Anda mudah putus asa, sebaiknya jadi pekerja saja, jangan jadi usahawan. Menjadi pengusaha harus banyak akal, tapi, jangan curang, dan tidak mengambil milik orang lain”.
2. Li Ka Shing
Hongkong adalah Negara kecil dan penduduknya padat, hampir dipastikan bahwa tidak ada orang Hongkong yang memiliki sawah dan lading yang begitu luas, sebagaimana petani di Indonesia. Lantas mengapa orang Hongkong bisa maju dan mengapa Li Ka Shing bisa menjadi penguasa sukses.
Li Ka Shing mempunyai karakter yang suka melakukan akfitas dengan penuh ketekunan dan kesabaran, plus daya juang luar biasa. Ia memulai bisnis dengan menjual bunga plastik dengan penuh "keterpaksaan". Ia berasal dari sebuah keluarga miskin yang oleh karena perang, harus pindah dari China ke Hong Kong. Saat itu, ia tinggal di rumah pamannya yang lebih kaya. Karena dianggap remeh oleh keluarga pamannya bertekad kuat untuk bisa mandiri.
Mula-mula ia menjadi buruh di sebuah pabrik plastik. Kemudian ia membuka usaha sendiri lewat pinjaman modal dari relasi-di bisnis plastik. Ia berhasil mendapat banyak keuntungan di bisnis bunga plastik yang diekspor ke negara barat. Kemudian bisnisnya berkembang ke bidang real estat hingga mencakup bisnis telekomunikasi.
Sukses berbisnis tidak hanya bisa dilakukan di Singapura, Amerika, Jepang atau Eropa, namun juga bisa dilakukan di daerah yang dianggap orang daerah miskin seperti India. Ini dialami oleh Azim Premji dari India. Azim Premji adalah orang yang rendah hati. Ia kadang-kadang juga berjalan kaki seperti orang kebanyakan dan tidak merasa malu atau gengsian kalau pun naik kendaraan umum atau taksi saat hendak bepergian. Ketika datang ke dari bandara, ia juga tak harus dijemput oleh pegawai atau karyawannya, pada hal ia sendiri adalah seorang multimilioner dari India.
Ia menjadi pengusaha karena sebuah faktor keterdesakan. Sang ayah yang memiliki usaha minyak goreng meninggal saat Azim masih berusia 21 tahun dan ia . Ketika itu, ia yang baru lulus dari Universitas Stanford Amerika segera dipanggil pulang ke India untuk menggantikan posisi ayahnya. Azim meneruskan usaha keluarga yang sudah cukup berkembang kala itu. Kemudian, ia juga memutar haluan core business usahanya dari usaha minyak goreng menjadi usaha berbasis teknologi informasi (TI). Sebab, dari pengalamannya menimba ilmu di Amerika, Azim menemukan bahwa TI akan menjadi unit usaha yang sangat menguntungkan di masa depan.
Semua itu, menurut Azim bisa dicapai karena kerja tim. Karena itu, Azim sangat peduli pada pengembangan SDM bagi karyawannya. Meski memiliki kekayaan mencapai USD18.5 miliar atau sekitar Rp170 triliun, Azim tetap bersikap sederhana dan rendah hati. Ia bahkan tak pernah meminta diistimewakan, meski di perusahaannya sendiri.
3. Tokoh Sukses di Seputar Kita
Tokoh sukses juga cukup berlimpah di seputar kita. Berbagi pengalaman tentang kisah sukses mereka sangat berharga untuk kita dengar. Kalau sebuah sekolah tiap tahun selalu meluluskan puluhan atau ratusan generasi yang frustasi, bingung memikirkan karir masa depan mereka, maka sebelum karakter ini berkembang biak maka undanglah para tokoh sukses di seputar kita untuk berbagi kisah sukses dengan siswa yang lagi kebingungan.
Naluri bisnis Rita (bukan nama sebenarnya) seorang kenalan penulis membuat dia memutuskan untuk berhenti sebagai PNS dan berkolaborasi dengan suaminya untuk mengelola bisnis propesrti. Mereka mencari tahu tanah tanah yang tidak produktif dalam kota dan menggodoknya menjadi tanah untuk bisnis perumahan. Tanah tersebut dibeli lebih murah, setelah ditata, dikavling, dan diberi jalan (akses) maka harga jual melambung tinggi hingga memperoleh keuntungan milyaran rupiah. Bisnis tanah juga digeluti oleh teman penulis yang lain. “Harga tanah makin lama makin tinggi”, demikian komentar teman penulis yang sempat mempunyai tanah legal pada beberapa titik dan selalu memperoleh keuntungan saaat transaksi.
Seorang pemuda yang mempunyai nama samaran “Abdul”. Setelah lulus SLTA sempat kebingungan hendak mau kuliah kemana, itu karena ia berasal dari keluarga dengan ekonomi sulit. Maka ia memberanikan diri untuk menyewa sebidang tanah yang dialiri irigasi di desanya. Dengan mencari dukungan modal kecil-kecilan ia membuka usaha perikanan dan ayam telur, mula-mula secara kecil-kecilan. Kemudian usahanya bisa berkembang. Ia kemudian membutuhkan karyawan untuk pemeliharaan kebersihan dan mengelola usahanya.
Keuntungan bisa ditabung dan lewat pinjaman ringan ia kemudian membeli lahan dan memperbesar usaha perikanan dan peternakan ayam. Ia mampu menghidupi beberapa orang remaja pengangguran menjadi produktif. Kisah kisah seperti ini dapat di jumpai di daerah pedesaan yang memiliki persediaan air tawar yang bagus di daerah dekat Payakumbuh.
Kisah sukses lain adalah dari Arief, sebagai pebisnis bahan bangunan. Diawali dengan tekad untuk mengubah nasib. Ternyata untuk sukses juga bisa dengan modal semangat alias modal dengkul.
Berbekal naluri bisnis dan sebidang tanah yang agak luas di pinggir jalan, ia mengontak berbagai pembuat batu bata, penggali pasir dan kerikil yang selalu dibutuhkan orang dalam membuat sebuah rumah. Kemudian ia mencari tahu bagaimana bisa untuk mendatangkan kayu, semen, besi, cat, dan bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat gedung atau rumah. Ia kemudian mengurus izin dan berdirilah sebuah usaha dagang kebutuhan rumah, yang nyaris dimulai dengan modal dengkul dan berkembang pesat di sebuah kota di Sumatera Barat.
Lantas mengapa orang menyerbu kota dan meninggalkan kampong halaman yang subur. Atau mengapa musti seorang yang mengaku sarjana Cuma pintar mengirim lamaran demi lamaran dan selalu ditolak. Mengapa musti harus patah hati atau juga berfikir bunuh diri. Apa yang salah ?. Kalau seseorang sudi untuk membuka hati dan membuka diri dan menumbuhkan keberanian untuk mencoba maka tidak ada yang perlu disalahkan. Solusi yang terbaik untuk mengatasi kesulitan hidup atau mengantusipasi keslitan hidup adalah- tumbuhkan jiwa wirausaha.
Sesuai dengan judul artikel ini “guru-guru dan instruktur bimbingan belajar jangan memberikan cita-cita yang salah pada siswa”, maka mereka perlu untuk mengenal latar belakang perekonomian orang tua anak. Kemudian karena fenomena pengangguran dan lemah jiwa mandiri, maka mereka/kita perlu memperkenalkan kisah-kisah sukses pada anak didik. Umumnya orang bisa sukses adalah karena punya karakter seperti “tidak suka berpangku tangan, suka bekerja habis-habisan, efektif dalam menggunakan waktu, tidak suka menyerah pada kesulitan. Kemudian memiliki karakter yang suka melakukan akfitas dengan penuh ketekunan dan kesabaran, plus daya juang luar biasa. Juga perlu memiliki karakter rendah hati- tidak merasa malu atau gengsian dengan aktivitas dalam menyinsing lengan baju (ikut terlibat bekerja), dan juga perlu membuka mata hati untuk melihat cerita sukses orang-orang sekitar, menjadikan pengalaman sukses mereka sebagai pengalaman kita sendiri.
Oleh : Marjohan, M.Pd
Guru SMAN 3 Batusangkar
Sekolah dan pendidikan itu sangat penting. Umumnya orang telah menyadari perananan dan manfaat pendidikan. Sehingga tiap tahun orang tua memilihkan pendidikan dan sekolah yang terbaik buat anak mereka. Namun sikap sebahagian orang tua, begitu anak memperoleh sekolah idaman mereka berlepas tangan dan menyerahkan urusan pendidikan pada sekolah. Paradigma ini tentu saja tidak tepat dan harus segera diobah.
Karena sikap sebahagian orang tua yang menyerahkan urusan pendidikan anak pada guru dan mereka hanya mendorong anak untuk belajar keras. Begitu anak bekerja dan belajar keras hanya untuk meraih keberhasilan akademik namun lupa untuk memupuk semangat entrepreneurship (kewirausahaan) maka sering kekecewaanlah yang mereka peroleh. Sering dijumpai bahwa anak-anak yang cuma hanya rajin dalam belajar, tetapi memiliki wawasan dan keterampilan hidup (life skill) yang terbatas, maka setelah belajar selama bertahun-tahun di SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi maka pintar mereka cuma sebatas menulis lamaran pekerjaan kalau gagal, ya harus menjadi penganggur.
Memang itulah realita kehidupan sekarang. Menanamkan semangat entrepreneurship (melakukan kegiatan berwirausaha) untuk anak didik belum begitu jadi prioritas, yang jadi prioritas adalah melatih anak didik agar lulus Ujian Nasional dengan skor yang tinggi. Namun orang orang yang sukses pada mulanya juga merasakan hal yang demikian. Pekerjaan (cita-cita) yang diperkenalkan di sekolah cuma pekerjaan yang bersifat formal seperti menjadi dokter, polisi, PNS, BUMN, pegawai swasta, tetapi jarang yang mengajak anak didik untuk menjadi pionir sebuah wirausaha baru.
Anak didik umumnya sangat percaya tentang karir (cita-cita) yang dipilihkan oleh guru di sekolah atau karir yang disodorkan oleh instruktur lembaga bimbel (Bimbingan Belajar). “Wah passing grademu belum cukup, masuk sajalah ke fakultas hukum”, demikian anjuran instruktur Bimbel. Ini bisa jadi suatu salah kaprah.
Seorang teman penulis yang telah bersusah payah merintis usaha “optikal” di Payakumbuh berharap anak tertuanya bisa meneruskan usaha yang telah dirintisnya. Namun apa yang bisa dikatakan, sang anak malah bermimpi untuk memilih karir yang dikenal lewat majalah. Sedangkan dia sendiri bingung untuk meraihnya. Ia tertarik untuk menjadi diplomat. Sementara faktor penguasaan bahasa Asing, keberanian dan leadership yang besar untuk menjadi diplomat belum dimiliki.
“Apa mimpi mu tamat SMA ?”. Umumnya siswa bingung terhadap cita-cita masa depan mereka. Guru di sekolah cuma melihat referensi berdasarkan nilai rapor. Begitu nilai sains anak bagus maka mereka akan memberi komentar “Oh lebih baik kamu pilih kedokteran atau tekhnik”. Bila nilai sosial anak yang bagus maka sang guru menganjurkan agar mereka mengambil perbankan saja. Pada hal bertahun-tahun setelah itu sang anak “luntang lantung” menenteng ijazah dan surat lamaran. Sementara mereka sendiri berasal dari keluarga yang cukup mapan perekonomian ,orangtua mereka sebagai “pedagang besar di kota, pemilik bisnis restoran, pemilik optic, pemilik usaha perikanan, pemilik usaha rice milling, pemilik usaha home industry”. Namun mengapa tidak tertarik dalam melanjutkan karir tersebut.
Penyebabya adalah karena orang tua sendiri kurang melibatkan anak dalam usaha bisnis yang telah mereka rintis. Kemudian, guru di sekolah juga kurang punya referensi tentang profil dan profesi orang. Selanjutnya lembaga Bimbel (Bimbingan Belajar) yang telah dibayar mahal memberikan test, kemudian memberi tahu tentang passing grade. “Passing grade kamu cukup bagus dan cocok untuk kuliah di universitas terkenal di pulau Jawa dan setelah itu berkarir di bidang perminyakan atau Industry”. Pada hal di belakang itu sang anak sudah memiliki orang tua yang memiliki usaha yang cukup mapan, memiliki toko elektronik atau industry meubel, sebagai contoh, tetapi malah tidak peduli dengan karir ayah dan ibunya.
Ada harapan kepada pihak sekolah dan pengelola bimbel agar tidak buru buru memberi pilihan karir yang salah buat siswa. Apalagi umumnya siswa kelas 12 SMA/ SLTA rata-rata diliputim oleh penuh kebimbangan dan kebingungan. Lihatlah dulu profil orang tua mereka. Manakala orang tua mereka memiliki karir dan wirausaha yang cukup mapan (punya restoran, toko elektronik, toko bangunan, usaha poultry, rice milling, dlll), maka doronglah mereka untuk menekuni wirausaha yang telah dirintis oleh ayah dan ibu mereka.
Berbicara tentang wirausaha (magi mereka yang belum kenal dengan spirit wirausaha) maka lebih baik belajar dari alam, yaitu dari tokoh-tokoh sukses yang ada di seputar kita dan tokoh sukses yang juga bisa kita akses lewat internet atau dari bacan lain- buku biografi, surat kabar dan majalah. Berikut ini adalah beberapa kisah-kisah bagaimana seseorang bisa meraih sukses.
1. Sudono Salim
Siapa yang tidak kenal dengan Indofood, Indomobil, Indocement, Indosiar, Bogasari, Bank Central Asia. Ini semua adalah perusahaan besar milik Sudono Salim atau Liem Soei Liong. Ia adalah usahawan sukses orang Indonesia berkaliber kelas dunia. Apa rahasianya, hingga bisa jadi pengusaha besar?
Pertama, Sudono Salim punya bakat dan naluri bisnis yang kuat. Ia punya karakter seperti “tidak suka berpangku tangan saja, suka bekerja habis-habisan, efektif dalam menggunakan waktu, tidak suka menyerah pada kesulitan. “Kalau Anda mudah putus asa, sebaiknya jadi pekerja saja, jangan jadi usahawan. Menjadi pengusaha harus banyak akal, tapi, jangan curang, dan tidak mengambil milik orang lain”.
2. Li Ka Shing
Hongkong adalah Negara kecil dan penduduknya padat, hampir dipastikan bahwa tidak ada orang Hongkong yang memiliki sawah dan lading yang begitu luas, sebagaimana petani di Indonesia. Lantas mengapa orang Hongkong bisa maju dan mengapa Li Ka Shing bisa menjadi penguasa sukses.
Li Ka Shing mempunyai karakter yang suka melakukan akfitas dengan penuh ketekunan dan kesabaran, plus daya juang luar biasa. Ia memulai bisnis dengan menjual bunga plastik dengan penuh "keterpaksaan". Ia berasal dari sebuah keluarga miskin yang oleh karena perang, harus pindah dari China ke Hong Kong. Saat itu, ia tinggal di rumah pamannya yang lebih kaya. Karena dianggap remeh oleh keluarga pamannya bertekad kuat untuk bisa mandiri.
Mula-mula ia menjadi buruh di sebuah pabrik plastik. Kemudian ia membuka usaha sendiri lewat pinjaman modal dari relasi-di bisnis plastik. Ia berhasil mendapat banyak keuntungan di bisnis bunga plastik yang diekspor ke negara barat. Kemudian bisnisnya berkembang ke bidang real estat hingga mencakup bisnis telekomunikasi.
Sukses berbisnis tidak hanya bisa dilakukan di Singapura, Amerika, Jepang atau Eropa, namun juga bisa dilakukan di daerah yang dianggap orang daerah miskin seperti India. Ini dialami oleh Azim Premji dari India. Azim Premji adalah orang yang rendah hati. Ia kadang-kadang juga berjalan kaki seperti orang kebanyakan dan tidak merasa malu atau gengsian kalau pun naik kendaraan umum atau taksi saat hendak bepergian. Ketika datang ke dari bandara, ia juga tak harus dijemput oleh pegawai atau karyawannya, pada hal ia sendiri adalah seorang multimilioner dari India.
Ia menjadi pengusaha karena sebuah faktor keterdesakan. Sang ayah yang memiliki usaha minyak goreng meninggal saat Azim masih berusia 21 tahun dan ia . Ketika itu, ia yang baru lulus dari Universitas Stanford Amerika segera dipanggil pulang ke India untuk menggantikan posisi ayahnya. Azim meneruskan usaha keluarga yang sudah cukup berkembang kala itu. Kemudian, ia juga memutar haluan core business usahanya dari usaha minyak goreng menjadi usaha berbasis teknologi informasi (TI). Sebab, dari pengalamannya menimba ilmu di Amerika, Azim menemukan bahwa TI akan menjadi unit usaha yang sangat menguntungkan di masa depan.
Semua itu, menurut Azim bisa dicapai karena kerja tim. Karena itu, Azim sangat peduli pada pengembangan SDM bagi karyawannya. Meski memiliki kekayaan mencapai USD18.5 miliar atau sekitar Rp170 triliun, Azim tetap bersikap sederhana dan rendah hati. Ia bahkan tak pernah meminta diistimewakan, meski di perusahaannya sendiri.
3. Tokoh Sukses di Seputar Kita
Tokoh sukses juga cukup berlimpah di seputar kita. Berbagi pengalaman tentang kisah sukses mereka sangat berharga untuk kita dengar. Kalau sebuah sekolah tiap tahun selalu meluluskan puluhan atau ratusan generasi yang frustasi, bingung memikirkan karir masa depan mereka, maka sebelum karakter ini berkembang biak maka undanglah para tokoh sukses di seputar kita untuk berbagi kisah sukses dengan siswa yang lagi kebingungan.
Naluri bisnis Rita (bukan nama sebenarnya) seorang kenalan penulis membuat dia memutuskan untuk berhenti sebagai PNS dan berkolaborasi dengan suaminya untuk mengelola bisnis propesrti. Mereka mencari tahu tanah tanah yang tidak produktif dalam kota dan menggodoknya menjadi tanah untuk bisnis perumahan. Tanah tersebut dibeli lebih murah, setelah ditata, dikavling, dan diberi jalan (akses) maka harga jual melambung tinggi hingga memperoleh keuntungan milyaran rupiah. Bisnis tanah juga digeluti oleh teman penulis yang lain. “Harga tanah makin lama makin tinggi”, demikian komentar teman penulis yang sempat mempunyai tanah legal pada beberapa titik dan selalu memperoleh keuntungan saaat transaksi.
Seorang pemuda yang mempunyai nama samaran “Abdul”. Setelah lulus SLTA sempat kebingungan hendak mau kuliah kemana, itu karena ia berasal dari keluarga dengan ekonomi sulit. Maka ia memberanikan diri untuk menyewa sebidang tanah yang dialiri irigasi di desanya. Dengan mencari dukungan modal kecil-kecilan ia membuka usaha perikanan dan ayam telur, mula-mula secara kecil-kecilan. Kemudian usahanya bisa berkembang. Ia kemudian membutuhkan karyawan untuk pemeliharaan kebersihan dan mengelola usahanya.
Keuntungan bisa ditabung dan lewat pinjaman ringan ia kemudian membeli lahan dan memperbesar usaha perikanan dan peternakan ayam. Ia mampu menghidupi beberapa orang remaja pengangguran menjadi produktif. Kisah kisah seperti ini dapat di jumpai di daerah pedesaan yang memiliki persediaan air tawar yang bagus di daerah dekat Payakumbuh.
Kisah sukses lain adalah dari Arief, sebagai pebisnis bahan bangunan. Diawali dengan tekad untuk mengubah nasib. Ternyata untuk sukses juga bisa dengan modal semangat alias modal dengkul.
Berbekal naluri bisnis dan sebidang tanah yang agak luas di pinggir jalan, ia mengontak berbagai pembuat batu bata, penggali pasir dan kerikil yang selalu dibutuhkan orang dalam membuat sebuah rumah. Kemudian ia mencari tahu bagaimana bisa untuk mendatangkan kayu, semen, besi, cat, dan bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat gedung atau rumah. Ia kemudian mengurus izin dan berdirilah sebuah usaha dagang kebutuhan rumah, yang nyaris dimulai dengan modal dengkul dan berkembang pesat di sebuah kota di Sumatera Barat.
Lantas mengapa orang menyerbu kota dan meninggalkan kampong halaman yang subur. Atau mengapa musti seorang yang mengaku sarjana Cuma pintar mengirim lamaran demi lamaran dan selalu ditolak. Mengapa musti harus patah hati atau juga berfikir bunuh diri. Apa yang salah ?. Kalau seseorang sudi untuk membuka hati dan membuka diri dan menumbuhkan keberanian untuk mencoba maka tidak ada yang perlu disalahkan. Solusi yang terbaik untuk mengatasi kesulitan hidup atau mengantusipasi keslitan hidup adalah- tumbuhkan jiwa wirausaha.
Sesuai dengan judul artikel ini “guru-guru dan instruktur bimbingan belajar jangan memberikan cita-cita yang salah pada siswa”, maka mereka perlu untuk mengenal latar belakang perekonomian orang tua anak. Kemudian karena fenomena pengangguran dan lemah jiwa mandiri, maka mereka/kita perlu memperkenalkan kisah-kisah sukses pada anak didik. Umumnya orang bisa sukses adalah karena punya karakter seperti “tidak suka berpangku tangan, suka bekerja habis-habisan, efektif dalam menggunakan waktu, tidak suka menyerah pada kesulitan. Kemudian memiliki karakter yang suka melakukan akfitas dengan penuh ketekunan dan kesabaran, plus daya juang luar biasa. Juga perlu memiliki karakter rendah hati- tidak merasa malu atau gengsian dengan aktivitas dalam menyinsing lengan baju (ikut terlibat bekerja), dan juga perlu membuka mata hati untuk melihat cerita sukses orang-orang sekitar, menjadikan pengalaman sukses mereka sebagai pengalaman kita sendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)