Sabtu, 29 Mei 2010

Meraih Sukses Lewat Olah Raga

Meraih Sukses Lewat Olah Raga
OLeh: Marjohan M.Pd
Guru SMAN 3 Batusangkar

Di zaman ICT (Information Communication Technology) setiap orang bisa melakukan pembelajaran buat diri sendiri (otodidak) tanpa harus pontang-panting mencari buku sumber, mencari guru atau pelatih, cukup dengan memasukan key word pada search engine internet dan klik saja subjek yang kita inginkan. Penulis sendiri menemukan salah satu situs yang cukup bagus untuk memotivasi diri, yaitu situs “Andriewongso.com”, sebuah situs tentang success story (http://www.andriewongso .com). Situs ini punya misi untuk membangun kekayaan mental manusia Indonesia demi kehidupan yang lebih bernilai. Punya slogan yang cukup menggelitik motivasi kita yaitu “bosan kita menderita, saatnya bersama, bangun Indonesia”.

Ada tiga ranah kecerdasan yang harus dikembangkan buat anak yaitu kognitif (otak), psikomotorik (keterampilan/ otot atau bakat) dan afektif (sikap). Banyak orang menjadi sukses lewat kemampuan kognitif, menjadi pemikir, ahli peneliti, teknokrat, dokter, dll. Namun juga ada orang menjadi sukses melalui psikomotorik, misalnya para olah ragawan, binaragawan dan para pekerja di lapangan.

Namun dewasa ini banyak siswa hanya berlomba untuk bisa jago dalam bidang sains. Sehingga ada fenomena bahwa siswa-siswa kita kalau pulang sekolah mereka buru buru untuk pergi bimbel (bimbingan belajar) atau pergi kursus. Sementara kalau di Amerika Serikat (menurut pengalaman teman penulis) bahwa siswa di sana kalau pulang sekolah, mereka buru-buru untuk pergi olah raga: basket, bola kaki, tenis, dan atletik. Pantaslah mereka memiliki tubuh yang lebih besar, lebih kuat dan lebih sehat. Maksud dari tulisan ini adalah agar remaja kita juga musti peduli untuk berolah raga.

Ada sejumlah olah raga yang sudah biasa kita lakukan, dan gampang untuk dilaksanakan, seperti catur, atletik, bulutangkis, renang, balap, basket-ball, sepal bola, dll. Olah raga ini seharusnya mendapat respond dan sentuhan khusus dari pelatih/ guru dan orang tua agar bisa mendatangkan hasil yang luar biasa pada anak mereka. Ternyata orang juga bisa sukses melalui jalur olah raga, dan bisa pula memilih olah raga sebagai karir mereka.

1. Catur.
Banyak orang yang menyukai permainan ini, walau hanya sekedar iseng-iseng saja. Namun berbeda dengan Magnus Carlsen. Ia menekuni main catur sehingga ia bisa sukses dan juga disebut sebagai “Raja Catur Baru”. Ceritanya adalah bahwa di awal tahun 2010 ini, Federasi Catur Internasional/FIDE mengeluarkan daftar terbaru dari 100 pecatur terbaik di dunia dan Magnus Carlsen, pemuda asal Norwegia, yang usianya baru 19 tahun mendapatkan "Si Anak Ajaib", karena bisa menempati peringkat pertama. Kesuksesannya tidak jatuh dengan mudah dari langit. Ia mulai catur sejak usia 8 tahun. Waktu itu ia bermain melawan kakak perempuannya. Mula-mula ia bisa mengalahkan kakaknya dan kemudia ia bisa mengalahkan bapaknya, yang sekaligus anggota club catur norwegia. Dalam usia 13 tahun, ia berhasil mengalahkan juara dunia Anatoly Karpov dalam turnamen catur cepat dan membuat Gary Kasparov bermain remis.

Yang membuat Carlsen jadi hebat adalah karena bakat atau “talentanya” dalam bentuk daya ingat yang juga hebat. Kemampuan daya ingat ini amat berguna untuk mempelajari dan mengikuti perkembangan teori catur modern. Ke-dua adalah talenta berupa "kepekaan posisional", yakni sebuah naluri yang menuntunnya untuk menempatkan bidak-bidak catur pada posisi yang tepat dan bermanfaat. Selanjutnya adalah kerja keras. Ia berlatih catur 4-5 jam per hari untuk mengasah kemampuan dan intuisinya (Ia dibantu oleh computer). Kemudian, ia rajin bertanding. Mengikuti turnamen merupakan sarana utama untuk berlatih. Dan terakhir adalah kondisi mental bertanding yang tangguh. Banyak pecatur yang kalah saat bertanding karena merasa kelelahan dan putus asa. Carlsen tidak, ia menganggap pertandingan catur itu sebagai sebuah pertarungan.

2. Atletik
Olah raga ini juga mudah untuk dilakukan, namun hanya sekedar iseng-iseng. Tetapi Suryo Agung (orang kita, Indonesia) menekuni olah raga ini dengan serius sehingga ia bisa menjadi “Manusia Tercepat Asia Tenggara” setelah merebut medali emas nomor 200 meter dengan catatan waktu 20,85 detik di SEA Games di Laos (2009). Untuk lari 100 meter ia butuh waktu 10,17 detik. Apasih rahasianya ?

Pada waktu muda Suryo tak pernah bermimpi berkarir di dunia atletik (lari). Ia malah bercita-cita untuk menjadi pemain sepak bola. Saat duduk di bangku SD, ia ikut klub sepak bola. Kemudian, ia mencoba masuk seleksi dan bertanding. Sayang, semuanya hanya berbuah kegagalan. Suryo lantas pindah ke dunia atletik. Awalnya, ia mencoba nomor lompat tinggi dan berhasil menyabet juara pada kejuaraan pelajar di Kota Bengawan. Maka, ia ditarik masuk oleh Klub Atletik Pelajar Solo dan terpilih masuk Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Atletik di Salatiga.

Setelah itu, sedikit demi sedikit, ia berhasil mengumpulkan prestasi. Ia mendapat medali emas pada Porda (Pekan Olah Raga Daerah) dan Popnas (Pekan Olah Raga Nasional) di nomor lari 100 meter. Kemudian pada pada Kejuaraan Asia Yunior di Bangkok, Oktober 2002 (lari 100 meter). Ia juga sukses meraih dua emas di SEA Games 2007 Thailand pada nomor 100 meter dan 200 meter. Kunci suksesnya adalah ia tetap optimis, serta fokus dan tekun berlatih.

3. Bulutangkis
Olah raga ini telah menjadi olah raga masyarakat. Lagi bahwa banyak orang melakukan hanya untuk iseng-iseng. Namun Markis Kido dan Hendra Setiawan (juga orang Indonesia) menekuninya dengan sungguh-sungguh. Prestasinya kian melambung di dunia olahraga bulutangkis. Segudang prestasi berhasil mereka torehkan di lapangan. Gelar juara dunia telah diraih mereka di Kuala Lumpur, Malaysia 2007 dan juara dunia, pasangan ganda putra peringkat satu pada Olimpiade Beijing 2008. Prestasi Kido dan Hendra kian gemilang di tahun 2008 dengan menciptakan hattrick menjadi juara di tiga turnamen super series, yakni di China Terbuka Super Series, Denmark Terbuka Super Series, dan Perancis Terbuka Super Series.

Menjadi juara dunia dan bahkan meraih emas olimpiade bukanlah hal mudah yang didapat begitu saja. Ini ia perjuangan dan latihan keras yang dilakukan sejak kecil. Ia masuk klub bulutangkis yang bermutu. Kido memiliki karakter yang tampil dengan penuh semangat dan meledak-ledak, dan Hendra bermain lebih santai dan jarang sekali mengumbar emosi. Dalam permainan, Hendra lebih sering berlaku sebagai pemain depan sedangkan Kido menjadi pemain belakang. Mereka sama-sama memiliki karakter menyerang menjadikan mereka pasangan yang solid. Mereka tidak akan berhenti berlati dan berjuang (berlomba) dan mereka pun masih memasang target untuk mempertahankan medali emas.

4. Renang
Olah raga ini apabila ditekuni, juga bisa membuat seseorang jadi popular dan sukses. Michael Phelps (berkebangsaan Amerika Serikat) telah membuktikannya. Ia menjadi idola bagi orang banyak, termasuk para perenang yang ingin mengikuti jejak kesuksesannya. Ia telah membuat rekor bersejarah dengan menjadi pengoleksi medali emas terbanyak di ajang Olimpiade Beijing 2008.

Phelps mengenal dunia renang sejak ia berusia tujuh tahun karena ia terinspirasi dengan dua saudara perempuannya, Whitney dan Hilary yang juga atlet renang. Bahkan, Whitney sempat menjadi anggota tim renang nasional Amerika Serikat pada Olimpiade 1996. Phelps pun menguatkan tekad memperbaiki performa. Phelps berlatih keras demi mewujudkan impiannya. Latihan kerasnya segera membuahkan hasil nyata. Lima bulan setelah Olimpiade Sydney, karier Phelps melambung dengan memecahkan rekor dunia 200 meter gaya kupu-kupu. Phelps merupakan perenang termuda yang memecahkan rekor dunia yang pernah ada. Tepatnya, ia mengukir rekor tersebut saat ia berusia 15 tahun 9 bulan.

Keberhasilan Phelps tidak lepas dari kegigihannya dalam berlatih. Selain itu, Phelps juga sangat menjaga asupan makanan ke tubuhnya. Phelps membutuhkan banyak kalori karena aktivitasnya yang sangat padat untuk berlatih maupun bertanding. Sejak usia 11 tahun, ternyata ia sudah dibiasakan latihan sangat keras oleh pelatihnya. Untuk anak seusia itu, Phelps sudah dibiasakan berlatih sekitar lima jam sehari dan tujuh hari seminggu, tanpa istirahat! Konon, menurut pelatihnya, itu perlu dilakukan karena pada usia itulah seorang anak pertumbuhannya masih berkembang dengan pesat. Sehingga, latihan keras itulah yang mampu membentuk tubuh Phelps laksana ikan. Tapi, tak hanya itu yang membuat Phelps berjaya. Rupanya, ia selalu menanamkan pikiran sebagai pemenang dalam setiap kejuaraan yang diikutinya. Latihan keras dan keyakinan kuat sungguh merupakan teladan yang bisa kita contoh dari kesuksesan seorang Michael Phelps.

5. Balap
Balap adalah olah raga dikenal banyak orang. Banyak orang tahu dengan Tour de France yaitu lomba balap sepeda paling bergensi di dunia. Lance Armstrong (dari Perancis) adalah salah satu juara Tour de France. Kiprah Lance Edward Gunderson di dunia balap sepeda penuh dengan liku-liku. Pada awal tahun 1990-an, Lance memasuki dunia balap profesional. Awal jadi pembalap profesional, ia tertinggal jauh di belakang sang juara. Lance terpaut hingga 27 menit di belakang sang juara pertama. Sungguh, permulaan yang kurang berkesan bagi Lance. Namun, karena kekalahan itulah, ia justru terpacu untuk memberi porsi latihan melebihi yang biasa dilakukannya. Ia bertekad untuk memperbaiki catatan waktunya. Satu-satunya yang ada di benak Lance adalah bagaimana bisa mencapai kemenangan. Dengan gigih ia berlatih untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Ia selalu kritis menganalisis setiap kegagalan yang dialaminya. Kegagalannya dijadikan pelajaran berharga bagi dirinya. Porsi latihan terus ditambahnya sendiri sehingga ia bisa terus meningkatkan kemampuannya. Usaha itu segera berbuah manis. Ia berhasil mencatat kemenangan di beberapa turnamen balap sepeda.

6. Basket
Salah seorang bintang basket yang terkenal adalah Michael Jordan (dari Amerika Serikat). Kemampuannya di dalam lapangan tidak diragukan lagi. Sosok Jordan memang fenomenal. Jika beberapa orang merasa kurang nyaman saat bertemu dengan halangan dan rintangan, ia justru mencarinya. Hal tersebut juga ditunjukkan ketika masa awal kuliah. Karena tak punya tinggi badan yang memadai untuk masuk tim utama, dirinya sempat disingkirkan. Namun, bukannya merasa putus asa, ia terus berlatih sendiri hingga tinggi badannya mencukupi. Meski masih dianggap kurang ideal, ia mampu mencetak skor meyakinkan sehingga akhirnya jadi pilihan utama. "Saya dapat menerima kegagalan, tapi saya tidak dapat menerima jika saya belum mencoba," kata sebut Jordan mengungkap rahasia suksesnya.

Prestasi fenomenal Michael Jordan tak diperoleh dalam sekali dua kali latihan. Ia juga sering gagal dalam kariernya. Namun, justru itulah yang menjadikan dia legenda hingga saat ini. Karena, ia tak pernah menyerah pada keterbatasan. Dan bahkan, ia mampu mengubahnya menjadi sebuah kekuatan. Keyakinan, kerja keras, dan ketekunan adalah contoh nyata dari seorang Michael Jordan.

7. Sepak Bola
Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo adalah dua tokoh yang sangat terkenal dalam cabang sepak bola. Zinedine Zidane adalah pria keturunan Algeria yang lahir di Perancis, merupakan seorang anak imigran yang mencoba mengubah nasib di Perancis. Layaknya imigran yang sangat minoritas, maka keluarga Zidane pun tumbuh dalam lingkungan yang keras dan jauh dari kecukupan. Ia sadar bahwa ia mungkin tak kan bisa menempuh pendidikan yang tinggi, karena keluarganya kurang berkecukupan. Karena itu, ia memilih untuk menekuni hobinya- sepakbola.

Zidane dikenal sebagai anak yang sangat berbakat menggocek bola. Bahkan, ia kadang menemukan tekniknya sendiri yang unik saat menguasai bola. Bakat bukanlah apa-apa tanpa latihan terus menerus. Ia bisa menggunakan tekniknya karena terus berusaha melatih kemampuan dengan menambah porsi bermain bola. Kemudian sebagai seorang imigran, ia harus bekerja lebih giat dari orang lain, dan immigrant pun tak boleh mudah menyerah.

Niatnya mengubah nasib melalui sepakbola menemui jalan terang saat bakatnya ditemukan oleh Jean Varraud yang membuatnya berlabuh ke sebuah klub, Cannes, saat ia baru berusia 16 tahun. Berkat latihan kerasnya, setahun kemudian ia sudah dipercaya masuk ke tim senior Cannes dan bermain di divisi pertama liga Perancis. Dari sana, kemampuannya makin meningkat. Dan, hal itu langsung menarik klub liga utama Perancis, Bordeaux untuk mengontraknya.

Karisma dan talenta Zidane akhirnya membuat tim besar Italia, Juventus, memutuskan memboyongnya ke tim tersebut. Tak butuh lama beradaptasi, ia pun langsung bisa bersinar saat menjadi skuad inti Juventus. Tak tanggung-tanggung, pada masa awal bergabungnya ke Juventus. Bersama rekan-rekan setimnya, Zidane membawa Juventus juara liga Italia dua tahun berturut-turut, yakni tahun 1997 dan 1998. Kegemilangannya di Juventus dan kesuksannya membawa Perancis juara Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 menarik banyak klub hebat dunia.

Lain Zidane, lain lagi Cristiano Ronaldo. Berkat kerja kerasnya, kemauan kuat untuk terus memperbaiki skill individu, latihan terus menerus, ia mampu mengatasi semua tekanan atas hidupnya. Bakat besar Ronaldo di sepakbola sebenarnya mulai diasah sejak usia delapan tahun. Kala itu, talenta luar biasanya terdeteksi oleh para pemilik klub di Portugal. Karena itu, tak lama ia langsung ditarik menjadi anggota klub yunior Andorinha, tempat ayahnya bekerja sebagai penyedia perlengkapan.

Kegigihannya berlatih membuat beberapa klub tertarik padanya. , diantaranya CD Nacional yang kemudian berhasil mengantarkannya menjadi juara sebuah kejuaraan nasional. Berkat prestasi itu, dua tahun kemudian ia langsung direkrut Sporting Lisbon, klub terkenal asal Portugal. Dari sana, jalannya untuk jadi pemain sepakbola kelas dunia makin terbuka.

Pengalaman membuktikan bahwa orang bisa meraih sukses, bisa lewat akademik dan juga bisa lewat bakat. Selama ini banyak orang berfikir bahwa sukses hanya bisa diraih lewat sekolah, maka berlombalah mereka untuk sekolah dan kuliah setinggi mungkin. Lalu tamat, sebagian kecil berhasil lewat jalur akademik, namun cukup banyak yang tertunda keberhasilan, atau tidak menemui keberhasilan mereka (Sekolah dan kuliah setinggi mungkin sangat bagus). Karena mereka kurang mengenal hakekat wirausaha maka akhirnya mereka jatuh pada kelompok pengangguran. Namun bagi yang sadar, bisa segera bangkit dan menemukan kenyataan bahwa sukses juga bisa diraih lewat jalan pekerjaan informal (membuka bengkel, warung, rental mobil, pekerja konstruksi bangunan)- mereka belajar dari alam, dari teman dan kenalan. Yang lain melihat bahwa berhasil juga bisa diraih lewat mengembangkat bakat apakah sebagai musisi, penyair, olahragawan dan lain-lain.

Menjadi sukses lewat olah raga juga bisa diraih dan juga perlu usaha keras dan ketekunan, seperti yang telah diuraikan dalam cuplikan kisah ringkas di atas. “Jangan melakukan aktifitas olah raga yang digemari secara iseng-iseng, namun lakukan dengan tekun sehingga bisa sukses. Orang orang sukses dalam cabang olah raga menekuninya sejak usia muda- usia anak-anak maupun usia remaja. Mereka perlu latihan dan memiliki partner berlatih yang lebih cerdas/ lebih hebat. Sebagaimana halnya Carlsen berlatih catur dengan cara mengalahkan ,mula-mula, kakaknya, kemudian mengalahkan ayahnya dan selanjutnya bermain remis dengan jago catur dunia, Gary Kasparov. Mereka juga perlu memiliki ilmu dan strategi untuk menang. melakukan latihan, bukan sekali seminggu malah kapan perlu 4 atau 5 jam per hari, dan mereka menghindari rasa putus asa.

Rahasia Suryo bisa menjadi jago atletik (lari) yang hebat adalah karena selalu bersikap optimis, serta fokus dan tekun berlatih. Demikian pula dengan Hendra dan Kido, bisa menjadi jago bulutangkis dunia karena mereka tidak akan berhenti berlatih dan berjuang (berlomba) dan selalu memasang target untuk mempertahankan medali emas. Lance Amstrong bisa jago dalam kejuaraan Tour de France karena memberi porsi latihan melebihi yang biasa. Porsi latihan terus ditambahnya sendiri sehingga ia bisa terus meningkatkan kemampuannya. Usaha itu segera berbuah manis. Ia berhasil mencatat kemenangan di beberapa turnamen balap sepeda. Begitu pula strategi yang diterapkan oleh Michael Jordan untuk menjadi jago basket dunia, dan Zinedine Zidane dan Rinaldo dengan bakatnya pada olah raga bola kaki.

Tidak ada komentar: